Jangan Membandingkan Antar Makhluk
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Allah memerintahkan bersujud. Namun, iblis menolaknya. Sebelum memerintahkan bersujud, Allah telah berfirman bahwa Dia telah menciptakan seluruh makhluk dengan bentuk yang terbaik.
Bentuk makhluk-Nya berbeda-beda, mengapa difirmankan dengan sebaik-baiknya bentuk? Setiap makhluk memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda, itulah penyebab perbedaannya.
Cacing, semut, kadal, kucing, kelinci dan ragam hewan lainnya, mengapa bentuknya berbeda? Tumbuhan adalah yang berkayu keras, lembut, dan menjalar. Ada yang tinggi, sedang, rendah dan menghampar di tanah. Mengapa semuanya berbeda? Peran dan tanggung jawabnya yang berbeda.
Saat Iblis tidak bersujud, Allah bertanya alasannya. Iblis menjawab bahwa dirinya lebih baik dari Adam. Dirinya dari api, sedangkan Adam dari tanah. Bukankah Adam memang diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi yang dipenuhi tanah?
Iblis telah merendahkan makhluk ciptaan-Nya. Artinya, merendahkan Dzat yang menciptakannya juga? Bukankah Allah telah menegaskan bahwa seluruh ciptaan-Nya dibentuk dengan sebaik-baik bentukan?
Takdir manusia pun ciptaan Allah. Yang ditulis dengan Kalam-Nya di Lauhul Mahfudz. Mengapa masih muncul merendahkan dan meninggikan derajat seseorang dari takdirnya? Merendahkan dan meninggikan dari profesi, keturunan, jabatan, kekayaan dan status sosialnya?
Bila di surga, di era Nabi Adam, tak pantas membandingkan antar makhluk-Nya. Maka di bumi pun tak pantas membandingkan antar makhluk dan juga antar manusia untuk menunjukkan kelebihan dan kehebatan yang berbuah pada kesombongan diri.
0 komentar: