Dakwah dan Kemunculan Mata Air
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Perjalanan ke Kawah Ratu tak perlu khawatir dengan persediaan air. Di sepanjang perjalanan, air mengalir dengan jernih, sejuk dan menyegarkan. Kandungan mineral air pegunungan lebih tinggi dan baik. Apakah bisa diminum? Bisa, selama tidak berubah rasa, bau dan warnanya.
Selama menjaga alam semesta, tak perlu khawatir dengan air. Selama berkhidmat pada Allah, tak perlu khawatir dengan ketersediaan air. Mengapa? Air hadir untuk melayani manusia yang bertakwa dan berdakwah.
Nabi Ibrahim berjalan ke Mekah. Daerah yang tandus dan kering. Tak ada kehidupan. Mengapa tiba-tiba muncul air zamzam? Kehadirannya untuk menjalankan perintah Allah. Membangun kembali rumah Allah.
Para pengembara Arab sangat heran, mengapa tiba-tiba muncul air? Saat kezaliman merebak di era Bani Kuzaah berkuasa, air zamzam di Mekah menghilang. Ditemukan kembali di era kakeknya Rasulullah saw, Abdul Muthalib.
Pemuda Musa dikejar oleh Firaun. Lari dari kezaliman mereka. Saat tiba di Madyan, ternyata menemukan sumur air. Nabi Musa membantu putrinya Syeikh Madyan. Saat perjalanan dari Mesir ke Palestina atas perintah Allah, tongkat Nabi Musa yang diketukkan ke batu bisa mengeluarkan 12 mata air. Taatlah kepada Allah, maka Allah akan mempertemukannya dengan sumber air.
Nabi Ayyub sangat sabar menghadapi ujian dari Allah. Ditimpa penyakit yang parah. Kekayaan dan anak-anaknya musnah. Dalam kesabaran yang luar biasa, Allah mengirimkan air dari sebuah sumur. Dari air itu, penyakitnya sembuh, kekayaan dan anak-anaknya kembali.
Hilangnya air dari sebuah wilayah tanda kezaliman penduduknya. Keringnya sumber air, bertanda kedurhakaannya pada Allah. Bahkan air dari langit pun tidak turun. Berdakwahlah. Bertakwalah. Tegakkan keadilan. Maka, air dari langit dan bumi akan bermunculan untuk menopang dakwahnya.
0 komentar: