Kisah Dawud Melawan Jalut, Episode Kekuatan Mukmin yang Tersembunyi
Orang-orang mukmin itu kekuatannya tersembunyi. Allah memperlakukan mereka sesuai dengan yang dikehendaki-Nya, dan melaksanakan sesuatu yang dipilih-Nya lewat mereka dengan izin-Nya.
Mereka tidak memiliki kekuasaan terhadap sesuatu pun, tidak mempunyai daya dan kekuatan. Akan tetapi, Allah memilih mereka untuk melaksanakan kehendak-Nya. Maka, terjadilah dari mereka apa yang dikehendaki-Nya dengan izin-Nya.
Inilah hakikat tabiat yang memenuhi hati yang beriman dengan keselamatan, ketenangan dan keyakinan. Sesungguhnya dia adalah hamba Allah, yang dipilih-Nya untuk menjalankan peranannya.
Inilah nikmat dan karunia dari Allah. Dia menunaikan peranan yang dipilihkan ini, dan merealisasikan pelaksanaan qadar Allah. Kemudian, setelah memuliakannya dengan pilihan ini. Allah memuliakannya dengan pilihan ini, Allah memuliakannya dengan memberinya karunia dan pahala. Kalau bukan karena karunia Allah, semua itu tidak terjadi dan niscaya mereka tidak akan diberi pahala.
Kemudian, dia mantap dengan tujuan dan jalannya yang baik dan bersih. Maka, pada semua itu, dia tidak memiliki tujuan pribadi. Dia hanya semata-mata melaksanakan kehendak pilihan Allah, melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya.
Semua ini tentu harus dengan niat yang baik dan tekad untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah dan menghadap kepada-Nya dengan tulus.
Kisah Dawud, yang kecil, mengalahkan Jalut yang besar dan perkasa juga menakutkan. Dengan kisah ini. Allah hendak memperlihatkan bahwa segala urusan tidak selalu berjalan menurut lahiriyahnya, melainkan menurut hakikatnya.
Hakikatnya itu hanya Allah yang mengetahuinya, dan kadar ukurannya hanya di tangan-Nya. Maka, tugas mukmin hanya melaksanakan kewajibannya dan Allah akan menepati janji-Nya. Selanjutnya, terjadilah apa yang dikehendaki Allah dalam bentuk realitas yang dikehendaki-Nya.
Allah menghendaki kematian raka yang diktator dan zalim itu di tangan pemuda yang kecil, supaya manusia mengetahui bahwa diktator yang sangat ditakuti itu sangat lemah dan dapat dikalahkan oleh anak-anak kecil, jika Allah menghendaki untuk membunuhnya.
Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an jilid 1, GIP
0 komentar: