Mengapa Manusia Tak Berdaya?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Iblis berkata kepada Allah, bila dia diberi waktu hingga hari kiamat maka dia bisa menyesatkan manusia, kecuali sedikit saja yang selamat. Mengapa bisa? Dimana letak kelemahan manusia?
Allah menjelaskan bahwa yang bisa disesatkan adalah mereka yang menjadikan Iblis sebagai teman dan pemimpin. Dalam kondisi ini, manusia hanya bola yang bisa dipermainkan. Bisa ditendang ke arah mana pun.
Perhatian awal keruntuhan sebuah negara dan bangsa! Di awali dari menuhankan hawa nafsu. Memperebutkan kekuasaan dan kedudukan. Setelah itu, menimbun kekayaan dan kikir. Awal, kezaliman di mulai dari sini.
Kehancuran bani Ummayah dan Abbasiyah disebabkan karena kekuasaan tidak untuk mengimplementasikan peran kekhalifahan. Bukan untuk menegakkan yang diperintahkan Allah. Bukan untuk meredam yang dilarang Allah. Bila peran khalifah Allah digantikan dengan hawa nafsu, maka hancurlah semua kekuatan.
Bila jihad telah ditanggalkan. Bila mujahadah diri telah diabaikan. Maka, Allah cabut semua jalan keluar dan solusi. Allah cabut semua jalan-jalan kemudahan dan yang tak terduga. Tak ada lagi pertolongan dan pemeliharaan Allah.
Allah menyisakan pohon khuldi yang dilarang bagi Nabi Adam, agar jiwa jihad terhadap hawa nafsu terus terjaga. Agar kewaspadaan dan kehati-hatian terus tertanam. Bila interaksi manusia hanya pada keinginan yang dituruti tanpa batas, maka jiwanya justru menjadi lemah. Bukankah tubuh yang sakit karena kebanyakan makan?
Manusia tak lagi menjadi manusia. Manusia menjadi budak. Manusia menjadi lebih rendah dari hewan ternak. Hidupnya dalam permainan hawa nafsu dan tipu daya iblis. Itulah sebab semua ketidakberdayaan manusia. Itulah sebab, kehancuran negara dan bangsa.
0 komentar: