Memperebutkan Emas?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Tanda semakin dekatnya hari Kiamat adalah sebuah sungai kering. Dasar sungai tersebut dipenuhi dengan emas. Manusia saling memperebutkan emas tersebut sehingga bergelimpangannya nyawanya. Mana yang lebih penting, air ataukah emas?
Manusia memang sangat bodoh dalam menahami hakikat. Mengapa emas lebih berharga daripada air? Mengapa nyawa lebih murah daripada emas? Mengapa memperebutkan yang terbatas? Mengapa yang budak diperebutkan oleh tuannya?
Akhir zaman dipenuhi oleh kebodohan yang sangat mendasar. Dasar timbangannya adalah hawa nafsu. Yaitu, perut, kemaluan, popularitas dan kebanggaan akan kebendaan. Semua obsesi keinginan dan ilmu adalah kebendaan.
Memilih mentor dan pelatih. Memilih lembaga pendidikan dan pelatihan. Memilih jurusan ilmu dan teknologi. Mengorbankan waktu dan sumberdaya. Semuanya tertuju pada capaian kebendaan.
Tidak itu saja, amal akhirat menjadi amal dunia. Shalat, infaq, membaca Al-Qur'an, zikir, salawat, umrah dan berhaji pun, mengharapkan imbalan kebendaan. Benda telah melampaui tuhan.
Benar dalam penggambaan diri kepada Allah. Benar dalam berilmu. Benar dalam ibadah. Semuanya diukur dari, kekayaan dan kemiskinan. Bisa jadi benar, namun banyak salah tujuannya.
Apakah sudah terlalu lama berinteraksi dengan dunia? Apakah terlalu lama memandang dan menikmati dunia?
0 komentar: