Paginya Sang Dai,
Pesan dari Syeikh Nawawi Al-Bantani
Apabila ingin meraih keutamaan yang besar sepanjang hari, bangunlah sebelum fajar. Kerjakan shalat-shalat sunah, baik tahajud maupun hajat, diakhiri dengan witir sebelum terbitnya fajar.
Shalat pada awal waktu dan dalam keadaan gelap gulita lebih utama daripada shalat pada waktu terang atau ketika fajar telah terbit. Jika shalat sebelum terbitnya fajar, para malaikat malam menyaksikannya.
Apabila memanjakan shalat hingga terbit fajar, para malaikat siang akan menyaksikan shalatnya sehingga para malaikat malam dan siang akan mencatat shalat tersebut.
Jika shalat fajar pada waktunya, kemudian membaca Al-Qur'an lebih panjang dan lama, pada saat itu dunia yang semula gelap menjadi terang benderang. Gelap, tanda kematian dan ketiadaan. Cahaya, tanda kehidupan dan keberadaan.
Saat bangun tidur, seolah bangkit dari kematian dan berpindah dari alam ketiadaan ke alam wujud. Kondisi ini mendorong akal untuk menyadari bahwa tidak ada yang menciptakan perubahan-perubahan semacam ini selain Allah swt. Kesemuanya ini sesuai dengan hikmah yang dikehendaki-Nya.
Dengan kesadaran tersebut, akal pikiran akan diterangi oleh cahaya makrifat, terhindar dari berbagai penyakit hati, seperti cinta dunia, rakus, dengki, dan berbangga-bangga dengan kemewahan hidup.
Dalam hal ini, para Nabi dan Rasul bertindak sebagai dokter yang menyeru umatnya untuk mengawali hari dengan ketaatan dan ibadah sejak bangun tidur, sebagai amalan yang bermanfaat untuk menjauhi diri dari penyakit hati.
Sumber:
Syeikh Nawawi Al-Bantani, Maraqi Al-Ubudiyah, Wali Pustaka
0 komentar: