Memahami Topografi Gunung bagi Pertempuran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Yang memahami topografi alam, maka akan memenangi pertempuran. Topografi alam dapat digunakan sebagai benteng perlindungan, pertahanan juga penyerangan.
Perhatikan arah dari Bogor ke Sukabumi? Bagaimana topografi alam dimanfaatkan untuk menyerang Belanda. Perhatikan tugu pahlawan di Maseng dan Bojong Kokosan? Jalan yang berkelok, menanjak dan diapit bukit digunakan untuk menghancurkan tentara sekutu NICA.
Syeikh Yusuf al-Makasari, Sultan Ageng Tritayasa dan Pangeran Purbaya memanfaatkan gunung Halimun sebagai benteng pertahanan. Para Ajengan dan Santri, memanfaatkan Bogor Barat yang dipenuhi gunung dan perbukitan untuk bertahan dan melawan Belanda.
Perang Jawa mengapa bisa bertahan lama? Mengapa menguras kekayaan VOC Belanda hingga bangkrut? Pangeran Diponegoro dan tentaranya memanfaatkan Jawa Tengah bagian selatan untuk melawan Belanda. Memanfaatkan pohon Sawo sebagai sumber pangan yang tak dipahami oleh penjajah Belanda.
Setiap jalan yang menurun dan menanjak. Setiap jenis tanah yang keras maupun lunak. Setiap cekungan maupun yang menonjol. Setiap sungai maupun lembah. Setiap pohon dan tumbuhan adalah benteng pertahanan dan penyerangan.
Tentara Salib V yang dipimpin oleh kaisar Louis kalah karena terjebak di lumpur. Tentara Mongol yang hebat dikalahkan karena terjebak di bawah perbukitan. Khalid bin Walid memanfaatkan topografi alam untuk menguras daya tahan tentara Persia.
Naik gunung bukan sekedar menikmati suasana gunungnya saja, tetapi juga pahamilah topografinya. Apakah bermanfaat untuk pertempuran saja? Memahami topografi berarti mengoptimalkan sumberdayanya.
0 komentar: