Konsistensi Menulis
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Menulislah, sebab Allah swt menuliskan semua takdir-Nya bagi seluruh makhluk-Nya. Menulislah, sebab Allah swt menuliskan seluruh perbuatan baik dan buruk manusia.
Menulislah, sebab Allah swt menjadikan perintah menulis menjadi ayat terpanjang dalam Al-Qur'an. Menulislah, sebab salah satu kesibukan malaikat adalah menulis.
Semuanya bisa ditulis. Yang ditangkap dan dirasakan oleh panca indra. Bergejolaknya hati bisa ditulis. Bukankah, semuanya merupakan realisasi dari tulisan takdir-Nya juga?
Menulislah, sebab Allah swt memulai seluruh penciptaan-Nya dengan menulisnya. Sebab, perintah Allah yang pertama adalah membaca. Bukankah saat itu tidak ada tulisan di kertas? Semua yang ada merupakan tulisan-Nya.
Rasulullah saw memerintahkan para Sahabat menulis setiap wahyu yang turun. Sekretaris pribadi Rasulullah saw salah satu tugas utamanya adalah menulis.
Saat mengkompilasi Al-Qur'an oleh Abu Bakar. Saat Utsman bin Affan menjadikan tulisan Al-Qur'an menjadi sebuah mushaf, mereka membandingkan antara hafalan dan tulisannya para Sahabat yang ahli Al-Qur'an.
Menulislah untuk mengikuti jejak Allah swt dalam memulai penciptaan. Mengikuti para malaikat yang menulis perbuatan manusia. Mengikuti jejak Rasulullah saw yang menuliskan wahyu.
0 komentar: