Beramal di Era Kebisingan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Semakin hari, bumi ini akan semakin bising. Bising dalam kesunyian. Seperti bisikan hati yang terus berkecamuk tanpa henti, walapun mulut seseorang terdiam. Oleh sebab itu, Allah menghisab yang tersembunyi maupun yang nampak. Allah menghisab setiap besitan hati.
Dalam kondisi ini apa yang dilakukan? Tanamlah pohon. Urus kebun dan ternak. Patahkan mata pedang. Seperti itu pesan Rasulullah saw di akhir zaman. Sibukan dengan berkarya dan beramal. Patahkan semua keributan dan kebisingan.
Di era ini, kebisingan semakin tak terkendali. Kebisingan di dunia nyata dan maya. Hitunglah berapa postingan di media sosial setiap hari? Sekarang, mulut terkunci, namun yang berbicara adalah postingan di media sosial.
Lidah yang diam semakin tak terkendali. Siapapun bisa memposting ekspresinya di ranah publik. Seharusnya lebih mudah mengendalikan tulisan daripada pembicaraan. Ternyata sama saja, artinya hati manusia sudah sangat rusak.
Bagaimana mengendalikan kebisingan? Menyendirilah dengan diri kita sendiri. Menyendirilah dengan jiwa kita sendiri. Menyendirilah dengan karya kita sendiri.
Menanam pohon, mengurus tanah dam ternak berarti berkarya di tempat yang sunyi. Berkarya tanpa popularitas. Berkarya tanpa publikasi. Itulah amal yang dibutuhkan di era ini.
Patahkan mata pedang. Buanglah semua perselisihan dan percekcokan. Tak ada kemenangan dalam setiap perselisihan. Perselisihan hanya akan membuat siapapun terluka hatiny. Yang menang tidak akan menang. Diamlah agar hati memiliki waktu untuk bermuhasabah diri.
0 komentar: