Mata Air Sebuah Indikator Pengelolaan Tanaman
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Air yang mengalir deras dan sejuk di sepanjang perjalanan ke Kawah Ratu, gunung Bunder, merupakan sebuah petunjuk. Seperti itu Allah berfirman. Petunjuk apa?
Allah selalu menghubungkan air dengan kebun-kebun. Setelah berkisah tentang kebun, setelah itu berkisah tentang air yang mengalir. Kisah ini ada di surat Al-Kahfi. Indikator apa ini?
Allah berkisah tentang kebun yang dikelilingi oleh pohon kurma. Di tengah-tengahnya terdapat pohon anggur. Ini semua teknologi menanam pohon. Memadukan pohon yang berbeda karakternya. Seperti di gunung Bunder, diantara pohon kayu yang menjulang terdapat pohon yang lembut dan rendah.
Di bawah pohon yang rendah, masih terdapat rerumputan dan serasah pohon. Ini yang membuat tanah tetap lembab. Keragaman tumbuhan dalam satu tempat selalu menjadi model perkebunan dalam Al-Qur'an.
Bila hujan, airnya akan jatuh dari satu daun ke daun yang lainnya. Dari pohon yang tinggi dan rendah, dari rerumputan hingga ke serasah daun yang kering. Ragam pepohonan menjadi penyanggah agar air hujan tidak meluncur dan menghujam keras.
Ragam penyanggah yang berbentuk ragam tumbuhan dan serasah yang membuat air hujan terserap dan tersimpan dari satu wadah ke wadah lain. Tersimpan dalam waktu yang lama.
Andai tidak ada hujan pun, kabut dan embun yang mengandung buliran air akan tersimpan di pohon yang tinggi, rendah dan serasah dedaunan. Jadi, seandainya musim kemarau pun, persediaan air tetap terjaga.
0 komentar: