Perlawanan Senjata, Nubuwah Rasulullah saw Akan Kemerdekaan Palestina
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
7 Oktober 2023 telah mengubah wajah daerah pendudukan penjajah Israel. Secara infrastruktur perang, penjajah Israel paling siap menghadapi apa pun jenis pertempurannya. Penjajah Israel dibangun atas logika perang. Bersiap berperang dengan seluruh negara-negara Arab sesuai rencana peta negaranya.
Apakah kemenangan pertempuran hanya ditopang oleh kecanggihan persenjataan? Baru setahun di perang Gaza, media penjajah Israel telah menyebutkan kelelahan yang luar biasa yang dialami prajuritnya. Apa efeknya?
Salah menggunakan senjata. Salah sasaran. Tidak merawat senjata. Tidak mau kembali bertempur. Menolak berperang. Stess dan depresi yang berat. Menjadikan rakyat Palestina sebagai perisai pertempuran.
Pertempurannya bukan lagi menghadapi lawan, tetapi menjadi penghancuran total dan genosida. Inilah buah keputusasaannya. Romawi pernah melakukan kekerasan pada rakyat Mesir yang beragama Nasrani. Akhirnya, mereka justru melawan Romawi yang pada dasarnya seagama dengannya. Mereka berbalik membantu pasukan muslim yang ramah.
Pelawanan semakin kuat saat penghancuran total dijadikan strategi pertempuran. Seperti seseorang yang menepuk air ke dulang. Semakin kencang, maka cipratan air ke wajahnya pun semakin keras.
Penjajah Israel telah meluaskan serangannya ke Tepi Barat. Apa yang terjadi? Tepi Barat bukanlah yang dulu. Yang diam dan meratap. Sekarang telah muncul generasi baru yang siap melawan. Penjajah Israel telah menjadikan Tepi Barat sebagai arena Gaza yang baru.
Persenjataannya memang belum secanggih perlawanan Gaza. Tapi, semuanya akan berevolusi. Senjata mudah didapatkan bila mental pejuang sudah menghujam di dada. Rakyat Palestina tersadar hanya perlawanan senjata yang bisa merubah keadaan. Takdir pertempuran senjata dengan Yahudi merupakan nubuwah Rasulullah saw akan solusi bagi rakyat Palestina.
Penjajah Israel menyerang Lebanon. Juga, mulai menyerang Suriah. Kelak, bisa jadi menyerang Yordania dengan alasan, penguasa Yordania tak bisa menekan Tepi Barat. Beruntunglah, penjajah Israel dipimpin oleh Netanyahu yang kekuasaannya takut hilang. Sebab, sebesar apapun energi kekuatannya, semuanya akan terkuras dengan peperangan yang tanpa arah.
0 komentar: