Kondisi Internal Yahudi Quraizhah, Saat Dikepung Rasulullah saw
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Yahudi bani Quraizhah melakukan persengkongkolan dengan Quraisy, kabilah Arab, dan Munafikin untuk mengepung Madinah. Padahal, mereka telah membuat perjanjian dengan penduduk Madinah untuk melawan musuh bila diserang.
Malam harinya, pasukan Quraisy meninggalkan Madinah, Rasulullah saw bergegas ke rumah di pagi harinya. Baru tiba di rumah, ternyata malaikat Jibril memerintahkan untuk bersegera menyerbu benteng Yahudi bani Quraizhah.
Rasulullah saw segera mengumpulkan para Sahabatnya, setelah Dzuhur agar bergerak menuju benteng bani Quraizhah. Pesannya, tidak shalat Ashar kecuali di wilayah Quraizhah. Ini merupakan gerakan kilat. Agar lawan tidak sempat meminta bantuan pada sekutunya.
Belum sempat beristirahat sehabis perang Khandak. Dalam kondisi kelelahan yang berat. Dinginnya cuaca. Para Sahabat tetap menunaikan perintah Rasulullah saw. Mereka mengepung benteng bani Yahudi Quraizhah.
Secara militer, Yahudi bani Quraizhah lebih siap untuk bertempur. Kondisi mereka segar bugar. Mereka memiliki perbekalan makanan melimpah, air, sumur-sumur dan kokohnya perlindungan benteng-benteng mereka, dan sulitnya menyerang mereka.
Bani Quraizhah tidak berani keluar dari benteng. Bagaimana agar pertempuran tidak terjadi? Pemimpin bani Quraizhah meminta agar bani Quraizhah memeluk Islam. Tetapi, mereka menolak. Pemimpinnya, memerintahkan agar keluar untuk berperang, mereka menolak. Akhirnya, mereka tidak melakukan apa pun.
Pada akhirnya, Yahudi bani Quraizhah mengirimkan utusan meminta kepada Rasulullah saw agar membiarkannya pergi dengan meninggalkan seluruh hartanya. Rasulullah saw menolak, kecuali mereka menyatakan menyerah tanpa syarat. Sebab, mereka telah berkhianat dan melancarkan serangan dari dalam, saat Quraisy mengepung dari luar. Akhirnya, mereka dihukum sesuai hukum Taurat atas permintaan mereka sendiri.
0 komentar: