Pemahaman Geopolitik Mukmin di Era Firaun
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Surat Al-Mu'min (Ghafir), surat ke 40 dalam Al-Qur'an, diambil dari nama tokoh yang ada di surat tersebut. Tokoh ini sangat menonjol, bisa jadi melampui Haman dan Qarun. Tokoh ini berani berbicara di hadapan para seluruh pembesar istana. Hingga Firaun pun terpojok, hanya bisa membela diri, saat tokoh ini memaparkan argumentasinya.
Allah tidak menyebutkan nama tokoh ini. Allah merahasiakan namanya dalam Al-Qur'an. Hanya menyebutkan seorang yang beriman. Sebab, yang terpenting adalah karya dan amal. Yang terpenting adalah keridhaan Allah.
Tokoh ini berbicara, "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. (Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka."
Dari paparannya, dia memahami peradaban Mesopotamia adalah sebuah wilayah historis di Asia Barat yang terletak pada daerah sistem dua sungai besar, Efrat dan Tigris, di bagian utara Bulan Sabit Subur. Pada saat ini daerah ini menjadi bagian Republik Irak, atau dalam pengertian yang lebih luas juga mencakup beberapa bagian yang sekarang menjadi wilayah Iran, Kuwait, Suriah, dan Turki. Di tempat ini Nabi Nuh diutus.
Dia memahami peradaban kaum Ad yang merupakan penduduk kabilah Iram, yang tinggal di sekitar Gunung Ram, 25 mil dari kota Aqabah yang letaknya di antara Yaman dan Oman, sampai Hadramaut.
Dia memahami peradaban kaum Nabi Saleh yang diutus Allah SWT kepada kaum Tsamud yang tinggal di wilayah Al-Hijr, antara Hijaz dan Tabuk. Tidak itu saja, dia pun sangat memahami geopolitik bangsanya sendiri, Mesir.
"Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya."
Pemahaman akan geopolitik, bangkit dan hancurnya beragam bangsa-bangsa di sekitarnya, membuat tokoh ini disegani dan Allah pun mengabadikan namanya dalam Al-Qur'an.
0 komentar: