Hanya Menunggu Kehancuran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Penguasa yang zalim pasti akan dihancurkan sebelum kiamat. Allah akan menurunkan azab. Mereka melarikan diri dari negrinya. Mereka seperti tanaman yang telah ditunai. Tidak akan bangkit lagi kekuasaannya.
Siapakah penguasa yang lari keluar dari negrinya karena telah merusak negrinya? Siapakah penguasa yang bersembunyi karena ketakutan akan kemarahan rakyatnya? Kaisar Persia telah lari memohon bantuan ke Cina. Kaisar Romawi Timur di Baitul Maqasid telah lari ke Konstantinopel, mereka tak pernah kembali.
Para penjajah keluar dari negri jajahannya. Lalu mereka berusaha kembali untuk menjajah, seperti Belanda yang membonceng tentara sekutu yang berkekuatan para pemenang perang dunia 2 ke Indonesia. Bisakah? Mereka seperti tanaman yang telah dituai.
Kezaliman bukan tanda kehebatan. Genosida bukan tanda kemenangan dan kekuatan. Tetapi awal kehancuran. Penghancuran rumah ibadah dan pembakaran kitab suci, merupakan tanda puncaknya kezaliman. Setelah itu, apa yang terjadi? Hanya kehancuran.
Potret penjajah Israel dengan dukungan Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya, merupakan tanda kehancurannya. Sebab, mereka telah melakukan kerusakan dan kekejaman yang paling sadis di abad ini.
Saat kezaliman dihancurkan, Allah telah menyiapkan generasi baru. Seperti larinya Amerika dan Uni Soviet dari Afghanistan, Allah telah menyiapkan generasi baru. Mendidik generasi baru tak boleh berhenti, itulah cara agar kezaliman dapat dihancurkan.
Penjajah Israel, Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya, hanya tinggal menunggu kehancurannya. Para pelaku kezaliman dan kerusakan hanya menunggu tahap akhir kehidupan. Itulah takdir kehidupan yang telah tertulis.
0 komentar: