Intelektualitas Mukmin yang Berkoalisi dengan Firaun
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bagaimana cara sosok Mukmin mempengaruhi kebijakan Firaun yang hendak membunuh Nabi Musa dan pengikutnya?
Sosok Mukmin mengungkapkan fakta-fakta penyebab kehancuran umat-umat dan penguasa terdahulu. Jangan terlena dengan kekuasaan hari ini, "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!"
Umat terdahulu, yang lebih kuat dan besar kekuasaan, lalu bersatu padu dengan membuat aliansi sekutu pun hancur, "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. (Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka."
Firaun terpojok dengan argumentasi ini, dengan berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar".
Sosok mukmin ini pun memaparkan fakta masa lalu di Mesir. Fakta fenomenal yang selalu diingat oleh setiap rakyat dan penguasa Mesir. Bukankah seorang Nabi pun pernah menjadi bagian dari kekuasaan Firaun? Yang memberikan bantuan kepada Firaun terdahulu? Sehingga Mesir terselamatkan dari bencana krisis selama 7 tahun.
"Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya."
Tidak itu saja, bukankah Nabi Musa dan bani Israel merupakan keturunan dari Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya? Yang telah berjasa kepada Mesir? Mengeksplorasi fakta dan data, itulah argumentasi yang diungkapkan sosok Mukmin yang berusaha meluruskan kebijakan Firaun.
0 komentar: