Agar Keturunan Adam Tak Tertipu
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Iblis dikeluarkan dari surga karena keinginannya sendiri. Dia tidak sujud karena argumentasi yang diyakininya. Dia durhaka karenat kesombongannya. Memang, sangat sulit rendah hati itu.
Bagaimana dengan Adam? Dikeluarkan karena sudah diingatkan tetapi lupa dan lalai. Tertipu oleh bujuk rayu agar menjadi malaikat dan abadi. Lalai akan kenikmatan yang melimpah.
Bagaimana agar tidak lalai? Bukankah manusia memang mudah lalai? Bukankah manusia memang pelupa? Bagaimana agar selalu ingat? Bagaimana agar selalu dalam kesadaran penuh?
Rukun Iman, Islam dan Ihsan itulah sistem pendidikan Allah pada manusia agar terjaga kesadaran. Mengapa harus iman kepada Allah, malaikat, kitab suci, nabi dan rasul, hari akhir dan takdir? Agar jiwa terus diingatkan.
Mengapa harus bersyahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji? Itulah kurikulum untuk mengingatkan manusia. Ada yang wajib dan sunah. Mengapa semakin banyak dikerjakan semakin tinggi derajatnya? Karena frekwensi akan hadirinya kesadaran akan visi hidup tetap terjaga.
Mengapa menuntut ilmu lebih didahulukan dari ibadah sunah? Mengapa bertafakur lebih baik dari ibadah sunah? Sebab, membangun kesadaran yang lebih lama, kuat dan mengakar.
Lupa dan lalai itulah penyebab Adam tertipu. Maka, buatlah alarm untuk mengingatkan. Yang paling mujarab adalah ihsan. Yaitu, Allah senantiasa mengawasi.
0 komentar: