Masa Depan Muslimin
Salah satu kesalahan para dai adalah memandang persoalan Islam dengan pandangan pesimis. Indikasinya, melihat bahwa dunia itu rusak, sedangkan Islam adalah paripurna, tidak punya cita-cita dan tidak punya kemenangan.
Yang aneh, semua itu didukung dengan argumentasi Al-Qur'an dan As-Sunah. Padahal alangkah jauhnya jarak yang memisahkan antara pernyataan itu dengan petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunah.
Petunjuk Al-Qur'an membukakan bagi muslim pintu tsiqah kepada Allah, sementara mereka menguncinya. Rasulullah saw senantiasa memberikan kabar gembira tentang datangnya kemenangan Islam, sementara mereka memberitakan kegagalannya.
Benar, bahwa Rasulullah saw pernah menceritakan kepada kita tentang keadaan buruk yang bakal dialami oleh umat islam, tetapi itu mengandung makna agar kita bersikap waspada dan siap mengatasinya, bukan malah menyerah kepadanya.
Dalam banyak hadist, Rasulullah saw menyampaikan berita gembira tentang tegaknya sebuah daulah islamiyah internasional dan tentang penaklukan Romawi. Juga, menceritakan tentang bagaimana jamaah islam itu senantiasa mendapatkan perlindungan jika menghadapi kesulitan.
Di awal kemenangan Islam, Rasulullah saw berkata kepada kaum Quraisy, tentang Islam, "Satu kata, yang dengan itu engkau menjadikan bangsa Arab tunduk kepadamu juga bangsa non Arab."
Selain itu, Rasulullah saw juga menceritakan bagaimana muslimin akan membukakan kekayaan Kisra untuk seluruh muslimin. Itulah arahan Rasulullah saw ketika mendidik jamaah umat islam, sementara mereka menutup untuk pintu cita-cita.
Hendaklah mereka mengingat hadist berikut, "Barangsiapa berkata bahwa umat islam hancur, maka pada hakekatnya dialah yang menghancurkannya."
Sumber:
Said Hawa, Membina Angkatan Mujahid, Era Intermedia
0 komentar: