Masih Ada Ilham
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Wahyu itu untuk para Nabi dan Rasul. Wahyu itu sudah terputus dengan wafatnya Rasulullah saw. Itulah yang disedihkan oleh para Sahabat. Indahnya, wahyu itu solusi dan bimbingan hidup untuk setiap zaman dan generasi.
Manusia sering menghadapi persoalan hidup yang spesifik dan khas. Harus dipecahkan dengan langkah strategis dan taktis yang sangat spesial, namun tetap berpegang teguh pada yang prinsip yaitu wahyu. Bagaimana jalan keluarnya?
Allah selalu menyediakan samudera ilham kepada manusia. Allah selalu menganugerahkan limpahan karamah yang tak terduga. Apa syaratnya? Bila berpegang teguh pada yang prinsip yaitu wahyu dan sunnah.
Ilham mendatangi hati yang bersih. Hati yang tak ditipu dan disibukan oleh hawa nafsu. Hati yang selalu tersambung dengan Allah. Hati yang ingin bersama dengan Allah. Hati yang selaras dengan kecenderungan fitrahnya.
Hati yang memiliki sambung rasa dengan malaikat, wahyu, sunah dan alam semesta. Hati yang memiliki kasih sayang kepada seluruh makhluk-Nya, termasuk kepada semut, ulat dan cacing. Hati seperti inilah yang menjadi wadah ilham-ilham dari Allah.
Seperti 3 perempuan di era kelahiran bayi Musa yang dianugerahkan ilham. Bagaimana rencana dan eksekusi para pemikir, pejabat dan raja Mesir, bisa dipatahkan oleh 3 wanita yang tidak pernah tercatat dalam sejarah tentang kehebatan kecerdasan dan strateginya?
Bagaimana cara-cara sederhana mampu menghancurleburkan rencana, strategi dan implementasi yang sempurna? Yang didukung oleh sumberdaya tak terhingga? Tak perlu menjadi yang tercerdas dan terkuat untuk melampaui semuanya. Cukup, menundukkan hati pada wahyu dan sunnah nabi untuk sebuah kebrilianan yang mencengangkan.
0 komentar: