basmalah Pictures, Images and Photos
September 2024 - Our Islamic Story

Choose your Language

6 Tanda Israel akan Segera Hancur Menurut Ilan Pappe Syarifudin Jum'at, 13 September 2024 - 19:30 WIB  Serangan Hamas pada t...


6 Tanda Israel akan Segera Hancur Menurut Ilan Pappe

Syarifudin Jum'at, 13 September 2024 - 19:30 WIB 

Serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 dapat disamakan dengan gempa bumi yang menghantam bangunan tua. Retakannya sudah mulai terlihat, tetapi sekarang terlihat jelas pada fondasinya.

Lebih dari 120 tahun sejak dimulainya, mungkinkah proyek Zionis di Palestina, gagasan untuk memaksakan negara Yahudi di negara Arab, Muslim, dan Timur Tengah, menghadapi prospek keruntuhan? 

Secara historis, banyak faktor yang dapat menyebabkan negara runtuh. Hal itu dapat terjadi akibat serangan terus-menerus oleh negara tetangga atau perang saudara yang kronis. Hal itu dapat terjadi setelah runtuhnya lembaga publik, yang menjadi tidak mampu lagi memberikan layanan kepada warga negara.

Sering kali hal itu dimulai sebagai proses disintegrasi yang lambat yang semakin cepat dan kemudian, dalam waktu singkat, meruntuhkan struktur yang dulunya tampak kokoh dan kuat. 

Kesulitannya terletak pada menemukan indikator awal. “Di sini, saya akan berpendapat bahwa indikator-indikator ini lebih jelas daripada sebelumnya dalam kasus Israel.

Kita tengah menyaksikan proses historis, atau, lebih tepatnya, awal mulanya, yang kemungkinan akan berpuncak pada kejatuhan Zionisme,” ujar Ilan Pappe, pakar politik, sejarawan dan mantan politisi Israel. Dia menambahkan, “Dan, jika diagnosis saya benar, maka kita juga tengah memasuki situasi yang sangat berbahaya.

Karena begitu Israel menyadari besarnya krisis, Israel akan melepaskan kekuatan yang ganas dan tak terkendali untuk mencoba menahannya, seperti yang dilakukan rezim apartheid Afrika Selatan pada hari-hari terakhirnya.”

6 Indikator Keruntuhan Rezim Kolonial Israel

1. Masyarakat Yahudi Israel Terpecah

Indikator pertama adalah terpecahnya masyarakat Yahudi Israel. Saat ini, masyarakat tersebut terdiri dari dua kubu yang bersaing dan tidak dapat menemukan titik temu. Perpecahan tersebut berasal dari anomali dalam mendefinisikan Yudaisme sebagai nasionalisme.

Sementara identitas Yahudi di Israel terkadang tampak tidak lebih dari sekadar subjek perdebatan teoretis antara faksi-faksi agama dan sekuler, kini identitas tersebut telah menjadi pertikaian mengenai karakter ruang publik dan negara itu sendiri.

Hal ini diperjuangkan tidak hanya di media tetapi juga di jalan-jalan. Satu kubu dapat disebut sebagai ‘Negara Israel’. Kelompok ini terdiri dari orang-orang Yahudi Eropa yang lebih sekuler, liberal, dan sebagian besar tetapi tidak secara eksklusif kelas menengah, serta keturunan mereka, yang berperan penting dalam pembentukan negara pada tahun 1948 dan tetap menjadi hegemonik di dalamnya hingga akhir abad lalu. 

Jangan salah, advokasi mereka terhadap 'nilai-nilai demokrasi liberal' tidak memengaruhi komitmen mereka terhadap sistem apartheid yang dipaksakan, dengan berbagai cara, kepada semua warga Palestina yang tinggal di antara Sungai Yordan dan Laut Mediterania.

Keinginan dasar mereka adalah agar warga negara Yahudi hidup dalam masyarakat yang demokratis dan pluralis, yang tidak mengikutsertakan orang Arab. Kelompok lainnya adalah 'Negara Yudea', yang berkembang di antara para pemukim di Tepi Barat yang diduduki.

Kelompok ini menikmati peningkatan tingkat dukungan di dalam negeri dan merupakan basis elektoral yang mengamankan kemenangan Netanyahu dalam pemilihan umum November 2022. Pengaruhnya di eselon atas tentara dan dinas keamanan Israel tumbuh secara eksponensial.

Negara Yudea ingin Israel menjadi teokrasi yang membentang di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah. Untuk mencapai hal ini, mereka bertekad mengurangi jumlah warga Palestina hingga seminimal mungkin, dan mereka sedang mempertimbangkan pembangunan Bait Suci Ketiga sebagai pengganti al-Aqsa.

Para anggotanya percaya bahwa hal ini akan memungkinkan mereka memperbarui era keemasan Kerajaan Alkitab. Bagi mereka, orang-orang Yahudi sekuler sama sesatnya dengan orang-orang Palestina jika mereka menolak untuk bergabung dalam upaya ini. Kedua kubu tersebut telah mulai bentrok dengan keras sebelum 7 Oktober.

Selama beberapa pekan pertama setelah penyerangan, mereka tampaknya mengesampingkan perbedaan mereka dalam menghadapi musuh bersama. Namun, ini hanyalah ilusi. Perkelahian jalanan telah kembali terjadi, dan sulit untuk melihat apa yang mungkin dapat menghasilkan rekonsiliasi.

Hasil yang lebih mungkin sudah terbentang di depan mata kita. Lebih dari setengah juta orang Israel, yang mewakili Negara Israel, telah meninggalkan negara itu sejak Oktober, satu indikasi bahwa negara tersebut sedang ditelan oleh Negara Yudea.

Ini adalah proyek politik yang tidak akan ditoleransi oleh dunia Arab, dan mungkin bahkan dunia pada umumnya, dalam jangka panjang.

2. Krisis Ekonomi Israel
Indikator kedua adalah krisis ekonomi Israel. Kelas politik tampaknya tidak memiliki rencana untuk menyeimbangkan keuangan publik di tengah konflik bersenjata yang terus-menerus, selain semakin bergantung pada bantuan keuangan Amerika Serikat (AS).

Pada kuartal terakhir tahun lalu, ekonomi merosot hampir 20%; sejak saat itu, pemulihannya rapuh. Janji Washington sebesar USD14 miliar tidak mungkin membalikkan keadaan ini.

Sebaliknya, beban ekonomi hanya akan memburuk jika Israel menindaklanjuti niatnya untuk berperang dengan Hizbullah sambil meningkatkan aktivitas militer di Tepi Barat, pada saat beberapa negara, termasuk Turki dan Kolombia, telah mulai menerapkan sanksi ekonomi. 

Krisis ini semakin diperparah oleh ketidakmampuan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang terus-menerus menyalurkan uang ke permukiman Yahudi di Tepi Barat tetapi tampaknya tidak mampu menjalankan departemennya. Konflik antara Negara Israel dan Negara Yudea, bersama dengan peristiwa 7 Oktober, sementara itu menyebabkan beberapa elit ekonomi dan keuangan memindahkan modal mereka ke luar negara tersebut.

Mereka yang mempertimbangkan untuk merelokasi investasi mereka merupakan bagian penting dari 20% warga Israel yang membayar 80% pajak.

3. Meningkatkan Isolasi Internasional pada Israel

Indikator ketiga adalah meningkatnya isolasi internasional Israel, karena secara bertahap menjadi negara paria. Proses ini dimulai sebelum 7 Oktober tetapi telah meningkat sejak dimulainya genosida.

Hal ini tercermin dari posisi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diadopsi oleh Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional. Sebelumnya, gerakan solidaritas Palestina global mampu menggerakkan orang untuk berpartisipasi dalam inisiatif boikot, tetapi gagal memajukan prospek sanksi internasional.

Di sebagian besar negara, dukungan untuk Israel tetap tak tergoyahkan di antara lembaga politik dan ekonomi. Dalam konteks ini, keputusan ICJ dan ICC baru-baru ini, bahwa Israel mungkin melakukan genosida, bahwa Israel harus menghentikan serangannya di Rafah, bahwa para pemimpinnya harus ditangkap karena kejahatan perang, harus dilihat sebagai upaya untuk mengindahkan pandangan masyarakat sipil global, bukan sekadar mencerminkan pendapat elit.

Pengadilan tersebut tidak meredakan serangan brutal terhadap warga Gaza dan Tepi Barat. Namun, mereka telah berkontribusi pada meningkatnya kritik yang ditujukan kepada negara Israel, yang semakin banyak datang dari atas maupun bawah.

4. Pemuda Yahudi Melepaskan Hubungan dengan Israel dan Zionisme

Indikator keempat yang saling terkait adalah perubahan besar di kalangan pemuda Yahudi di seluruh dunia. Setelah kejadian selama sembilan bulan terakhir, banyak yang kini tampaknya bersedia melepaskan hubungan mereka dengan Israel dan Zionisme serta berpartisipasi aktif dalam gerakan solidaritas Palestina. Komunitas Yahudi, khususnya di AS, pernah memberi Israel kekebalan yang efektif terhadap kritik.

Lenyapnya, atau setidaknya hilangnya sebagian, dukungan ini memiliki implikasi besar bagi kedudukan global negara tersebut. AIPAC masih dapat mengandalkan Zionis Kristen untuk memberikan bantuan dan memperkuat keanggotaannya, tetapi organisasi ini tidak akan sama tangguhnya tanpa konstituensi Yahudi yang signifikan. Kekuatan lobi sedang terkikis.

5. Kelemahan Militer Israel Terkuak 

Indikator kelima adalah kelemahan militer Israel. Tidak diragukan lagi bahwa IDF tetap menjadi kekuatan yang kuat dengan persenjataan canggih yang dimilikinya. Namun keterbatasannya terungkap pada tanggal 7 Oktober. Banyak orang Israel merasa bahwa militer sangat beruntung, karena situasinya bisa jauh lebih buruk jika Hizbullah bergabung dalam serangan terkoordinasi.

Sejak saat itu, Israel telah menunjukkan mereka sangat bergantung pada koalisi regional, yang dipimpin oleh AS, untuk mempertahankan diri terhadap Iran, yang serangan peringatannya pada bulan April menyebabkan pengerahan sekitar 170 pesawat tanpa awak ditambah rudal balistik dan rudal berpemandu.

Lebih dari sebelumnya, proyek Zionis bergantung pada pengiriman cepat sejumlah besar pasokan dari Amerika, yang tanpanya mereka bahkan tidak dapat melawan pasukan gerilya kecil di selatan. Kini, ada persepsi yang meluas tentang ketidaksiapan dan ketidakmampuan Israel untuk mempertahankan diri di antara penduduk Yahudi di negara itu.

Hal ini telah menyebabkan tekanan besar untuk mencabut pengecualian militer bagi orang Yahudi ultra-Ortodoks, yang berlaku sejak 1948, dan mulai merekrut mereka dalam jumlah ribuan. Hal ini tidak akan membuat banyak perbedaan di medan perang, tetapi hal ini mencerminkan skala pesimisme terhadap militer, yang pada gilirannya, telah memperdalam perpecahan politik di Israel.

6. Generasi Muda Palestina Makin Bersatu

Indikator terakhir adalah pembaharuan energi di antara generasi muda Palestina. Generasi muda Palestina jauh lebih bersatu, terhubung secara organik, dan jelas tentang prospeknya daripada elit politik Palestina. Mengingat populasi Gaza dan Tepi Barat termasuk yang termuda di dunia, kelompok baru ini akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap jalannya perjuangan pembebasan.

Diskusi yang berlangsung di antara kelompok-kelompok muda Palestina menunjukkan bahwa mereka disibukkan dengan pendirian organisasi yang benar-benar demokratis, baik PLO yang diperbarui, atau yang sama sekali baru, yang akan mengejar visi emansipasi yang bertentangan dengan kampanye Otoritas Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai sebuah negara. Mereka tampaknya lebih menyukai solusi satu negara daripada model dua negara yang tidak lagi dipercaya. Akankah mereka mampu memberikan tanggapan yang efektif terhadap kemunduran Zionisme? Ini adalah pertanyaan yang sulit dijawab. 

Runtuhnya proyek negara tidak selalu diikuti oleh alternatif yang lebih baik. Di tempat lain di Timur Tengah, di Suriah, Yaman, dan Libya, kita telah melihat betapa berdarah dan berlarut-larutnya hasilnya.

Dalam kasus ini, ini akan menjadi masalah dekolonisasi, dan abad sebelumnya telah menunjukkan bahwa realitas pascakolonial tidak selalu memperbaiki kondisi kolonial. “Hanya lembaga Palestina yang dapat menggerakkan kita ke arah yang benar.

Saya percaya bahwa, cepat atau lambat, perpaduan yang eksplosif dari indikator-indikator ini akan mengakibatkan kehancuran proyek Zionis di Palestina. Ketika hal ini terjadi, kita harus berharap bahwa gerakan pembebasan yang kuat akan terbentuk,” pungkas Ilan Pappe.


https://international.sindonews.com/read/1454929/45/6-tanda-israel-akan-segera-hancur-menurut-ilan-pappe-1726225776?showpage=all

Orang Shaleh yang Tak Menghormati Aturan Hasan Al-Banna berkata, "Seorang shaleh yang tidak menghormati aturan dan tidak me...

Orang Shaleh yang Tak Menghormati Aturan


Hasan Al-Banna berkata, "Seorang shaleh yang tidak menghormati aturan dan tidak menghargai arti ketaatan. Tipe orang ini hanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan produktif dalam kerja sendiri."

"Akan tetapi merusak jiwa organisasi. Menggodanya dengan keshalihannya dan memecah-belahnya dengan menentangnya."

"Apabila kamu mampu memaafkannya, sedang dia jauh dari barisan organisasi, maka lakukanlah."

"Jika tidak, maka keberadaannya di tengah organisasi akan merusak dan mengguncangkan barisan."

"Sedangkan manusia, apabila melihat satu orang keluar dari barisan, maka mereka tidak mengatakan, "Satu orang keluar barisan". 

'Tidak, akan tetapi mereka akan mengatakan, "Itu adalah sebuah barisan yang bengkok". Maka hati-hatilah dalam masalah ini dengan penuh kewaspadaan."

Hal di atas berkaitan dengan seorang shaleh yang tidak menghormati aturan. Maka, apatah lagi dengan orang yang dikendalikan oleh hawa nafsunya?


Sumber:
Muhammad Ahmad Rasyid, Hambatan-Hambatan Dakwah, Rabbani Press

Air Mata Murabbi Suatu hari Sufyan ats-Tsauri terlihat sedih, dia berkata, "Kami telah menjadi bursa orang-orang yang menge...

Air Mata Murabbi


Suatu hari Sufyan ats-Tsauri terlihat sedih, dia berkata, "Kami telah menjadi bursa orang-orang yang mengejar dunia. Salah seorang di antara mereka mengikuti kami terus menerus. Hingga ketika ia telah belajar, maka ia diangkat menjadi hakim atau gubernur." Inilah kenyataan.

Dakwah telah mengajarkan kefasihan dan kemahiran yang memungkinkan untuk memperoleh kesempatan yang baik. Lalu, apabila telah memperolehnya, mereka surut kebelakang.

Atau, dakwah membuka pintu studi paling tinggi hingga keluar negri. Saudara-saudaranya mengupayakan agar mereka menjadi pejabat pemerintah. Namun, saat semuanya telah digenggamnya, ia tak memiliki semangat dan memikirkan alasan untuk meninggalkan dakwah.

Terkadang dakwah menjadi bursa para pemburu dunia. Berada di dalam dakwah hanya beberapa waktu, saat dunia telah digenggam, ia meninggalkan dakwah dan membangun masa depannya sendiri.

Itulah fakta yang harus diterima oleh para dai, karena pundak dakwah merintih akibat memikul banyak orang, tetapi mereka tidak memperdulikannya.

Jadi, bulatkan tekad untuk memenuhi janji kepada dakwah yang diberkahi ini. Jadikan apa yang digenggam untuk berkhidmat kepada dakwah, bukan kepada nama besar, termasuk nama besar atas nama dirinya.


Sumber:
Muhammad Ahmad Rasyid, Khitah Dakwah, Rabbani Press

Saat Mad'u Pergi Teruslah melakukan rekrutment, sebab ini adalah pondasi perbaikan masyarakat. Agar semakin banyak yang paha...

Saat Mad'u Pergi


Teruslah melakukan rekrutment, sebab ini adalah pondasi perbaikan masyarakat. Agar semakin banyak yang paham akan tanggungjawab pada kehidupan ini. Namun, bagaimana bila yang terjadi adalah penolakan dan yang sudah bergabung pun keluar?

Teruslah melakukan rekrutment sesuai dengan fiqh dakwah, adapun hidayah itu datangnya dari Allah. Hanya kepada Allah kita bertawakal.

Sudah sepatutnya kita mengantisipasi berjatuhannya sebagian mad'u di tengah perjalanan, agar kita tidak pesimis, surut dan berhenti.

Para dai tidak boleh menyalahkan dirinya sendiri apa bila melihat mad'u berbalik dan lari setelah letih bersama kita. Setiap orang memiliki takdinya yang kita tidak tahu hikmah Allah di dalamnya.

Walaupun mad'u itu mundur ke belakang, namun sang dai tetap pulang dengan membawa pahala yang penuh.

Jadi, tanamlah tanamanmu, dan tanamlah, wahai yang diberi taufiq, niscaya akan menemukan kenikmatan  buahnya saat matang.

Sepersepuluh kenikmatan dakwah tidak sebanding dengan keseluruhan kenikmatan harta benda dan kemewahan.

Ketahuilah, bukan kita yang menghimpun mereka, tetapi Allah-lah yang menghimpun mereka.


Sumber:
Muhammad Ahmad Rasyid, Khitah Dakwah, Rabbani Press

Penjajah Israel Dikalahkan Oleh yang Terlemah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel akan dikalahkan oleh yang terlemah. Buk...

Penjajah Israel Dikalahkan Oleh yang Terlemah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel akan dikalahkan oleh yang terlemah. Bukankah Rasulullah saw mengabarkan bahwa batu pun akan membantu mereka yang melawan kezaliman Yahudi?

Strategi Firaun untuk membunuh bayi ternyata dikalahkan oleh hanya 3 perempuan. Menghanyutkan bayi ke sungai Nil, diangkat menjadi anak, dan  diarahkan untuk menyusui kepada ibunya.

Kekuatan besar Firaun tak bisa mengejar pemuda Musa yang berlari sendiri , tanpa bekal dan kawan, ke Madyan. Firaun tak bisa menghentikan gerakan dakwah Nabi Musa. Yang hancur, justru Firaun sendiri.

Jalut yang pasukannya besar dan badannya yang kekar, dikalahkan oleh pasukan Thalut yang jumlahnya sangat sedikit. Jalut sendiri tewas ditangan Daud yang berbadan kecil.

Mengapa semuanya dipertontonkan oleh Allah? Agar kehebatan dan kekuatan tak melahirkan keangkaramurkaan. Agar, pemegang kekuatan berputus asa atas apa yang selama ini disombongkan.

Senjata yang canggih. Kekejaman yang di luar batas kemanusiaan. Kehancuran yang merata. Ternyata hanya memunculkan keciutan di hati tentara penjajah Israel. Mengapa seluruh kekuatan dan kebiadaban tak melemahkan Palestina sedikit pin.

Ternyata seluruh upayanya hanya kesia-sian. Perlawanan tak lagi dari perlawanan bersenjata, tetapi melalui supir-supir yang menabrakan mobilnya ke tentara Israel.



Surat An-Nisa, Penegak Keadilan dan Kasih Sayang Sebelumnya, surat Al-Baqarah menjelaskan tentang tanggung jawab muslimin atas b...

Surat An-Nisa, Penegak Keadilan dan Kasih Sayang


Sebelumnya, surat Al-Baqarah menjelaskan tentang tanggung jawab muslimin atas bumi ini dan mengemukakan tentang manhaj kekhalifahan.

Kemudian, surat Ali Imran menjelaskan anjuran untuk berlaku teguh dan konsisten di atas manhaj-Nya yang lurus dan tanggung jawab atas dibebankan di atas pundak yang beriman.

Pada surat An-Nisa, dijelaskan bahwa yang mengemban tanggung jawab di muka bumi harus memiliki kemampuan dalam menegakkan keadilan dan berlaku kasih sayang terhadap yang lemah yang menjadi tanggung jawab untuk melindunginya.

Seakan-akan sifat utama yang menjadi keistimewaan orang yang diamanahkan tanggung jawab untuk mengelola bumi adalah adil. Oleh karena itu, surat An-Nisa berbicara tentang hak-hak kaum yang lemah, seperti yatim, hamba sahaya, para pembantu, dan orang yang berhak atas harta pusaka.

Fokus surat ini tentang perempuan, juga hak minoritas non muslim yang hidup dalam naungan Islam, berikut hak-haknya. Adapun arahan terhadap yang lemah juga tentang bagaimana bersikap dalam ragam kondisi. Ditambah pembicaraan tentang ibnu sabil, orang tua dan cara berinteraksi dengan mereka.

Inilah surat kasih sayang dan keadilan. Pada setiap ayatnya disebutkan secara berulang-ulang mengenai orang yang lemah. Bimbingan keadilan dan kasih sayang yang mengagumkan telah menunjukkan kepada manusia sebuah kemukjizatan Al-Qur'an.

Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham 


Pemukim Yahudi, 1.400 tahun terlunta-lunta  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di muka bumi ini, siapakah suku bangsa yang tidak memilik...

Pemukim Yahudi, 1.400 tahun terlunta-lunta 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Di muka bumi ini, siapakah suku bangsa yang tidak memiliki tanah air? Bisa jadi hanya pemukim illegal Yahudi yang menjajah Palestina. Hingga saat ini, di saat setiap suku bangsa tidak lagi memiliki persoalan dimana akan bermukim? Mereka masih mempersoalkan yang sangat mendasar ini.

Mereka tak tahu, dimana bumi akan dipijak? Dimana langit akan dijunjung? Dimana tanah asal usul nenek moyangnya? Mereka satu-satunya bangsa yang tidak tahu jati diri tanah leluhurnya. Bagaimana suasana kejiwaan seperti ini?

Siapakah Nabi terbesarnya? Mereka mengakuinya Musa. Bagaimana kehidupannya di era Musa? Mereka tetap terlunta-lunta di gunung Sinai hingga 40 tahun. Berapa Nabi yang diutus untuk menuntaskan terlunta-luntanya mereka? 

Bersama nabinya saja, mereka tidak bisa menyelesaikan persoalannya. Apalagi tanpa Nabi. Mereka memang tak butuh nabi. Saat nabinya tak menemukan obsesi dunia dan hawa nafsunya, mereka membunuh atau menghancurkan karakternya.

Malaikat Jibril  turun tangan dan memimpin langsung pertempuran  dengan Yahudi bani Quraizhah. Karena, kelicikan dan penghianatannya sangat luar biasa. Bahkan mereka memproklamirkan permusuhan dengan malaikat Jibril.

Saat penduduk Madinah memberikan kesempatan mereka untuk menetap untuk menunggu Nabi terakhir. Mereka membangun benteng-benteng yang kokoh dan tinggi. Menghisap perekonomian dan sumberdaya penduduk Madinah. Juga, memecah belah suku yang ada di Madinah. Akhirnya, mereka terusir secara total dari seluruh jazirah Arab. 

Sejak terusir dari Jazirah Arab di era Rasulullah saw dan Umar bin Khatab, sudah 1.400 tahun mereka terlunta-lunta tanpa memiliki tanah air. Sekarang mereka mengklaim bahwa Palestina adalah tanah airnya dengan menjajah bumi Palestina. Mereka baru  berkumpul hampir 80 tahun, bisakah menetap di Palestina dengan genosidanya yang dibenci oleh manusia sedunia?



Karamah di Perang Gaza yang Terekam oleh Media Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Perang Gaza hampir setahun. Penjajah Israel dengan ke...

Karamah di Perang Gaza yang Terekam oleh Media

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Perang Gaza hampir setahun. Penjajah Israel dengan kekejaman dan kekejiannya terus melakukan genosida dengan dukungan Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya. Namun, banyak peristiwa aneh yang seharusnya tidak terjadi pada penjajah  Israel yang memiliki infrastruktur militer yang tercanggih dan pasukan yang paling terlatih.

Namun, saat berjuang karena Allah, maka Allah akan menurunkan tentaranya. Banyak media pemberitaan yang merekam keanehan  dari sisi militer. Diantaranya, sebagai berikut. 



1. Helikopter kecelakaan 

Israel mengakui sebuah helikopter militernya terjatuh di wilayah Jalur Gaza bagian selatan saat perang melawan Hamas terus berkecamuk. Sedikitnya dua tentara Israel tewas dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan helikopter tersebut.

Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (11/9/2024), menyebut kecelakaan itu tidak disebabkan oleh "tembakan musuh". Namun penyebab pasti dari jatuhnya helikopter militer itu belum diketahui secara jelas.


2. Perwira pefitnah palestina luka parah

Jebakan pejuang Palestina berhasil melukai seorang perwira Israel, Kolonel Golan Vach, di Gaza Tengah. Perwira itu sempat mendapat perhatian internasional atas klaim palsunya tentang pemenggalan kepala bayi dan insiden pemerkosaan dalam serangan Topan al-Aqsa pada 7 Oktober silam.

Kolonel tersebut terluka setelah sebuah terowongan runtuh menimpanya di Gaza tengah menurut Quds News Network. Dalam insiden itu, operasi perlawanan meledakkan terowongan jebakan setelah memancing pasukan pendudukan Israel ke dalamnya, menyebabkan mantan komandan IOF berada dalam kondisi kritis. 


3. 40 persen drone ditembak jatuh oleh tentara penjajah Israel sendiri

Pasukan Penjajahan Israel (IDF) mengeklaim mempunyai salah satu sistem pertahanan udara terintegrasi tercanggih di dunia. Belakangan muncul keraguan terkait klaim itu terkait temuan bahwa 40 persen drone yang ditembak jatuh tentara Israel ternyata milik mereka sendiri.

The War Zone (TWZ) baru-baru ini melaporkan bahwa IDF menembak jatuh sejumlah besar drone miliknya selama operasi. Mereka mengutip seorang pejabat Korps Marinir AS Letkol Marinir Michael Pruden, IDF menghancurkan 40 persen sistem udara tak berawak (UAS) miliknya.


4. Tanknya menembak markasnya sendiri

Markas pasukan penjajahan Israel (IDF) mengumumkan kematian lima tentara mereka di Jabaliya pada Rabu (15/4/2024). Menurut media-media Israel, tank-tank Israel itu melepaskan tembakan ke markas komando sendiri setelah digempur roket-roket pejuang Palestina.

Jerusalem Post lansir penyelidikan awal IDF menyatakan bahwa sebuah tank yang beroperasi bersama pasukan terjun payung di kamp Jabaliya menembakkan dua peluru ke sebuah bangunan tempat mereka berkumpul.


5. Tentara yang tewas karena salah tembak

Militer Israel mengakui total 105 tentaranya tewas saat melancarkan operasi darat di Jalur Gaza yang bertujuan memerangi Hamas. Sekitar 20 tentara Israel di antaranya tewas terkena tembakan rekan sesama tentara secara tak sengaja atau akibat insiden penembakan yang terjadi dalam operasi darat tersebut.
Seperti dilaporkan The Times of Israel dan dilansir Al Jazeera, Selasa (12/12/2023), angka tersebut didasarkan pada data terbaru yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Israel atau IDF.

Dalam data terbaru itu disebutkan bahwa sekitar 13 tentara Israel tewas akibat tembakan sesama tentara atau friendly fire, termasuk serangan udara, tembakan tank dan tembakan senjata api. Disebutkan IDF bahwa friendly fire bisa terjadi akibat kesalahan identifikasi saat operasi militer dilancarkan.


6. Senjata tidak berfungsi

Tentara Israel terpaksa menggunakan senjata dan peralatan yang sudah ketinggalan zaman. Ini karena militer Israel tidak cukup siap untuk melakukan perang di Gaza sehingga mengalami kegagalan melawan Hamas.

Pada bulan-bulan pertama perang, tentara menghadapi kekurangan amunisi yang memaksa unit-unit militer untuk mengerahkan peluru era 1950-an, yang menyebabkan mimpi buruk operasional. Harian Israel Haaretz berbicara dengan seorang tentara cadangan yang menggambarkan kekacauan tersebut ketika serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober mengejutkan militer.

“Ada kekurangan peralatan yang sangat besar dan meriam yang kami miliki tidak semuanya berfungsi dengan baik. Ada yang berfungsi, ada yang setengah mati,” kata tentara cadangan tersebut kepada surat kabar tersebut, mengutip laporan The New Arab, 


7. Ribuan tentara  mengalami gangguan stress

Ribuan tentara Israel menderita gangguan stres pasca-trauma atau trauma pertempuran dengan pejuang Hamas. Itu menjadikan militer Israel mengalami krisis terburuk sepanjang sejarah.

"Setidaknya 1.000 tentara ini telah didiagnosis menderita gangguan tekanan akut,” kata kepala departemen Kolonel Lucian Tatsa-Laur kepada surat kabar Israel TheMarker.

"Dengan menurunnya kesehatan mental, semakin banyak tentara yang menolak kembali ke medan perang setelah diberikan cuti sementara, sebuah tren yang menantang operasi militer," kata Tatsa-Laur.

“Sebagai seorang psikiater, saya berharap saya memiliki tongkat ajaib yang dapat menghilangkan seluruh periode ini,” katanya.

Perjalan Firaun, Haman dan Qarun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Al-Qur'an menyebut Firaun, Haman dan Qarun secara bersamaan di d...

Perjalan Firaun, Haman dan Qarun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Al-Qur'an menyebut Firaun, Haman dan Qarun secara bersamaan di dua surat yang berbeda. Bila ketiga kekuatan ini bergabung, sangat kuatlah kedudukannya. Tak ada bisa yang mengoyangkannya. Tak ada yang bisa melemahkannya.

Firaun sosok pemegang hukum tertinggi. Ucapannya adalah hukum tertinggi. Tak ada yang bisa membantahnya. Oleh sebab itu, dia butuh "gelar" tuhan agar seluruh sistem hukum dan kekuasaan di bawah kendalinya.

Haman adalah sosok eksekusi yang paling pawai, kejam dan menghalalkan semua cara untuk mewujudkan hukum Firaun. Seluruh struktur jabatan, dan orang yang memangku jabatan, berada dalam wewenangnya. Seluruh sumber daya dan infrastruktur dibawah kendalinya.

Qarun adalah sosok yang menggali, menyediakan dan mendistribusikan seluruh sumber daya dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mewujudkan perintah Firaun. Bagaimana agar yang lain mau menghamba jadi budak penguasa? Cukup memamerkan kekayaannya.

Firaun dan Haman tokoh dari bangsa Mesir. Qarun tokoh dari bani Israel. Mereka menggengam kekuasaan, jabatan dan kekayaan. Namun, ketiganya memiliki sikap yang sama terhadap Nabi Musa, yaitu Musa itu penyihir dan pendusta. Mereka pun melakukan tindakan yang sama, yaitu kesewenangan, kezaliman dan permusuhan.

Para pelaku kezaliman akan selalu bertemu sesama mereka, meskipun berlainan negri dan suku bangsa. Meskipun berbeda kekuatannya. Oleh karena Al-Qur'an menyamakan dan mensejajarkan Firaun, Haman dan Qarun.

Faktor penyebab kezaliman  di antaranya adalah kekuasaan, harta, kedudukan dan jabatan. Namun, titik temu semua itu adalah akibat yang ditimbulkannya, yaitu kezaliman. Bagaimana akibat yang ditanggung mereka?

dan (juga) Karun, Fir'aun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah). (Al-Ankabut: 39)

Maka masing-masing (mereka itu) Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. (Al-Ankabut: 40)



Qarun, Cara Firaun Membelah Bani Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bani Israel adalah bangsa yang lemah dan tertindas di Mesir. ...

Qarun, Cara Firaun Membelah Bani Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bani Israel adalah bangsa yang lemah dan tertindas di Mesir. Dijadikan budak. Padahal sebelumnya, menjadi kaum yang dihormati karena pendahulunya, Nabi Yusuf, menjadi penyelamat bangsa Mesir dari krisis.

Bagaimana cara Firaun mencengkramkan kukunya yang tajam dan kejam pada Bani Israel? Bagaimana agar tidak ada perlawanan  dari Bani Israel? Cukup mengangkat satu orang dari bani Israel untuk menjadi trilogi kekuasaannya.

Firaun, Haman dan Qarun, diulang dua kali penyebutannya dalam Al-Qur'an. Qarun ditegaskan asal usulnya, bahwa dia berasal dari kaumnya Nabi Musa. Trilogi ini mewakili struktur masyarakat Mesir yang ada saat itu. Bukankah sangat mewakili?

Firaun dan Haman, mewakili struktur masyarakat mayoritas yaitu bangsa Mesir. Sedangkan Qarun, mewakili struktur minoritas yaitu Bani Israel. Bukankah sangat mewakili? Bukankah sangat aspiratif dan partisipatif?

Namun kehadiran Qarun untuk memecahkan belah Bani Israel. Menciptakan matahari kembar. Ada dua kekuatan yang saling dan terus berbenturan, sosok Qarun yang mewakili Firaun dan Nabi Musa yang ingin membebaskan Bani Israel. Perpecahan ini dijelaskan dalam Al-Qur'an,

Maka keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar." (Al-Qasas: 79)

Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, "Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar." (Al-Qasas: 80)

Inilah salah satu penyebab, mengapa bani Israel sangat sulit bangkit? Karena ada musuh dalam selimut di tubuh bani Israel.

Kisah Al-Qur'an, Mengapa Terfokus di Syam, Jazirah Arab dan Mesir? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah-kisah di Al-Qur'an k...

Kisah Al-Qur'an, Mengapa Terfokus di Syam, Jazirah Arab dan Mesir?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah-kisah di Al-Qur'an kebanyakan mengkisah peristiwa di Syam, Jazirah Arab dan Mesir. Bukankah banyak peristiwa di belahan bumi lain? Bukankah setelah banjir di era Nabi Nuh, manusia menyebar ke seluruh bumi?

Apakah Allah tidak mengetahui peradaban lainnya? Allah selalu menjelaskan bahwa peradaban masa lalu lebih besar kekuatan dan kekuasaannya. Lebih besar sumberdaya dan kekayaan yang dimilikinya. Sekarang, adakah negara sebesar dan sekuat yang telah dicapai oleh Babilonia, Romawi, Mesir dan Islam? 

Bukankah sejarah peradaban yang ditulis oleh manusia pun di era sekarang pun hanya berkutat di Syam, Jazirah Arab dan Mesir juga? Bukankah hingga kini, mata dunia, mata pena, hiruk pikuk dunia dan suasana kejiwaan dunia terfokus di tempat ini juga?

Semua peradaban akan tumbuh dan berkembang. Semua peradaban mengikuti pola yang sama. Semua peradaban akan bergerak dari lemah menuju kuat, lalu hancur. Peradaban mana yang telah melalui seluruh siklus ini? 

Saat belahan dunia lain masih sunyi senyap. Saat belahan dunia lain baru memulai perjalanannya, peradaban di wilayah Syam, Jazirah Arab dan Mesir telah mencapai kematangannya. Bahkan, sudah ada yang hancur. Ada yang meninggal jejak, ada juga yang tenggelam, hanya menyisakan legenda dan mitos saja.

Peradaban selanjutnya, hanya akan memulai, menjalani dan berprestasi seperti apa yang telah dicapai oleh peradaban tertinggi pada masa lalu. Maka peradaban di Syam, Jazirah Arab dan Mesir, bisa menjadi pelajaran bagi setiap peradaban yang telah ada dan yang akan muncul.

Al-Qur'an merekam seluruh perjalanan peradaban tersebut. Allah mengabadikannya dengan otentik dan benar. Allah "menyalinnya" dari Lauhul Mahfudz dan catatan para malaikat-Nya. Agar, sejarah yang diungkapkan adalah fakta nyata, bukan legenda dan mitos. Agar manusia bisa langsung menikmatinya tanpa harus berupaya keras yang melelahkan untuk bisa merangkai sebuah kisah dan sejarah.


Kisah Qarun dalam Al-Qur'an  Allah menjelaskan jati diri Qarun dalam surat Al-Qasas ayat 76-83,  Sesungguhnya Karun termasuk...

Kisah Qarun dalam Al-Qur'an 

Allah menjelaskan jati diri Qarun dalam surat Al-Qasas ayat 76-83, 

Sesungguhnya Karun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaraan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. 

(Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, "Janganlah engkau terlalu bangga. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri." (76)

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (77)

Dia (Karun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka. (78)

Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar." (79)

Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, "Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar." (80)

Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri. (81)

Dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukannya (Karun) itu berkata, "Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya).

Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, tentu Dia telah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)." (82)

Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik)1 itu bagi orang-orang yang bertakwa. (83)

Kisah-Kisah Al-Qur'an untuk Siapa? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Tak ada kebaikan pada kisah-kisah-kisah Israiliyat dan mitos-m...

Kisah-Kisah Al-Qur'an untuk Siapa?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Tak ada kebaikan pada kisah-kisah-kisah Israiliyat dan mitos-mitos karena ia kehilangan sifat kebenaran, kejujuran dan ketepatan. Sebuah kisah dan sejarah hanya bermanfaat bila berlandaskan kebenaran. Kisah apa yang pasti benar? Hanya yang terdapat di Al-Qur'an dan Hadist.

Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk menyampaikan kisah-kisah di Al-Qur'an. Berkisah merupakan metode Rabbani yang penuh hikmah dan kebijaksanaan.

Sebab, memanjakan pendengaran dengan menikmatinya dan memuaskan cita rasa seninya. Namun, pada sisi lain menggerakkan hati dan akal untuk berfikir dan menyarikan pelajaran tentang keimanan, dakwah, jihad dan keteguhan.

Dengan kisah yang bersumber dari Al-Qur'an, Allah meneguhkan hati yang beriman. Meneguhkan yang membaca, mendengar dan yang mengkisahkannya kembali. 

Meneguhkan hati dalam kebenaran, keyakinan akan janji-Nya, keberadaan bersama tentara-Nya, superioritas dengan kebenaran atas semua kekuatan bathil, perlawanan terhadap musuh-musuh-Nya, serta konsisten dengan manhaj-Nya hingga bertemu dengan-Nya.

Siapakah yang bisa merasakan kemanfaatan ini semua? Tidak semua orang dapat mengambil manfaat dari kisah orang-orang terdahulu dalam Al-Qur'an. Tidak semua orang mampu mencermati petunjuk, pelajaran, dan peringatan dari kisah-kisah itu.

Kemanfaatan ini khusus bagi yang berakal, yang memiliki nalar benar, pandangan jernih, perhatian konkret, pengalaman dakwah, dan kontribusi jihad untuk menegakkan tujuan dari Al-Qur'an.


Sosok Tersembunyi Pembela Nabi Musa  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Musa dengan Firaun memenuhi kisah-kisah dalam Al-Qur&...

Sosok Tersembunyi Pembela Nabi Musa 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Musa dengan Firaun memenuhi kisah-kisah dalam Al-Qur'an. Ini kisah yang paling frontal. Ini kisah pertarungan head to head. Firaun menggunakan seluruh instrumen kekuasaannya untuk menghancurkan Nabi Musa dan pengikutnya.

Dalam kezaliman dan keangkaramurkaan Firaun, ternyata tak semuanya seperti Haman dan Qarun. Dalam kemewahan dan gemerlapan kalangan istana Mesir, ternyata masih ada yang bersih kehidupannya.

Saat bayi Musa dalam pemburuan upaya pembunuhan. Ternyata ada sosok yang tak disebutkan namanya langsung dalam Al-Qur'an. Sosok wanita yang menyelamatkan bayi Musa dari hanyutan aliran sungai Nil.

Saat pemuda Musa terdiam di sebuah kota karena tak sengaja membunuh pemuda Mesir. Kalangan istana sedang merancang upaya pembunuhan terhadap pemuda Musa. Namun, tak disangka datang sosok laki-laki yang tergopoh-gopoh menginformasikan agar Musa segera berlari dan menyembunyikan dirinya, karena pasukan Firaun akan mengejarnya.

Saat Musa mendatangi istana. Firaun merencanakan pembunuhan terhadap  dirinya dan kaumnya, muncullah sosok laki-laki yang menentang upaya tersebut dengan menyodorkan beragam fakta sejarah akibat pembunuhan terhadap Nabi.

Saat Nabi Musa membutuhkan pemahaman terhadap ilmu-ilmu yang mendalam, muncullah sosok orang shaleh yang mengajarkan beragam ilmu laduni. Tidak hanya itu, para ahli sihir yang sebelumnya menentang Musa karena imbalan luar biasa dari Firaun, ternyata berbalik membela Nabi Musa.

Banyak tokoh yang tersembunyi yang membela perjuangan Nabi Musa. Tokoh yang tetap terjaga hati, akal dan jiwanya, di tengah hiruk pikuk kesesatan dan perak porandanya zaman. Mereka akan muncul dan menolong para mujahid di saat tak terduga dan tepat.

Kondisi Mesir Pasca Wafatnya Nabi Yusuf Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bagaimana suasana masyarakat Mesir di era Nabi Yusuf? Dialog...

Kondisi Mesir Pasca Wafatnya Nabi Yusuf

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Bagaimana suasana masyarakat Mesir di era Nabi Yusuf? Dialog Nabi Yusuf dengan penghuni penjara bisa dijadikan gambaran. Mereka menyembah bermacam-macam tuhan.

Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa? (Yusuf: 39)

Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. 

Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Yusuf: 40)

Bagaimana kondisi masyarakat Mesir setelah Nabi Yusuf wafat? Sepertinya tidak banyak berubah. Masyarakat Mesir dalam keraguan atas keterangan-keterangan yang dibawa oleh Nabi Yusuf. Bahkan, mereka berharap, tidak ada lagi Rasul setelah Nabi Yusuf.

"Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya." (Al-Mu'min:  34)

Oleh sebab itu, sangatlah wajar bila dalam perjalanan waktu, dari bumi Mesir lahir sosok yang menyatakan dirinya tuhan. Sebab, disaat umat-umat lain dibinasakan oleh Allah karena tidak mengikuti ajaran Nabinya. Namun Mesir tetap dibiarkan hingga kemunculan Nabi Musa.

Pemahaman Geopolitik Mukmin di Era Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Surat Al-Mu'min (Ghafir), surat ke 40 dalam Al-Qur'...

Pemahaman Geopolitik Mukmin di Era Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Surat Al-Mu'min (Ghafir), surat ke 40 dalam Al-Qur'an, diambil dari nama tokoh yang ada di surat tersebut. Tokoh ini sangat menonjol, bisa jadi melampui Haman dan Qarun. Tokoh ini berani berbicara di hadapan para seluruh pembesar istana. Hingga Firaun pun terpojok, hanya bisa membela diri, saat tokoh ini memaparkan argumentasinya.

Allah tidak menyebutkan nama tokoh ini. Allah merahasiakan namanya dalam Al-Qur'an. Hanya menyebutkan seorang yang beriman. Sebab, yang terpenting adalah karya dan amal. Yang terpenting adalah keridhaan Allah.

Tokoh ini berbicara, "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. (Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka."

Dari paparannya, dia memahami peradaban Mesopotamia adalah sebuah wilayah historis di Asia Barat yang terletak pada daerah sistem dua sungai besar, Efrat dan Tigris, di bagian utara Bulan Sabit Subur. Pada saat ini daerah ini menjadi bagian Republik Irak, atau dalam pengertian yang lebih luas juga mencakup beberapa bagian yang sekarang menjadi wilayah Iran, Kuwait, Suriah, dan Turki. Di tempat ini Nabi Nuh diutus.

Dia memahami peradaban kaum Ad yang merupakan penduduk kabilah Iram, yang tinggal di sekitar Gunung Ram, 25 mil dari kota Aqabah yang letaknya di antara Yaman dan Oman, sampai Hadramaut.

Dia memahami peradaban kaum Nabi Saleh yang diutus Allah SWT kepada kaum Tsamud yang tinggal di wilayah Al-Hijr, antara Hijaz dan Tabuk. Tidak itu saja, dia pun sangat memahami geopolitik bangsanya sendiri, Mesir.

"Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya."

Pemahaman akan geopolitik, bangkit dan hancurnya beragam bangsa-bangsa di sekitarnya, membuat tokoh ini disegani dan Allah pun mengabadikan namanya dalam Al-Qur'an.

Wabah, Peringatan Allah sebelum Firaun Ditenggelamkan Musa berkata kepada kaumnya, "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan b...

Wabah, Peringatan Allah sebelum Firaun Ditenggelamkan


Musa berkata kepada kaumnya, "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (128)

Mereka (kaum Musa) berkata, "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum engkau datang kepada kami dan setelah engkau datang." (Musa) menjawab, "Mudah-mudahan Tuhanmu membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi; maka Dia akan melihat bagaimana perbuatanmu." (129)

Dan sungguh, Kami telah menghukum Fir'aun dan kaumnya dengan (mendatangkan musim kemarau) bertahun-tahun dan kekurangan buah-buahan, agar mereka mengambil pelajaran. (130)

Kemudian apabila kebaikan (kemakmuran) datang kepada mereka, mereka berkata, "Ini adalah karena (usaha) kami." Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan pengikutnya. Ketahuilah, sesungguhnya nasib mereka di tangan Allah, namun kebanyakan mereka tidak mengetahui. (131)

Dan mereka berkata (kepada Musa), "Bukti apa pun yang engkau bawa kepada kami untuk menyihir kami, kami tidak akan beriman kepadamu." (132)

Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (133)

Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) mereka pun berkata, "Wahai Musa! Mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu sesuai dengan janji-Nya kepadamu. Jika engkau dapat menghilangkan azab itu dari kami, niscaya kami akan beriman kepadamu dan pasti akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu." (134)

Tetapi setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang harus mereka penuhi ternyata mereka ingkar janji. (135)

Maka Kami hukum sebagian di antara mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka di laut karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Kami dan melalaikan ayat-ayat Kami. (136)


Liku-liku Perjuangan Nabi Musa Hingga Firaun Ditenggelamkan Apa yang dilakukan Nabi Musa sejak mendatangi Firaun di Istana hingg...

Liku-liku Perjuangan Nabi Musa Hingga Firaun Ditenggelamkan


Apa yang dilakukan Nabi Musa sejak mendatangi Firaun di Istana hingga Allah memberikan pertolongan-Nya?

Nabi Musa terus membangun dan mengokohkan masyarakat. Liku-liku ini dijelaskan dalam surat Yunus ayat 83 hingga 89.

Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, selain keturunan dari kaumnya dalam keadaan takut bahwa Fir'aun dan para pemuka (kaum)nya akan menyiksa mereka.

Dan Sungguh, Fir'aun itu benar-benar telah berbuat sewenang-wenang di bumi, dan benar-benar termasuk orang yang melampaui batas. (83)

Dan Musa berkata, "Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya, jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri)." (84)

Lalu mereka berkata, "Kepada Allahlah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim, (85)

dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang kafir." (86)

Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya, "Ambillah beberapa rumah di Mesir untuk (tempat tinggal) kaummu dan jadikanlah rumah-rumahmu itu tempat ibadah dan laksanakanlah salat serta gembirakanlah orang-orang mukmin." (87)

Dan Musa berkata, "Ya Tuhan kami, Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia.

Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih." (88)

Dia Allah berfirman, "Sungguh, telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan jangan sekali-kali kamu mengikuti jalan orang yang tidak mengetahui." (89)

Koalisi dan Oposisi dengan Firaun  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Yusuf dari Palestina ke Mesir. Leluhurnya terdahulu, Nabi Ibr...

Koalisi dan Oposisi dengan Firaun 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Yusuf dari Palestina ke Mesir. Leluhurnya terdahulu, Nabi Ibrahim, pernah juga singgah di istana Firaun. Nabi Ibrahim berkomunikasi dengan Firaun. Bahkan, saat dari Mesir, Firaun menitipkan keluarganya, yang kemudian menjadi istri Nabi Ibrahim, yaitu Siti Hajar.

Nabi Yusuf merasakan buruknya sistem hukum di Mesir. Hingga harus dipenjara dengan rekayasa bukti dan dakwaan. Namun, Nabi Yusuf terus berupaya mengajukan banding ke Firaun. Hingga, bandingnya diterima karena Yusuf bisa menafsirkan mimpi Firaun. 

Apakah Yusuf sakit hati dengan rekayasa hitam hukum Firaun? Yusuf justru menawarkan diri untuk menyelesaikan persoalan bangsa Mesir. Memilih koalisi, daripada kehancuran total bangsa Mesir. Bukankah ini tugas sang khalifah di muka bumi?

Berbeda dengan Nabi Musa, lebih memilih beroposisi. Sebelum beroposisi. Dia sudah menawarkan agar tidak beroposisi dengan memberikan dua opsi. Yaitu, Firaun menyembah Allah atau membiarkan dirinya dan bani Israel keluar dari Mesir. Namun kedua opsi tersebut di tolaknya.

Saat Mesir ditimpa wabah, Firaun meminta bantuan kepada Nabi Musa. Walaupun beroposisi, Nabi Musa tetap membantu Firaun untuk menyelesaikan persoalan Mesir. Para ahli sihir, merubah sikap dari koalisi menjadi oposisi, setelah memahami bahwa kebenaran itu berada di pihak Nabi Musa.

Namun ada pula sosok mukmin di era Nabi Musa yang memilih berkoalisi dengan Firaun. Dia berasal dari keluarga Firaun. Dia menyembunyikan keimanannya. Dia memiliki pemahaman yang kuat terhadap perjalanan bangsa Mesir dan perjalanan bangsa-bangsa di sekitar Mesir yang telah hancur.

Sosok mukmin ini memilih berkoalisi dengan Firaun, tidak mengikuti jejak oposisinya Nabi Musa. Tujuannya, menyelamatkan Mesir dari kehancuran dengan mengikuti opsi dari Nabi Musa dan meredam niat istana untuk membunuh Nabi Musa dan pengikutnya.

Mau berkoalisi atau beroposisi? Semuanya ranah ijtihadi. Semuanya dicontohkan oleh para nabi dan rasul dan orang shaleh terdahulu.

Intelektualitas Mukmin yang Berkoalisi dengan Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana cara sosok Mukmin mempengaruhi kebijak...

Intelektualitas Mukmin yang Berkoalisi dengan Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana cara sosok Mukmin mempengaruhi kebijakan Firaun yang hendak membunuh Nabi Musa dan pengikutnya? 

Sosok Mukmin mengungkapkan fakta-fakta penyebab kehancuran umat-umat dan penguasa terdahulu. Jangan terlena dengan kekuasaan hari ini, "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!"

Umat terdahulu, yang lebih kuat dan besar kekuasaan, lalu bersatu padu dengan membuat aliansi sekutu pun hancur, "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. (Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka."

Firaun terpojok dengan argumentasi ini, dengan berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar".

Sosok mukmin ini pun memaparkan fakta masa lalu di Mesir. Fakta fenomenal yang selalu diingat oleh setiap rakyat dan penguasa Mesir. Bukankah seorang Nabi pun pernah menjadi bagian dari kekuasaan Firaun? Yang memberikan bantuan kepada Firaun terdahulu? Sehingga Mesir terselamatkan dari bencana krisis selama 7 tahun.

"Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya."

Tidak itu saja, bukankah Nabi Musa dan bani Israel merupakan keturunan dari Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya? Yang telah berjasa kepada Mesir? Mengeksplorasi fakta dan data, itulah argumentasi yang diungkapkan sosok Mukmin yang berusaha meluruskan kebijakan Firaun.

Orang Mukmin yang Berkoalisi dengan Fir'aun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yang berada di sekitar Firaun ternyata bukan saja Ham...

Orang Mukmin yang Berkoalisi dengan Fir'aun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yang berada di sekitar Firaun ternyata bukan saja Haman dan Qarun, tetapi juga ada dari kalangan yang beriman. Peran Haman dan Qarun, menjadi tangan kanannya Firaun yang mengkonsep dan mengeksekusi setiap kebijakan Firaun.

Musa mendatangi Firaun di istananya. Namun, Firaun, Haman dan Qarun berkata, "Musa itu seorang penyihir dan pendusta." Tidak itu saja, mereka memerintahkan, "Bunuhlah anak laki-laki dari orang yang beriman dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka."

Lalu apa peranan orang beriman saat berkoalisi dengan Firaun? Mengapa dia tidak beroposisi seperti Nabi Musa? Mengapa keberadaannya tidak mengusik Firaun seperti tindakan Firaun yang membunuh para ahli sihir karena mengikuti Nabi Musa?

Orang beriman ini berasal dari keluarga Firaun. Dia menyembunyikan keimanan. Dengan kondisi ini, apakah orang yang beriman ini berdiam diri atas kebijakan Firaun yang hendak membunuh Nabi Musa dan pengikutnya?

Orang beriman ini menasihati Firaun ketika Musa telah meninggalkan Istana. Orang mukmin ini tidak mengungkapkan bahwa dia mendukung Musa, tetapi menentang rencana kebijakan pembunuhan Firaun terhadap Musa dan pengikutnya.

Orang mukmin tersebut berkata dihadapan Firaun, "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu." 

"Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu".

Jadi peran orang mukmin yang berkoalisi dengan Firaun adalah untuk mempengaruhi,  mengoreksi dan memperbaiki kebijakan yang bisa menghancurkan dan membunuh kebaikan. Walaupun, dia tidak bisa merubah ideologi penguasanya.

Firaun Terpojok, Saat Kaumnya Menasihatinya dengan Fakta Sejarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Musa mendatangi Firaun di istananya....

Firaun Terpojok, Saat Kaumnya Menasihatinya dengan Fakta Sejarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Musa mendatangi Firaun di istananya. Namun, Firaun, Haman dan Qarun berkata, "Musa itu seorang penyihir dan pendusta." Tidak itu saja, mereka memerintahkan, "Bunuhlah anak laki-laki dari orang yang beriman dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka."

Firaun menambahkan, "Biar aku yang membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sungguh aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi." Bagaimana reaksi terhadap rencana pembunuhan Musa? 

Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu." 

"Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Bagaimana reaksi atas rencana tersebut? 

Laki-laki itu melanjutkan,  "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!"

Fir'aun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar".

Dan orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. (Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka."

"Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil. (Yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorangpun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorangpun yang akan memberi petunjuk."

Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya."

Kisah dipaparkan dalam Al-Qur'an surat Mukmin ayat 23-34. Seorang kaum dari Firaun memaparkan nasihat berlandaskan kisah Nabi Nuh, Aad, Tsamud dan Yusuf. 

Mengapa Berdebatnya Kasar? Yang menyebabkan tidak bisa berdebat dengan cara yang lebih baik, karena: 1. Tidak bisa memisahkan or...

Mengapa Berdebatnya Kasar?


Yang menyebabkan tidak bisa berdebat dengan cara yang lebih baik, karena:

1. Tidak bisa memisahkan orang tua dengan anak kecil

2. Tidak mampu membedakan antara orang tua yang dihormati secara khusus, seperti bapak dan ibu, dengan orang selain mereka

3. Tidak bisa menghormati antara orang yang dihormati dan dimuliakan seperti ahli ilmu yang faqih, mu'alim dan murabi, dengan selain mereka

4. Tidak bisa membedakan antara orang yang mendahuluinya dalam dakwah dan jihad dengan selain mereka

5. Tidak bisa membedakan orang yang uzur dalam batas tertentu, seperti orang awam, orang buta huruf, dan orang-orang yang tertipu dari khalayak umum karena disibukan dengan maksiat dan pekerjaan sehari-hari, dengan orang yang tidak memiliki uzur,

6. Tidak bisa membedakan antara orang yang menentang Islam karena sadar dan kedengkian, dengan orang yang bermaksiat karena tidak tahu. 

Seorang juru dakwah haruslah memberi kesan bahwa dia tidak merasa lebih atau berbeda dengan yang lain.

Sumber:
Jumah Amin Abdul Aziz, Fiqh Dakwah, Era Intermedia

Akan Dipancung mati pun Tetap Berdakwah Saat terindah bertemu Allah adalah saat tengah menunaikan amanah Allah.  Khubaib bin Adi...

Akan Dipancung mati pun Tetap Berdakwah


Saat terindah bertemu Allah adalah saat tengah menunaikan amanah Allah. 

Khubaib bin Adi tertangkap oleh musuh, lalu dibawa ke Makkah dan dijual sebagai budak. Sementara itu, Bani Harits yang selama ini menyimpan dendam kesumat terhadap Khubaib, mendengar berita tertangkapnya Khubaib. Rupanya nama Khubaib telah mereka hapal luar kepala, karena Khubaiblah yang membunuh Harits bin Amir, seorang pemuka Makkah, pada perang Badar. Maka dengan penuh antusias Khubaib pun mereka beli.

Maka jadilah Khubaib bulan-bulanan seluruh anggota Al-Harits. Setiap hari sahabat Anshar yang dikenal bersifat bersih, pemaaf, teguh keimanan dan taat beribadah ini harus menerima siksaan. Hingga suatu hari salah seorang putri keluarga tersebut berteriak terkejut, memberitakan bahwa budak sekaligus tawanan mereka sedang santai dan tenang-tenang memakan buah anggur. Padahal buah tersebut sedang tidak musim di Makkah dan Khubaib pun diikat tangannya dengan rantai besi.

Keluarga Al-Harits menakut-nakuti Khubaib, bahwa saudara sekaligus sahabatnya, Zaid yang juga dibeli keluarga Makkah lainnya, telah dieksekusi. Ia telah dibunuh dengan cara ditusuk tombak dari lubang dubur hingga tembus ke dadanya!

Namun berita kejam nan sadis ini ternyata tidak berhasil membuat hati Khubaib ketakutan apalagi berpaling dari keimanannya. Sebaliknya, hal ini justru membuat dirinya lebih pasrah terhadap ketentuan-Nya. Akhirnya keluarga Al-Harits pun putus asa. Mereka memutuskan untuk segera mengeksekusi tawanan yang tegar itu.

Namun sebelum eksekusi dijalankan, Khubaib memohon agar diperbolehkan melakukan shalat terlebih dahulu. Maka Khubaib mendirikan shalat dua rakaat. Usai shalat, Khubaib menoleh kepada para algojo yang mengawasinya sambil berkata, "Seandainya bukan karena dikira takut mati, maka aku akan menambah jumlah rakaat shalatku."

Inilah shalat sunnah pertama yang dilakukan seorang Muslim ketika akan menghadapi kematian. Inilah shalat dihadapan musuh-musuh Allah yang menunjukkan keteguhan dan keberanian dalam mengenggam dakwah di jalan Allah.

Tengah Dikejar Musuh pun Tetap Berdakwah Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah bersama Abu Bakar. Saat kondisinya tengah di...

Tengah Dikejar Musuh pun Tetap Berdakwah


Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah bersama Abu Bakar. Saat kondisinya tengah dikejar oleh seluruh kabilah Arab. Apa kesibukan utama Rasulullah saw? Tidak memikirkan keselamatannya, tetap fokus berdakwah.

Rasulullah saw bertemu Buraidah bin Al-Hushaib dalam perjalanan hijrahnya. Rasulullah saw mengajaknya dan kaumnya yang berjumlah 80 orang untuk masuk Islam. Maka, mereka masuk Islam seluruhnya.

Dalam perjalanan hijrah pula, Rasulullah saw kehabisan bekal. Lalu bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki kambing yang kurus kering. Tak ada susunya. Maka, Rasulullah saw meminta ijin untuk meminta susunya. Sang pemuda heran, bagaimana bisa kambing kurus kering, mengeluarkan susu?

Rasulullah saw mengusap puting kambing tersebut. Tiba-tiba, kambing itu mengeluarkan air susu yang berlimpah. Pemuda itu bertanya, "Siapakah tuan?" Rasulullah saw mengungkapkan jati dirinya dengan syarat tidak membocorkan rahasianya.

Pemuda tadi baru tahu, bahwa mereka berdua adalah sosok yang tengah dicari oleh kabilah arab untuk ditangkap dan dibunuh. Rasulullah saw pun mengajaknya untuk memeluk Islam. Pemuda tersebut pun bersyahadat.

Rasulullah saw berpesan, bila sudah terdengar kemenangan di Madinah, silahkan untuk menemui Rasulullah saw kembali.

Sumber:
Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah, Era Intermedia

Tengah Dihukum oleh Qiyadah pun Tetap Berdakwah Di saat banyak yang tersakiti hatinya oleh sebuah hukuman dari qiyadah. Namun, d...

Tengah Dihukum oleh Qiyadah pun Tetap Berdakwah


Di saat banyak yang tersakiti hatinya oleh sebuah hukuman dari qiyadah. Namun, dia tetap berjuang bersama qiyadah. Inilah bentuk nyata dakwah bersama Allah, untuk Allah dan di jalan Allah. 

Saad bin Abi Waqqas datang menemui Abu Mihjan pada perang Qadisiyah, sementara ia gemar minum khamr. Saad memerintahkan untuk menghukumnya dengan mengikat Abu Mihjan.

Maka, tatkala berjumpa dengan orang-orang di sekelilingnya, Abu Mihjan berkata, "Cukuplah kesedihan bagiku, jika kuda itu dilepas dari kendalinya sedang aku ditinggalkan dalam keadaan terbelenggu."

Ia kemudian berkata kepada putri Hafsah, istrinya Saad, "Lepaskan aku, Allah jaminannya. Apabila Allah berkenan menyelamatkan aku sampai akhir pertempuran ini, tentu aku akan kembali ke penjara ini dan akan aku ikat kakiku."

"Namun, apabila Aku syahid, kau akan bisa lega tidak lagi disibukan untuk mengurusku." Maka, istri Saad pun melepaskan belenggunya, ia pun bergabung dengan pasukan lain.

Suatu saat Saad terluka sehingga tidak bisa memimpin pasukan. Saad naik ke atas benteng untuk melihat pasukan yang tengah bertempur.  Saat itu Abu Mihjan menaiki kuda Saad yang terkenal, "Al-Balqaa".

Abu Mihjan pun mengambil tombak lalu keluar untuk bertempur. Hampir semua lawan dihancurkan. Orang-orang terperangkap, "Wah ini raja."

Atas keberanian tersebut, Saad berkata, "Kesabaran berada di kuda "Al-Balqaa" dan kemenangan itu adalah kemenangan Abu Mihjan, padahal dia berada dalam ikatan"

Ketika musuh berhasil ditaklukan, Abu Mihjan kembali ke penjara dan mengikat kakinya kembali.

Sumber:
Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah, Era Intermedia

Dipenjara pun Tetap Berdakwah Dakwah tak harus menunggu momentum, waktu dan tempat yang yang tepat dan lapang. Setiap situasi ad...

Dipenjara pun Tetap Berdakwah


Dakwah tak harus menunggu momentum, waktu dan tempat yang yang tepat dan lapang. Setiap situasi adalah waktu yang tepat untuk berdakwah. Apakah kondisi kita sesulit Nabi Yusuf?

Mari belajar pada kisah Nabi Yusuf, dakwahnya di penjara, justru yang mengantarkannya pada kekuasaan. 

Dan bersama dia (Yusuf) masuk pula dua orang pemuda ke dalam penjara Salah satunya berkata, "Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur," dan yang lainnya berkata, "Aku bermimpi, membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung." 

Berikanlah kepada kami takwilnya. Sesungguhnya kami memandangmu termasuk orang yang berbuat baik. (36)

Dia (Yusuf) berkata, "Makanan apa pun yang akan diberikan kepadamu berdua aku telah dapat menerangkan takwilnya, sebelum (makanan) itu sampai kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan Tuhan kepadaku.

Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka tidak percaya kepada hari akhirat, (37)

dan aku mengikuti agama nenek moyangku: Ibrahim, Ishak dan Yakub. Tidak pantas bagi kami (para nabi) mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah.

Itu adalah karunia dari Allah kepada kami dan kepada manusia (semuanya); tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (38)

Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa? (39)

Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. 

Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (40)

Wahai kedua penghuni penjara, "Salah seorang di antara kamu, akan bertugas menyediakan minuman khamar bagi tuannya. Adapun yang seorang lagi dia akan disalib, lalu burung memakan sebagian kepalanya. Telah terjawab perkara yang kamu tanyakan (kepadaku)."(41)

Agar Gerakan Dakwah Tidak Bangkrut Melakukan seleksi serta menghimpun anasir yang menonjol dengan kecerdasan dan keberanian di k...

Agar Gerakan Dakwah Tidak Bangkrut


Melakukan seleksi serta menghimpun anasir yang menonjol dengan kecerdasan dan keberanian di kalangan para pemuda, kemudian mendidiknya dengan pendidikan yang mendalam, menyeluruh lagi kokoh, merupakan dua rukun pokok dalam rencana pergerakan Islam.

Masalahnya adalah seperti apa yang dikatakan oleh Abu Hasan an-Nadwi, bahwa sudah menjadi keharusan untuk membentuk kader-kader penerus yang kelak akan menjalankan tugas dakwah dan memegang kemudinya, mendidik kader-kader berikutnya dan mengisi setiap peluang.

Karena setiap pergerakan dakwah, betapapun kuatnya atau betapapun banyak kader-kader yang dimilikinya, masih terancam kebangkrutan. Mengingat dengan berlalunya waktu, pasti kadernya akan surut dan berkurang, seorang demi seorang, dan di suatu hari nanti pasti akan kekurangan kader.

Bagaimana cara mengantisipasinya? Mulailah dengan memfirasati dirinya dengan pemikiran yang jernih sehingga mengetahui secara pasti kekurangan dirinya dan dapat mengukur potensi dirinya. Dengan demikian, Allah akan mengizinkannya untuk dapat melakukan firasat yang benar terhadap orang lain. 

Dengan firasat inilah, dengan ijin Allah,  kita dapat menghasilkan kader yang benar-benar menyadari misinya, percaya kepada kebenaran yang datang kepada mereka dari Tuhannya Dan mereka selalu memelihara perintah-Nya. 

Apa dasar penempaan diri sehingga bisa merekrut dan membentuk kader baru agar menjadi pondasi kokoh dalam aktivitas gerakan dakwah?
1. Antusias mengerjakan shalat dan mengokohkan aqidah
2. Berpegang teguh pada etika persaudaraan
3. Senang memberi dan senang dengan kesibukan sehari-hari yang melelahkan 
4. Merindukan jihad dan syahid, tetapi tidak ngawur
5. Disiplin dalam ketaatan
6. Tidak berambisi terhadap keduniawian dan meringankan beban
7. Menanti datangnya kematian dan melupakan khayalan duniawi 
8. Cinta kepada Allah swt dengan penuh harap dan rasa takut
9. Putus hubungan dengan orang kafir dan munafik 
10. Sabar menghadapi cobaan dan ujian

Sumber:
Muhammad Ahmad Rasyid, Pelembut Hati, Robbani Press

Al-Qur'an, Kitab Pemandu Perjalanan  Al-Qur'an memuat pelajaran kelompok dan bangsa-bangsa terdahulu, ketika jiwa kita m...

Al-Qur'an, Kitab Pemandu Perjalanan 


Al-Qur'an memuat pelajaran kelompok dan bangsa-bangsa terdahulu, ketika jiwa kita menghadirkan Al-Qur'an sebagai kitab yang hidup bagi umat Islam.

Al-Qur'an merupakan pemandunya yang tulus dan setia, dan tempat sekolahnya yang disitu kita menerima pelajaran tentang kehidupan.

Allah Yang Mahasuci menggunakan Al-Qur'an untuk mendidik dan memelihara kaum muslimin pertama untuk menegakkan manhaj Rabbani di muka bumi, dan memberikan kepadanya peranan yang besar setelah dipersiapkan untuk mengembannya dengan bekal Al-Qur'an.

Allah menghendaki Al-Qur'an menjadi pemandu yang hidup dan abadi setelah wafatnya Rasulullah saw, untuk membimbing generasi umat, mendidiknya, dan mempersiapkannya untuk mengemban peranan kepemimpinan yang lurus sebagaimana yang telah dijanjikan kepada mereka.

Mereka juga mengikuti petunjuknya, berpegang teguh pada janjinya, dan mengembangkan manhaj hidupnya secara total dari Al-Qur'an. Mereka merasa bangga dengan Al-Qur'an yang mengungguli semua manhaj dunia, ciptaan manusia.

Al-Qur'an bukan sekedar bacaan, tetapi ia adalah dustur, undang-undang, yang lengkap, dustur tarbiyah, pendidikan, dan dustur kehidupan praktis. Karena itu, ia juga memaparkan pengalaman manusia secara mengesankan bagi muslimin, yang memang Al-Qur'an datang untuk membina dan mendidik umat ini.

Secara khusus adalah pengalaman dakwah imani sejak Nabi Adam untuk menjadi bekal bagi umat Islam dalam semua keadaannya, supaya umat Islam berada di atas jalannya yang terang dengan bekal yang banyak dan pengalaman yang beraneka ragam.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP 

Bergugurannya Pasukan Thalut  Pasukan Thalut ketika beragkat berjumlah 40.000 Sebelum melawati sungai sdh di ingatkan agar janga...

Bergugurannya Pasukan Thalut 


Pasukan Thalut ketika beragkat berjumlah 40.000
Sebelum melawati sungai sdh di ingatkan agar jangan meminum air berlebih, yg di perbolehkan hanya 1 ciduk air di tangan

Kemudian setelah melewati sungai yang terus berangkat menyisakan 6.000 aja

Sambil terus  menuju tempat peperangan dan bertemu pasukan jalur sebagian besar mundur krn jumlah pasukan musuh sangat banyak, ada yg meriwayatkan 100.000

Sehingga tersisa pasukan yang benar benar berperang tinggal 313 pasukan

Kam min fiatin qolilatin Gholabat katsirotan bi idznillah...

Kondisi Internal Yahudi Quraizhah, Saat Dikepung Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yahudi  bani Quraizhah melakukan pers...

Kondisi Internal Yahudi Quraizhah, Saat Dikepung Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yahudi  bani Quraizhah melakukan persengkongkolan dengan Quraisy, kabilah Arab, dan Munafikin untuk mengepung Madinah. Padahal, mereka telah membuat perjanjian dengan penduduk Madinah untuk melawan musuh bila diserang. 

Malam harinya, pasukan Quraisy meninggalkan Madinah, Rasulullah saw bergegas ke rumah di pagi harinya. Baru tiba di rumah, ternyata malaikat Jibril memerintahkan untuk bersegera menyerbu benteng Yahudi bani Quraizhah. 

Rasulullah saw segera mengumpulkan  para Sahabatnya, setelah Dzuhur agar bergerak menuju benteng bani Quraizhah. Pesannya, tidak shalat Ashar kecuali di wilayah Quraizhah. Ini merupakan gerakan kilat. Agar lawan tidak sempat meminta bantuan pada sekutunya.

Belum sempat beristirahat sehabis perang Khandak. Dalam kondisi kelelahan yang berat. Dinginnya cuaca. Para Sahabat tetap menunaikan perintah Rasulullah saw. Mereka mengepung benteng bani Yahudi Quraizhah.

Secara militer, Yahudi bani Quraizhah lebih siap untuk bertempur. Kondisi mereka segar bugar. Mereka memiliki perbekalan makanan melimpah, air, sumur-sumur dan kokohnya perlindungan benteng-benteng mereka, dan sulitnya menyerang mereka.

Bani Quraizhah tidak berani keluar dari benteng. Bagaimana agar pertempuran tidak terjadi? Pemimpin bani Quraizhah meminta agar bani Quraizhah memeluk Islam. Tetapi, mereka menolak. Pemimpinnya, memerintahkan agar keluar untuk berperang, mereka menolak. Akhirnya,  mereka tidak melakukan apa pun.

Pada akhirnya, Yahudi bani Quraizhah mengirimkan utusan meminta kepada Rasulullah saw agar membiarkannya pergi dengan meninggalkan seluruh hartanya. Rasulullah saw menolak, kecuali mereka menyatakan menyerah tanpa syarat. Sebab, mereka telah berkhianat dan melancarkan serangan dari dalam, saat Quraisy mengepung dari luar. Akhirnya, mereka dihukum sesuai hukum Taurat atas permintaan mereka sendiri.

Saat Seorang Sahabat Meminum Khamr di Perang Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perang Khaibar merupakan perang yang paling keta...

Saat Seorang Sahabat Meminum Khamr di Perang Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perang Khaibar merupakan perang yang paling ketat. Ada seorang muslim yang meminum khamr sedikit saja,  namanya Abdullah bin Hammar. Sebagai hukumannya, Rasulullah saw memukulnya dengan sandalnya. Rasulullah saw meminta yang menyaksikannya untuk memukulinya dengan sendal-sendal mereka.

Tiba-tiba datanglah Umar bin Khatab, lalu melaknatinya. Rasulullah saw bersabda, "Jangan kamu melaknatinya  karena dia sesungguhnya mencintai Allah dan Rasul-Nya." Sesudah itu, Abdullah pergi layaknya seorang muslim lainnya. Dia duduk bersama dengan kaum muslimin lainnya.

Abdullah bin Hammar menerima hukuman dengan lapang dada. Dia tidak lantas berencana pada malam harinya untuk membalas atas hukuman tersebut. Bukankah hukuman bagian dari penghapusan dosa? Menghilangkan siksaan-Nya?

Tujuan utama pemberian hukuman bukanlah untuk mengusir prajurit dari barisannya ataupun mengubahnya menjadi seorang pendendam yang terhina, tetapi hendak membersihkannya dari dosa agar selanjutnya dia patut menjadi prajurit sejati kembali.

Karena itu, tidak boleh ada kutukan, karena kutukan itu merupakan hukuman tersendiri yang melebihi hukuman yang semestinya, bahkan harus tetap dipuji agar dalam hatinya tetap hidup dan beriman. Dia tetap bagian manusia terhormat. Dengan demikian, dia tetap berada dan menyatu dalam barisan.

Setiap pasukan dan prajurit sangat perlu memiliki mental tersebut, siap menerima hukuman atas pelanggarannya dengan lapang dada, lalu teman-temannya dapat memahami falsafah sebuah hukuman. Jadi, tak lantas mengusirnya dan menghantam kejiwaannya, tetapi tetap sebagai kawan yang sudah bersih dari kesalahan dan dosanya, lalu mengijinkan bergabung kembali, sebagai prajurit yang tidak lagi berdosa.

Demikianlah mental pasukan Islam yang mendapat kemenangan di Khaibar atas Yahudi. Semuanya menjadi tolak ukur bagi kita. Mengapa pasukan muslim tak juga bisa mengalahkan penjajah Israel? Sebab masih terperangkap dengan syahwat perut, kelamin, dan memiliki. Itulah cara melemahkan pasukan muslim saat ini.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (351) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (214) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (130) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)