Khusyu Shalat dan Kisah Nabi Adam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apa yang paling dibenci oleh Iblis? Ada kisah, Iblis mau bertaubat. Namun, syaratnya harus bersujud di kuburan Nabi Adam. Iblis berkata bahwa di saat hidupnya Nabi Adam saja tidak mau bersujud, apalagi bila sudah wafat?
Bersujud, itulah yang dibenci oleh Iblis. Wajar saja, bila shalat itu sulit dan malas dikerjakan karena banyak bersujudnya. Bukankah hanya bersujud yang diulang-ulang dalam shalat?
Wajar saja bila khusyu itu sangat sulit bahkan ilmu pertama yang dicabut di muka bumi, karena Iblis akan menurunkan golongannya yang terbaik untuk memberdayakan dan mengalihkan dari kekhusyuan.
Bila masih terfokus pada selain Allah di saat shalat, perhatikan Iblis dalam kisah Nabi Adam! Bukankah, seluruh permintaannya dipenuhi? Bukankah seluruh upayanya sudah dilakukan? Apakah jerih payah yang maksimal membuahkan hasil untuk menyesatkan seluruh manusia?
Iblis hanya bisa menjerumuskan manusia yang tidak dilindungi oleh Allah? Bukankah sia-sia saja penangguhan waktu dan ikhtiarnya?
Saat shalat, fokuslah menghadirkan Allah. Sebab, semua yang terjadi dalam genggaman Allah. Semua urusan kembali pada Allah. Allah cukup mengatakan, "Kun fayakun." saja untuk merealisasikan semua keinginan manusia. Mengapa masih memikirkan sesuatu saat shalat?
Ikhtiar manusia hanya berhasil bila dikehendaki-Nya. Jerih payah manusia tak berguna tanpa ijin-Nya. Jadi cukuplah ada Allah di hati di saat shalat. Sebab semua yang di alam semesta dan ikhtar manusia tak berguna dan bermanfaat sedikit pun. Belajarlah pada kegagalan iblis dalam kisah Nabi Adam yang ingin menjerumuskan seluruh manusia.
0 komentar: