Cara Nabi Musa Beroposisi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Nabi Musa beroposisi terhadap Firaun. Bagaimana liku-likunya? Apa alasannya? Firaun tak merubah kebijakannya dengan memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan semesta alam. Tidak itu saja, melakukan kezaliman terhadap suku bangsa yang minoritas. Kemungkaran dan kezalimannya jelas. Seluruh lini telah rusak. Itulah sebabnya Nabi Musa beroposisi.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seluruh sumber daya di Mesir diberdayakan untuk membangun kekuatan bahwa dirinya adalah tuhan. Para intelektual, birokrat, pengusaha dan militer dimobilisasi untuk mendukung bahwa dia adalah tuhan.
Dalam kondisi ini apa yang dilakukan Nabi Musa? Apakah langsung beroposisi? Nabi Musa mendatangi Firaun. Menyerukan agar membersihkan diri. Berseru bahwa ada Tuhan Alam Semesta, yaitu Allah. Hanya sampai disitukah?
Nabi Musa meladeni tantangan Firaun. Yaitu, melawan seluruh argumentasi Firaun. Meladeni kekuatan ilmu para ahli sihirnya. Dengan harapan, Firaun mau berubah. Beroposisi harus berani melawan argumentasi yang berbasis kebenaran.
Setelah para ahli sihirnya mengakui kebenaran Nabi Musa. Firaun tetap pada kedurhakaannya kepada Allah. Apakah Nabi Musa meninggalkan Firaun?
Saat Mesir mengalami bencana diserang wabah kodok, belalang, dan air menjadi darah. Dalam kondisi seperti ini, Firaun meminta bantuan Nabi Musa agar bencana tersebut hilang dan berjanji akan beriman kepada Allah setelah bencana hilang. Nabi Musa meminta kesepakatan dengan Firaun untuk berkomitmen pada kebenaran. Namun apa yang terjadi?
Setelah wabah itu hilang, Firaun tidak berkomitmen pada janjinya. Wabah yang hilang itu justru dijadikan justifikasi bahwa penyebab bencana adalah Nabi Musa. Lalu apa yang dilakukan Nabi Musa?
Nabi Musa fokus pada dakwahnya. Memperbaiki masyarakat. Menjaga keteguhan masyarakat. Walaupun tak menyerang kekuasaan langsung, Firaun tetap merasa terusik. Maka rencana pembunuhan terhadap seluruh pengikut Nabi Musa pun dilakukan oleh Firaun. Nabi Musa dan kaumnya pun diselamatkan Allah.
0 komentar: