Arab atau Bani Israel, yang Tangguh Menempuh Perjalanan?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Allah memuji suku Quraisy (Arab) karena ketangguhannya melakukan perjalanan antar negara bahkan benua. Bahkan ketangguhannya pada iklim yang sangat ekstrim. Yaitu, panas dan dingin. Tidak menunggu waktu yang aman dan nyaman dalam melakukan perjalanan.
Buya Hamka, dalam bukunya Sejarah Umat Islam, bangsa Arab sudah melakukan perjalanan hingga ke Cina. Bahkan di Maluku Utara, mereka menyatakan bahwa leluhur mereka adalah bangsa Arab.
Dalam surat Al-Hijr, Allah memuji bangsa Arab karena mereka terbiasa melakukan perjalanan ke sejumlah situs-situs arkeolog dari beragam bangsa yang telah diazab oleh Allah. Ini menunjukkan ketangguhan perjalanan mereka.
Adakah perjalanan para Sahabat dengan Rasulullah saw yang meminta "fasilitas" dari langit? Para Sahabat berjalan dengan kali melepuh karena sangat panasnya pasir. Makan hanya dengan satu butir kurma sehari. Bergantian menaiki hewan tunggangan. Namun, tak pernah meminta "fasilitas" dari langit. Bagaimana dengan Yahudi?
Selepas kejaran dari Firaun? Namun Israel meminta beragam fasilitas dari langit untuk sampai ke Palestina. Perjalanannya dinaungi awan. Meminta makanan dari langit berupa Manna dan Salwa. Bila ingin minum, cukup mengetuk batu dengan tongkat Nabi Musa. Namun, apa hasilnya? Tetap berkeluh kesah.
Jauh setelah era Nabi Musa. Di era Thalut, sebelum Nabi Dawud, Bani Israel melakukan perjalanan pertempuran. Apa yang terjadi? Mereka tak sanggup dengan sedikit air. Mereka diperintahkan minum seteguk, namun minum sepuasnya.
Bila sekarang penjajah Israel menjajah Palestina, itu hal yang aneh. Bila bangsa Arab tidak berani dengan penjajah Israel dan sekutunya, itu sangat aneh. Sebab, bangsa Arab pada dasarnya bangsa yang tangguh.
0 komentar: