Wirid Al-Qur'an
Rasulullah saw terbiasa membaca sejumlah ayat atau surat tertentu yang tidak pernah ditinggalkan (hizib/wirid). Para ulama berkata, "Barangsiapa yang tidak memiliki wirid Al-Qur'an, maka ia tidak mampu untuk mengkhatamkan Al-Qur'an secara rutin.
Rasulullah saw membaca Al-Qur'an secara tartil, tidak terlalu cepat dan tidak terburu-buru. Bahkan terkesan sangat lambat, penuh penafsiran, diteliti huruf per huruf, dan menghentikannya pada setiap ayat.
Selain membacanya sendiri, beliau juga mendengarkan Al-Qur'an dari orang lain hingga pipinya basah.
Rasulullah saw membaca Al-Qur'an pada setiap waktu dan keadaan, saat berdiri, duduk, berbaring, memiliki wudhu atau tidak. Kecuali, saat hadast besar saja.
Rasulullah saw membaca Al-Qur'an dengan suara indah. Hikmahnya, memberikan pengaruh yang kuat kepada jiwa bagi pembaca dan pendengarnya.
Pernah Rasulullah saw sepanjang malam hingga fajar hanya dalam shalat malam hanya membaca satu ayat saja. Agar Allah menganugerahkan syafaat bagi umat Rasulullah saw.
"Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana." (Al-Maidah: 118)
Sumber:
Badar Bin Nashir, Kisah Kaum Salaf Bersama Al-Qur'an, al-Kautsar
0 komentar: