Tepi Barat Mulai Menyala
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Penjajah Israel melakukan serangan besar-besaran ke Tepi Barat. Ini yang terbesar sejak 2002. Mereka mengerahkan ribuan tentara darat dan udara. Menggunakan infrastruktur seperti ke Gaza. Ini tanda gerakan perlawanan sudah merata.
Bagaimana periodisasi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda? Pertama kali dipimpin oleh sultan. Belanda mengalahkannya dengan menjanjikan kekuasaan kepada penguasa yang lemah untuk melawan terhadap sultan. Yang terjadi, bermunculan penguasa yang menghambakan diri pada penjajah.
Perlawanan kedua dipimpin oleh para ulama. Perlawanan ini berlangsung sangat lama dan panjang. Para ulama di Nusantara membangun pesantren dan lembaga pendidikan. Ulama Nusantara di Mekah membentuk kader-kader ulama. Di Mekah, penjajah Belanda tidak bisa melakukan intervensi.
Ulama Nusantara di Mekah membuat risalah, kitab dan surat-surat untuk para penguasa dan murid-muridnya. Para murid-muridnya memiliki satu jaringan keilmuan yang sama yaitu ulama Nusantara di Mekah. Inilah yang mengokohkan ikatan perjuangan. Sebab, mereka memiliki guru yang sama.
Para ulama membentuk santri. Para santri membentuk pesantren-pesantren baru hingga ke pelosok. Inilah yang membuat perang kemerdekaan menjadu perlawanan semesta oleh rakyat Indonesia. Setiap rakyat telah mendeklarasikan bahwa dirinya adalah mujahid.
Proses ini telah terjadi di Palestina. Setiap jiwa rakyat Palestina telah rela menumpahkan darahnya. Telah ikhlas menanggung semuanya resikonya. Mengorbankan semuanya untuk kemerdekaan Palestina.
Para ulamanya, sejak Al-Qassam, Al-Husain, dan Syeikh Yassin telah menyuburkan tanah Palestina dengan pemikiran, jihad dan darahnya. Maka, tumbuhlah tunas-tunas baru di sekitarnya dengan sosok seperti pohon utamanya. Tepi Barat telah menyala dan terus menyala. Gaza baru terus bermunculan di setiap rumah dan jiwa rakyat Palestina.
0 komentar: