Bimbingan Syeikh Nawawi Al-Bantani dalam Bergelut dengan Ilmu
Jika bergelut dengan ilmu agar semata:
1. Menjadi alim lantaran ilmu itu amat berharga,
2. Berbangga diri dan bersikap angkuh,
3. Mengungguli manusia,
4. Menarik simpati orang demi meraih kekayaan materi
5. Memperoleh kedudukan di sisi penguasa
Berarti, telah merusak agama dan menghancurkan jiwa. Sebab, telah menempatkan diri di depan murka Allah. Serta, menjual kehidupan akhirat dengan dunia sehingga menjadi perniagaan yang merugi.
Kehidupan dunia itu tidak memiliki nilai apa pun dibandingkan akhirat. Transaksi perdagangan yang dilakukan pasti hancur, dan tidak ada kebaikan sedikit pun yang diperoleh darinya. Kesemuanya itu adalah gambaran ilmu yang tidak bermanfaat.
Bila seperti itu, guru menjad pembantu dalam kemaksiatan. Guru menjadi mitra dalam kerugian seperti orang yang menjual pedang kepada perampok.
Bergelutlah dengan ilmu agar dengan ilmu itu mendapat hidayah Allah, menghilangkan kebodohan diri dan orang lain, menghidupkan agama dan membela Islam, meraih kebahagiaan di akhirat dan ridha Allah. Berniat, memanjakan syukur atas karunia akal dan kesehatan.
Tanda niat yang lurus dan tulus dalam mencari ilmu yaitu lebih suka menuntut ilmu tanpa dilihat orang daripada di tengah keramaian. Dengan begitu, tidak mempersoalkan lagi apakah kebenaran itu datang dari lisan sendiri atau orang lain.
Beramallah sesuai dengan ilmu. Jika tidak, maka ilmu yang diperoleh menjadi sia-sia karena ilmu itu ibarat pohon, sedangkan buahnya adalah amal. Menurut Imam Malik, "Barangsiapa yang beramal berdasarkan ilmunya, maka Allah akan mewariskan ilmu yang tidak ia ketahui."
Sumber:
Syeikh Nawawi Al-Bantani, Maraqi Al-Ubudiyah, Wali Pustaka
0 komentar: