Sosok Pemberi Nasihat pada Ahli Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Maimun bin Mihram seorang ulama salaf yang terkenal dengan keilmuannya, kezuhudannya, ahli ibadah dan perhatian terhadap pendidikan Al-Qur'an. Dia mengambil ilmu periwayatan dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar dan Abu Hurairah.
Maimun seorang yang tekun membaca Al-Qur'an di sepanjang siang dan malam, dengan pengaruh yang dirasakan berupa kelembutan hati dan mudah menangis.
Sahabatnya berkisah, "Suatu hari Maimun membaca surat Yasin ayat 58, "Berpisahlah kamu (dari orang mukmin) pada hari ini wahai orang-orang yang berdosa." Maka tersentuhlah hatinya hingga menangis. Aku tak pernah melihat ada seorang pun yang lebih merasa ditegur dengan sebuah ayat melebihi Maimun."
Maimun bin Mahram selalu berusaha memberi nasihat pada Ahli Qur'an, karena mereka diberikan karunia dan dimuliakan Allah dengan menghafalkan Kalam suci-Nya, selalu membacanya, mengetahui makna ayat-ayatnya dan mempelajari hukumnya.
Mengapa dia sibuk menasihati ahli Qur'an? Dia menjawab, "Kalau seandainya ahli Qur'an itu sudah lurus, maka orang-orang lainnya juga akan lurus karenanya." Sebab, banyak pula ahli Qur'an yang menyimpang. Apa sebabnya?
Maimun bin Mihram berkata, "Ada diantara ahli Qur'an yang menuntut ilmu hanya dijadikan komoditas untuk meraih keduniaan saja. Hanya ingin dihormati dan dimintai petuahnya. Hanya dipergunakan untuk berdebat saja. Namun yang terbaik adalah mempelajarinya dan menggunakan ilmunya untuk taat kepada Allah."
Nasihatnya diterima dengan lapang dada oleh ahli Qur'an di zamannya, karena dia memiliki kepribadian kuat, rendah hati, tidak merasa lebih pintar, tidak mencari pujian, sanjungan dan reputasi.
0 komentar: