basmalah Pictures, Images and Photos
Agustus 2024 - Our Islamic Story

Choose your Language

Seandainya Punya Banyak Pembela Keprihatinan Ibnu Qayyim tertulis dalam kitab Miftahu Daris Sa'adah, "Oh, agama yang he...

Seandainya Punya Banyak Pembela


Keprihatinan Ibnu Qayyim tertulis dalam kitab Miftahu Daris Sa'adah, "Oh, agama yang hebat, seandainya ia punya banyak pembela." Mengapa keprihatinan ini bergolak pada jiwanya? 

Dihadapan sang Ibnu Qayyim, banyak tokoh fuqaha tentang masalah-masalah furu dan para zahid, namun mereka tidak memenuhi  sosok ideal menurut kriteria sang Ibnu Qayyim.

Ia menginginkan yang lain, bukan hanya memiliki pemahaman fiqh dan zuhud, tetapi mereka pergi ke fase yang lebih jauh lagi.

Ia menginginkan dari mereka muncul para dai yang bersemangat tinggi menunjuki umat manusia, melaksanakan hukum Allah, dan menentang orang yang memerintahkan manusia dengan hawa nafsunya.

Itulah fase yang tidak dicapai selain orang yang dianugerahi akhlak tokoh. Ia menolak orang yang tidak mencapai tingkatan ini, baik karena berdamai atau cukup dengan melakukan sindiran. Karena itu, ketika dikatakan kepada salah seorang tokoh, "Kami ada kebutuhan kecil," (bukan urusan dakwah) maka ia menolak dan berkata, "Carilah lelaki kecil."

Jiwa lelaki kecil puas dengan amal yang ringan. Sedangkan lelaki besar punya semangat yang tinggi, sehingga ia mengincar amal-amal besar. Demi Allah, dakwah ini merupakan tugas laki-laki sebenarnya. Kawanannya terdiri dari para pelopor dan pemberani.

Sedangkan orang penakut terhadap benturan dan akibat-akibatnya, hanya lelaki kecil.


Sumber:
Muhammad Ahmad Rasyid, Titik Tolak, Robbani Press

Seruan Berdakwah dan Sosok Dai dari Syeikh Abdul Qadir Jaelani Syeikh Abdul Qadir Jaelani, dialah yang mendidik generasi untuk b...

Seruan Berdakwah dan Sosok Dai dari Syeikh Abdul Qadir Jaelani


Syeikh Abdul Qadir Jaelani, dialah yang mendidik generasi untuk berani melawan tentara salib di era Bani Zanky. Dia senantiasa membuka halaqah pekanan di Baghdad yang pesan-pesannya diabadikan dalam kitab Fathur Rabbani.

Siapakah dai itu? Syeikh Abdul Qadir Jaelani mengatakan, "Mereka yang berdiri pada derajat dakwah, menyeru manusia untuk mengetahui Yang Haq 'Azza wa Jalla. Mereka senantiasa menyeru hati."

Berdakwah sebagai bentuk mengikuti jejak Rasulullah saw, beliau berkata, "Siapa yang benar iitibanya kepada Rasulullah saw, maka beliau mengenakan baju perang dan topi bajanya kepadanya, menyandangkan pedangnya, dan menyempatkan adab dan akhlaknya, mengenakan jubahnya, dan beliau sangat bahagia karenanya"

"Ia bersyukur kepada Allah atas semua itu, kemudian menjadikannya wakil atas umatnya, pemberi petunjuk dan menyeru mereka kepada pintu Yang Haq Azza wa Jalla."

"Nabi saw adalah dai dan pemberi petunjuk. Ketika beliau wafat, beliau digantikan oleh para khalifahnya. Mereka adalah individu-individu  dari setiap satu juta ada satu orang."

"Mereka memberi petunjuk kepada manusia, sabar atas penganiayaan mereka, terus menerus menasihati mereka, senyum di hadapan orang munafik dan fasik, berstrategi terhadap mereka dengan strategi hingga mengentaskan mereka dari keyakinan mereka, dan membawa mereka ke pintu Tuhan 'Azza wa Jalla."

Jiwa para penyeru dakwah digambarkan oleh Syeikh Abdul Qadir Jaelani, "Dai menjadi seakan-akan tidak punya jiwa, tabiat dan hawa nafsu. Ia melupakan makanan, minuman dan pakaiannya. Ia menjadi lupa dirinya karena mengingatkan makhluk Tuhannya 'Azza wa Jalla. Ia keluar dengan hatinya dari dirinya dan makhluk, dan tetap bersama Tuhannya 'Azza wa Jalla. Seluruh tujuannya adalah manfaat bagi makhluk. Ia tetap menyerahkan diri kepada tangan qadha Tuhannya 'Azza wa Jalla."

Inilah gambaran ideal para juru dakwah. Inilah sifat orang yang ingin menjadi bagian pondasi kuat yang menjadi landasan bangunan Islam sekarang.

Sumber:
Muhammad Ahmad Rasyid, Titik Tolak, Robbani Press

Kejayaan Islam Sebelum Kedatangan Imam Mahdi Allah berfirman, "Perangilah mereka (orang-orang kafir itu) agar tidak ada fit...

Kejayaan Islam Sebelum Kedatangan Imam Mahdi


Allah berfirman, "Perangilah mereka (orang-orang kafir itu) agar tidak ada fitnah dan agama itu semata-mata bagi Allah" (Al-Anfal: 39)

"Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuknya dan agama yang benar, agar dia memenangkan-Nya di atas segala agama-agama, meskipun orang-orang musyrik benci." (Ash-Shaf: 9)

Hasan Al-Banna berkata, "Kemudian daulah islamiyah itu mengibarkan panji-panji jihad dan dakwah, sehingga dunia seluruhnya akan menjadi berbahagia dengan ajaran-ajaran islam."

Hasan Al-Banna melanjutkan, "Daulah islamiyah juga bertanggung jawab untuk menjadi "guru" bagi dunia seluruhnya dengan menyebarkan dakwah islam, sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu semata-mata bagi Allah."

"Allah tidak berkehendak kecuali menyempurnakan cahaya agama-Nya. Rasulullah saw memberikan kabar gembira itu tentang daulah islamiyah internasional. Beliau memberikan kabar gembira itu dengan berita kemerdekaan Romawi setelah jatuhnya Konstantinopel."

"Kebaikan di akhir masa umat ini tergantung dengan bagaimana masa awalnya. Rasulullah saw pernah bersabda, "Umatku tidak ubahnya seperti hujan. Tidak diketahui mana yang baik, awalnya atau akhirnya."

"Semua itu akan terjadi sebelum turunnya Isa Al-Masih dan Imam Mahdi, bukan sebagaimana dipahami oleh banyak orang. Untuk menghubungkan jarak keduanya (kita dan daulah) harus ada upaya yang sungguh-sungguh, detail dan tekun. Ada kewajiban yang bersifat selamanya, ada pula yang bersifat temporer."

Sumber:
Said Hawa, Membina Angkatan Mujahid, Era Intermedia

Masa Depan Muslimin  Salah satu kesalahan para dai adalah memandang persoalan Islam dengan pandangan pesimis. Indikasinya, melih...

Masa Depan Muslimin 


Salah satu kesalahan para dai adalah memandang persoalan Islam dengan pandangan pesimis. Indikasinya, melihat bahwa dunia itu rusak, sedangkan Islam adalah paripurna, tidak punya cita-cita dan tidak punya kemenangan.

Yang aneh, semua itu didukung dengan argumentasi Al-Qur'an dan As-Sunah. Padahal alangkah jauhnya jarak yang memisahkan antara pernyataan itu dengan petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunah.

Petunjuk Al-Qur'an membukakan bagi muslim pintu tsiqah kepada Allah, sementara mereka menguncinya. Rasulullah saw senantiasa memberikan kabar gembira tentang datangnya kemenangan Islam, sementara mereka memberitakan kegagalannya.

Benar, bahwa Rasulullah saw pernah menceritakan kepada kita tentang keadaan buruk  yang bakal dialami oleh umat islam, tetapi itu mengandung makna agar kita bersikap waspada dan siap mengatasinya, bukan malah menyerah kepadanya.

Dalam banyak hadist, Rasulullah saw menyampaikan berita gembira tentang tegaknya sebuah daulah islamiyah internasional dan tentang penaklukan Romawi. Juga, menceritakan tentang bagaimana jamaah islam itu senantiasa mendapatkan perlindungan jika menghadapi kesulitan.

Di awal kemenangan Islam, Rasulullah saw berkata kepada kaum Quraisy, tentang Islam, "Satu kata, yang dengan itu engkau menjadikan bangsa Arab tunduk kepadamu juga bangsa non Arab."

Selain itu, Rasulullah saw juga menceritakan bagaimana muslimin akan membukakan kekayaan Kisra untuk seluruh muslimin. Itulah arahan Rasulullah saw ketika mendidik jamaah umat islam, sementara mereka menutup untuk pintu cita-cita.

Hendaklah mereka mengingat hadist berikut, "Barangsiapa berkata bahwa umat islam hancur, maka pada hakekatnya dialah yang menghancurkannya."

Sumber:
Said Hawa, Membina Angkatan Mujahid, Era Intermedia

Sosok Pemberi Nasihat pada Ahli Qur'an  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Maimun bin Mihram seorang ulama salaf yang terkenal denga...

Sosok Pemberi Nasihat pada Ahli Qur'an 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Maimun bin Mihram seorang ulama salaf yang terkenal dengan keilmuannya, kezuhudannya, ahli ibadah dan perhatian terhadap pendidikan Al-Qur'an. Dia mengambil ilmu periwayatan dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar dan Abu Hurairah.

Maimun seorang yang tekun membaca Al-Qur'an di sepanjang siang dan malam, dengan pengaruh yang dirasakan berupa kelembutan hati dan mudah menangis.

Sahabatnya berkisah, "Suatu hari Maimun membaca surat Yasin ayat 58, "Berpisahlah kamu (dari orang mukmin) pada hari ini wahai orang-orang yang berdosa." Maka tersentuhlah hatinya hingga menangis. Aku tak pernah melihat ada seorang pun yang lebih merasa ditegur dengan sebuah ayat melebihi Maimun."

Maimun bin Mahram selalu berusaha memberi nasihat pada Ahli Qur'an, karena mereka diberikan karunia dan dimuliakan Allah dengan menghafalkan Kalam suci-Nya, selalu membacanya, mengetahui makna ayat-ayatnya dan mempelajari hukumnya.

Mengapa dia sibuk menasihati ahli Qur'an? Dia menjawab, "Kalau seandainya ahli Qur'an itu sudah lurus, maka orang-orang lainnya juga akan lurus karenanya." Sebab, banyak pula ahli Qur'an yang menyimpang. Apa sebabnya?

Maimun bin Mihram berkata, "Ada diantara ahli Qur'an yang menuntut ilmu hanya dijadikan komoditas untuk meraih keduniaan saja. Hanya ingin dihormati dan dimintai petuahnya. Hanya dipergunakan untuk berdebat saja. Namun yang terbaik adalah mempelajarinya dan menggunakan ilmunya untuk taat kepada Allah."

Nasihatnya diterima dengan lapang dada oleh ahli Qur'an di zamannya, karena dia memiliki kepribadian kuat, rendah hati, tidak merasa lebih pintar, tidak mencari pujian, sanjungan dan reputasi.

Ikrimah Maula Ibnu Abbas, Murabi yang Dikerumuni Mutarabinya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ayub As-Sakhtiyani berkisah tentang kein...

Ikrimah Maula Ibnu Abbas, Murabi yang Dikerumuni Mutarabinya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ayub As-Sakhtiyani berkisah tentang keinginan untuk belajar pada Ikrimah," Aku sudah memiliki niat untuk melakukan perjalanan guna bertemu dengan Ikrimah di mana pun ia berada."

"Namun ketika aku di suatu hari pergi ke pasar kota Basrah, ternyata aku mendapati ada seorang pria duduk di atas keledainya dan banyak orang mengerumuninya. Setelah itu aku bertanya-tanya, akhirnya aku pun tahu bahwa pria tersebut adalah ikrimah."

"Maka, aku pun segera menghampirinya, namun aku tidak mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan karena banyaknya orang yang bertanya. Akhirnya, aku segera merapat lebih dekat untuk mendengarkan suaranya lebih jelas agar bisa menghafalkan jawabannya."

Para penuntut ilmu datang dari negri-negri yang jauh untuk mengambil manfaat ilmu darinya. Masyarakat sekitarnya sangat tekun belajar padanya pula. Mengapa bisa seperti itu? Padahal Ikrimah hanya budaknya Ibnu Abbas dari suku Barbar di Afrika? Perjalanan ilmunya yang membuatnya sangat cemerlang.

Ikrimah mendedikasikan hidupnya untuk belajar kepada Ibnu Abbas. Mendatangi ratusan sahabat Nabi. Juga, mengambil periwayatan hadist dari Aisyah, Abu Hurairah, Ibnu Umar, Abdullah bin Amru dan Abu Said Al-Khudri.

Kehidupan itu seperti atom, proton yang mengitari netron. Seperti tata surya, matahari dikelilingi planet. Mengapa bisa dikelilingi? Sebab memiliki energi kehidupan. Menyuntikan energi hidup pada hati, jiwa dan akal. 

Murabi itu seperti dokter. Masyarakat mendatangi agar penyakit hati, jiwa dan akalnya disembuhkan. Sekarang, mengapa para dai tak lagi dikerumuni, didatangi dan diburu oleh masyarakat?  Bisa jadi karena dirinyalah yang menjauhi Allah dan ilmu. 

Nama-Nama Surat di Al-Qur'an yang Berkaitan dengan Manusia  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nama-nama surat Al-Qur'an sangat ...

Nama-Nama Surat di Al-Qur'an yang Berkaitan dengan Manusia 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nama-nama surat Al-Qur'an sangat dekat dengan kita. Bila dipilah, ada yang terhubung dengan alam semesta, juga manusia. Setiap nama memiliki pokok bahasan. tema dan inti pembelajaran yang berkaitan dengan penamaan surat tersebut. 

Yang terhubung dengan manusia, ada dikategorikan berdasarkan karakternya, bangsa dan wilayahnya. Surat Al-Mukminun, Munafikun dan Kafirun, penamaan surat yang berkaitan dengan karakter manusia. Dari ketiga karakter ini, hanya satu yang layak memimpin dunia.

Yang berkaitan dengan bangsa adalah surat Rum. Mengapa bangsa Rum dijadikan model? Padahal saat itu ada Persia, India dan Cina? Bisa jadi saat itu, bangsa Rum yang secara ideologis paling dekat dengan muslimin. Perhatikan kebaikan Heraklius saat menerima delegasi muslimin?

Yang berkaitan dengan wilayah adalah surat Saba. Mengapa kaum Saba yang dijadikan model? Padahal banyak yang hidup di ragam wilayah? Kaum Saba, wilayah selatan  yang paling sering berinteraksi dengan  bangsa Arab. Wilayah yang makmur karena pengelolaan air hujan.

Yang berkaitan dengan suku, adalah surat Quraisy. Mengapa suku Quraisy dijadikan model? Kebaikan dan keunggulan suku Quraisy dijelaskan sangat mendalam di surat ini. Yang membuat Quraisy lebih unggul dibandingkan suku-suku yang ada di Hijaz.

Yang berkaitan dengan keluarga dan personal adalah surat Ali Imran, surat yang namanya menggunakan nama para Nabi dan Rasul serta orang yang shaleh. Mengapa Allah memberikan nama-nama surat dengan sosok tertentu?

Agar menjadi model kehidupan. Ada sosok Nabi dan manusia biasa. Semuanya bisa meraih derajat ketakwaan dan ketaatan. Semuanya diberikan ilmu dan hikmah dalam mengarungi kehidupannya.

Kala Batu pun Menjadi Senjata Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel melakukan serbuan darat besar-besaran ke Tepi Barat. Me...

Kala Batu pun Menjadi Senjata

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel melakukan serbuan darat besar-besaran ke Tepi Barat. Mereka melakukan serangan seperti yang dilakukan ke jalur Gaza. Menghancurkan infrastruktur publik dan memotong jalur evakuasi kesehatan ke rumah sakit. Para penjuang kemerdekaan Palestina pun berguguran.

Hamas bersiap melakukan perlawanan "bom syahid". Disamping perlawanan senjata yang terus lancarkan. Tepi Barat yang telah dikontrol secara ketat penjajah Israel dengan tembok-tembok dan pintu-pintu pengawasan, ternyata tidak mampu meredam perlawanan rakyat Palestina.

Bila hati merdeka, maka tidak ada yang bisa mempenjarakannya. Bila hati terpenjara, maka kebebasan apa pun adalah penjara. Karakter manusia seperti yang dijelaskan dalam surat Quraisy, yang mampu melakukan perjalanan dalam kondisi yang paling ekstrem, panas dan dingin.

Kondisi apapun dapat dilalui oleh manusia. Perhatikan  Nabi Yusuf yang menghadapi mafia peradilan dan krisis ekonomi. Nabi Musa dan Ibrahim yang menghadapi genosida, dan penguasa yang kejam. Nabi Ismail yang hidup di tanah tandus tak berpenghuni.

Apa pun kondisinya, tekanannya, kekejamannya, pembatasannya, penghancurannya dan tipu dayanya. Selalu punya peluang untuk bangkit dan tumbuh. Selalu ada kesempatan untuk melawan dan membalikkan kondisi yang ada.

Seperti rakyat Indonesia yang menggunakan bambu runcing. Padahal dahulu para sultan dan raja yang memiliki sumber daya yang lebih besar tidak mampu mengusir penjajah. Seperti, rakyat Palestina sekarang, padahal dahulu saat dibantu oleh negara-negara Arab, namun tak bisa melawan penjajah Israel dalam rentang waktu yang lama.

Kemenangan pertama lahir dari kemerdekaan diri, setelah itu, sumber daya apapun bisa dikerahkan untuk menghadapi apa pun yang dialami. Batu pun bisa jadi senjata. Batu pun bisa membantu untuk menghadapi persoalan dan melakukan perlawanan. Seperti kisah Nubuwat Rasulullah saw, bahwa batu pun akan membantu muslimin melawan penjajah Israel.

Kiat Rekrutmen dan Membina  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, Allah SWT...

Kiat Rekrutmen dan Membina 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, Allah SWT jika mencintai seorang hamba maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata, `Wahai Jibril, Aku mencintai orang ini, maka cintailah dia!'

Maka, Jibril pun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata, `Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua.' Maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian, orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini." (HR Bukhari).

Mujahid berkata, "Sesungguhnya seorang hamba jika ia hadapkan hatinya kepada Allah, maka Allah akan hadapkan hati orang-orang beriman kepada dirinya."

"Para waliyullah dicintai penghuni langit dan bumi. Kecuali orang-orang munafik dan musyrik saja yang tidak mencintainya,” tegas KH Luqman Hakim, pakar tasawuf.

Mengapa orang bergabung dengan dakwah? Bukan karena kepiawaian dalam ilmu merekrut dan membina. Bukan karena keluasan ilmu pengetahuandan wawasan serta luasnya jaringan pergaulan. Tetapi Allah yang menggerakkan hatinya. Mengapa sulit merekrut dan membina? Karena dari kacamata Allah, kita tidak pantas untuk merekrut dan membina.

Bagaimana agar bisa merekrut dan membina? Bagaimana agar manusia berbondong-bondong dalam dakwah ini? Jadilah manusia bumi yang dicintai penduduk langit. Maka Allah akan memerintahkan Jibril agar manusia bumi mendekati dan bersama dengan sosok yang dicintai penduduk langit.

Bagaimana agar manusia melingkar bersama kita? Hadapkan hati sepenuhnya kepada Allah, maka hati orang yang beriman akan menghadapkan hatinya padanya. 

Membedah Tujuan Surat Al-Baqarah Mengkaji tujuan surat dapat membantu memahami ayat-ayatnya secara berurutan dan dapat mengungka...

Membedah Tujuan Surat Al-Baqarah


Mengkaji tujuan surat dapat membantu memahami ayat-ayatnya secara berurutan dan dapat mengungkapkan korelasi antar beragam tema yang terkandung di dalamnya.

Uniknya, sebagaimana dikatakan ulama bahwa bagian-bagian Al-Qur'an dinamai surat karena setiap surat mempunyai satu tujuan. Ayat-ayat yang terdapat di dalamnya ibarat pagar atau bingkai yang melingkari atau mengelilingi tujuan tersebut.

Dengan demikian, setiap surat memiliki satu pokok bahasan dam satu tujuan. Lalu, apa tujuan surat Al-Baqarah? Pokok bahasan apa yang menghimpun 286 ayat yang tersebar di dua juz setengah dari Al-Qur'an ini?

Tujuan utama surat Al-Baqarah adalah pengangkatan khalifah di bumi. Sederhananya, "Wahai muslimin, kalianlah penanggungjawab bumi." Oleh karena itu, bagi sahabat surat Al-Baqarah, sadarilah bahwa kita bertanggung jawab atas bumi dan ketahuilah bahwa surat inilah manhajnya.

Seolah-olah Al-Qur'an berkata kepada kita, "Sesungguhnya bumi ini milik Allah, Dialah Penguasa alam semesta yang telah menciptakan kalian, dan menguasakan bumi pada kalian agar mengaturnya sesuai dengan manhaj-Nya."

Allah swt telah menguasakan bumi kepada berbagai umat secara silih berganti, di sepanjang sejarah. Di antara mereka ada yang berhasil dan ada juga yang gagal, hingga sampailah giliran itu kepada umat Nabi Muhammad. 

Dan, Allah swt tidak pernah memihak siapapun termasuk kepada umat Nabi Muhammad saw. Andai mereka gagal mengemban tanggung jawab, niscaya Allah akan menggantinya seperti digantinya umat-umat terdahulu.

Surat Al-Baqarah ditaruh di depan setelah Al-Fatihah, agar surat ini memberikan rambu-rambu manhaj dalam membangun dan membimbing umat dalam mengelola, memakmurkan dan memperbaiki bumi.

Sumber: 
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham

Hanya Menunggu  Kehancuran  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penguasa yang zalim pasti akan dihancurkan sebelum kiamat. Allah akan men...

Hanya Menunggu  Kehancuran 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penguasa yang zalim pasti akan dihancurkan sebelum kiamat. Allah akan menurunkan azab. Mereka melarikan diri dari negrinya. Mereka seperti tanaman yang telah ditunai. Tidak akan bangkit lagi kekuasaannya.

Siapakah penguasa yang lari keluar dari negrinya karena telah merusak negrinya? Siapakah penguasa yang bersembunyi karena ketakutan akan kemarahan rakyatnya? Kaisar Persia telah lari memohon bantuan ke Cina. Kaisar Romawi Timur di Baitul Maqasid telah lari ke Konstantinopel, mereka tak pernah kembali.

Para penjajah keluar dari negri jajahannya. Lalu mereka berusaha kembali untuk menjajah, seperti Belanda yang membonceng tentara sekutu yang berkekuatan para pemenang perang dunia 2 ke Indonesia. Bisakah? Mereka seperti tanaman yang telah dituai.

Kezaliman bukan tanda kehebatan. Genosida bukan tanda kemenangan dan kekuatan. Tetapi awal kehancuran. Penghancuran rumah ibadah dan pembakaran kitab suci, merupakan tanda puncaknya kezaliman. Setelah itu, apa yang terjadi? Hanya kehancuran.

Potret penjajah Israel dengan dukungan Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya, merupakan tanda kehancurannya. Sebab, mereka telah melakukan kerusakan dan kekejaman yang paling sadis di abad ini.

Saat kezaliman dihancurkan, Allah telah menyiapkan generasi baru. Seperti larinya Amerika dan Uni Soviet dari Afghanistan, Allah telah menyiapkan generasi baru. Mendidik generasi baru tak boleh berhenti, itulah cara agar kezaliman dapat dihancurkan.

Penjajah Israel, Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya, hanya tinggal menunggu kehancurannya. Para pelaku kezaliman dan kerusakan hanya menunggu tahap akhir kehidupan. Itulah takdir kehidupan yang telah tertulis. 

Tugasku Hanya Melangkahkan Kaki Syeikh Fathul Mushili bercerita, Suatu hari, ketika sedang berjalan di Padang Sahara, seorang pe...

Tugasku Hanya Melangkahkan Kaki


Syeikh Fathul Mushili bercerita,

Suatu hari, ketika sedang berjalan di Padang Sahara, seorang pemuda berjalan didekatku dan lisannya tak henti berdzikir, padahal ia belum genap berusia baligh.

Aku pun mengucapkan salam kepadanya dan ia menjawab salamku. Lantas aku bertanya kepadanya,

"Hendak kemana engkau, wahai anak muda?"

"Ke Baitullah," jawabnya.

"Apa yang sedang engkau baca?" tanyaku.

"Al-Qur'an," jawabnya.

'Bukankah engkau belum baligh dan belum mendapat catatan dosa?" Ucapku.

"Kusaksikan kematian merenggut nyawa orang yang jauh lebih muda dariku, maka kusiapkan bekal untuk menyambutnya," jawabnya.

"Langkamu pendek, sedangkan jalan yang akan engkau tempuh sangat jauh," ujarku.

"Tugasku hanya melangkahkan kaki, Allah-lah yang akan menyampaikannya," ujarnya.

"Mana bekalmu dan kendaraanmu?" Tanyaku.

"Bekalku adalah keyakinanku, adapun kendaraanku adalah harapanku," jawabnya.

Setelah itu, pemuda itu mempercepat langkah kakinya dan tak lama kemudian dia lenyap dari pandanganku dan aku baru melihatnya kembali setibanya di Mekah.


Sumber:
Habib Novel Alaydrus, Manusia Langit, Raudah Publishing 

Jalan Kemenangan yang Dicampakkan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Orang kafir dan munafik pasti hancur, namun mereka melawan agar tid...

Jalan Kemenangan yang Dicampakkan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Orang kafir dan munafik pasti hancur, namun mereka melawan agar tidak hancur. Maka, pengerahan sumber daya, infrastruktur, ilmu dan teknologinya agar tidak hancur, akan berakhir sia-sia. Mereka tetap akan hancur.

Umat Islam pasti dimenangkan Allah. Anehnya, justru tidak mempercayainya.  Tidak teguh pada agama dan perjuangannya. Membuang sumber kekuatan dan kemenangannya. Malah justru, memilih jalan-jalan kekafiran.

Umat islam sangat aneh, dianugerahkan agama yang pasti menang, justru memilih dan berkomitmen pada ideologi yang pasti hancur. Diberi jalan perjuangan yang pasti menang, justru memilih yang pasti hancur.

Rasulullah saw selalu memberikan berita kemenangan pada kafir Quraisy bila mengikuti dakwahnya, namun mereka menolak. Orang di luar Mekah  menerima dakwahnya, lalu berkata, "Datanglah kembali setelah mendapatkan berita kemenangan."

Khalid bin Walid dan Amr bin Ash menyadari bahwa kemenangan berada di muslimin, bukan pada kekafiran. Maka, setelah perjanjian Hudaibiyah mereka berhijrah ke Madinah.

Sekarang, mengapa muslimin tidak meyakini ajarannya? Padahal sejarah dari Nabi Adam hingga hari ini telah membuktikan kemenangan yang nyata? Mengapa tidak berjuang bersama dakwahnya? Padahal sudah pasti kemenangannya?

Jangan pernah silau dengan kekuatan kekafiran. Kelak, nasibnya seperti Firaun, Haman dan Qarun. Melangkahlah seperti Nabi Musa, tetap teguh dengan langkahnya. Kelak, kemenangan itu tiba.

Tepi Barat Mulai Menyala Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel melakukan serangan besar-besaran ke Tepi Barat. Ini yang ter...

Tepi Barat Mulai Menyala

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel melakukan serangan besar-besaran ke Tepi Barat. Ini yang terbesar sejak 2002. Mereka mengerahkan ribuan tentara darat dan udara. Menggunakan infrastruktur seperti ke Gaza. Ini tanda gerakan perlawanan sudah merata.

Bagaimana periodisasi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda? Pertama kali dipimpin oleh sultan. Belanda mengalahkannya dengan menjanjikan kekuasaan kepada penguasa yang lemah untuk melawan terhadap sultan. Yang terjadi, bermunculan penguasa yang menghambakan diri pada penjajah.

Perlawanan kedua dipimpin oleh para ulama. Perlawanan ini berlangsung sangat lama dan panjang. Para ulama di Nusantara membangun pesantren dan lembaga pendidikan. Ulama Nusantara di Mekah membentuk kader-kader ulama. Di Mekah, penjajah Belanda tidak bisa melakukan intervensi.

Ulama Nusantara di Mekah membuat risalah, kitab dan surat-surat untuk para penguasa dan murid-muridnya. Para murid-muridnya memiliki satu jaringan keilmuan yang sama yaitu ulama Nusantara di Mekah. Inilah yang mengokohkan ikatan perjuangan. Sebab, mereka memiliki guru yang sama.

Para ulama membentuk santri. Para santri membentuk pesantren-pesantren baru hingga ke pelosok. Inilah yang membuat  perang kemerdekaan menjadu perlawanan semesta oleh rakyat Indonesia. Setiap rakyat telah mendeklarasikan bahwa dirinya adalah mujahid.

Proses ini telah terjadi di Palestina. Setiap jiwa rakyat Palestina telah rela menumpahkan darahnya. Telah ikhlas menanggung semuanya resikonya. Mengorbankan semuanya untuk kemerdekaan Palestina.

Para ulamanya, sejak Al-Qassam, Al-Husain, dan Syeikh Yassin telah menyuburkan tanah Palestina dengan pemikiran, jihad dan darahnya. Maka, tumbuhlah tunas-tunas baru di sekitarnya dengan sosok seperti pohon utamanya. Tepi Barat telah menyala dan terus menyala. Gaza baru terus bermunculan di setiap rumah dan jiwa rakyat Palestina.

Yang Tak Pernah Meninggalkan Hizib Al-Qur'an Abu Isa Abdurahman adalah sosok yang sangat mencintai dan menghormati para Saha...

Yang Tak Pernah Meninggalkan Hizib Al-Qur'an


Abu Isa Abdurahman adalah sosok yang sangat mencintai dan menghormati para Sahabat. Saat terjadi fitnah di era Utsman bin Affan, beliau menjauhi cacing maki terhadap para Sahabat. 

Abu Isa Abdurahman bertemu dengan 120 Sahabat Nabi. Uniknya, bila ada sekumpulan sahabat yang ditanyakan sesuatu, mereka lebih senang sahabat yang lainnya yang menjawabnya. Beliau belajar ilmu qiraat dengan Ali bin Abi Thalib sehingga menjadi ulama yang berilmu luas.

Ibnu Sirin menjelaskan bahwa murid-muridnya menghormati Abu Isa  seperti layaknya seorang amir. Tsabit Al-Bunani berkata, "Bila seseorang membacakan ayat Al-Qur'an, beliau menjelaskan tempat, keadaan, dan situasi saat turunnya."

Mujahid berkata, "Bila muridnya sedang belajar padanya, tak ada seorang pun yang meninggalkannya, kecuali bila sangat kelaparan."

Abu Isa Abdurahman tidak pernah meninggalkan membaca hizib Al-Qur'annya. Setiap kali selesai shalat Subuh, dia selalu mengambil mushaf dan membacanya hingga matahari sudah terang menyala. Lalu, melakukan shalat dua rakaat.


Sumber:
Badar Bin Nashir, Kisah Kaum Salaf Bersama Al-Qur'an, Al-Kautsar

Untuk Sahabat Surat Al-Baqarah Surat Al-Baqarah diturunkan setelah hijrah. Ia menjadi surat pertama yang diturunkan di kota Madi...

Untuk Sahabat Surat Al-Baqarah


Surat Al-Baqarah diturunkan setelah hijrah. Ia menjadi surat pertama yang diturunkan di kota Madinah setelah hijrah dan terus menerus turun hingga Rasulullah saw wafat. Surat ini mengiringi pembentukan masyarakat Islami dan umat islam sejak awal.

Bagaimana agar Muslimin tertarik dan beristiqamah untuk membaca, menghafal, mengamalkan dan menjadi pedoman hidup dalam mengelola diri dan masyarakat? Rasulullah saw memotivasi Muslimin.

Rasulullah saw bersabda, "Pada hari kiamat, Al-Qur'an akan didatangkan beserta ahlinya, yaitu mereka yang mengamalkannya di dunia. Yang berada di depan adalah Surat Al-Baqarah dan Al-Imran. Keduanya memberikan pembelaan untuk sahabatnya."

Dalam riwayat lain, Rasulullah saw bersabda, "Keduanya seolah-olah dua awan, atau dua naungan hitam. Di antaranya terdapat cahaya atau keduanya seperti dua kelompok burung yang sedang terbang."

Saat panas hari kiamat sangat dahsyat, sebab matahari didekatkan ke kepala semua makhluk. Maka, pada saat itulah surat Al-Baqarah datang untuk memberi naungan kepada mereka yang membaca, menghafal, dan mengamalkan isinya.

Tidak saja di hari kiamat, dalam sebuah hadist Rasulullah saw bersabda, "Rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah, tidak akan dimasukin oleh setan." 

Mereka yang menjadi sahabat Surat Al-Baqarah sangat istimewa di sisi Rasulullah saw. Pada saat perang berkecamuk, Rasulullah saw berseru, "Mana sahabat Al-Baqarah?" Ini bertanda sahabat surat Al-Baqarah sangat istimewa. Setelah mendengar seruan tersebut, Muslimin berhamburan memenuhi seruan Rasulullah saw. Saatnya menjadi sahabat surat Al-Baqarah.


Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham 

Perang Gaza, Korban Jiwa Penjajah Israel Sedikit, Mengapa Terpukul?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah penjajah Israel itu kuat?...

Perang Gaza, Korban Jiwa Penjajah Israel Sedikit, Mengapa Terpukul? 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah penjajah Israel itu kuat? Publik Arab banyak yang mentertawa serangan Hizbullah ke wilayah pendudukan Israel karena efek korban jiwanya sedikit. Korban tewas yang diakui penjajah Israel dibawah 700 orang. Apakah berarti tidak melumpuhkan penjajah Israel?

Di era Rasulullah saw, pertempuran dengan Yahudi memang tidak banyak memakan korban di pihak Yahudi saat perang. Yahudi  lebih sering berada di balik benteng-benteng, padahal peralatan tempurnya paling canggih saat itu. Hanya sekali-kali keluar untuk menyerang. Lebih sering menyerang dengan panah dan tombak.

Perang Bani Quainuqa, Nadir, Quraizhah, dan Khaibar, mereka kalah karena tak sanggup dikepung di dalam bentengnya sendiri. Korban berjatuhan justru setelah perang. Kebanyakan mereka tewas di perjalanan saat keluar dari Madinah.

Mengapa Yahudi sanggup bertahan di dalam benteng-bentengnya? Mereka menanti bantuan dari sekutu-sekutunya, seperti munafikin Abdullah bin Ubay dan Arab Ghatafan. Saat bantuannya tak kunjung datang, akhirnya mereka menyerah.

Hanya di perang Khaibar, mereka mampu bertahan agak lama walaupun  sekutu-sekutunya tidak datang, namun akhirnya menyerah setelah Ali bin Abi Thalib mendobrak pintu benteng dan memblokir suplai makanan dan minuman.

Zaman telah berubah, namun gaya pertempuran Yahudi tetap saja sama. Mereka membangun infrastruktur yang mengutamakan keamanan dan serangan jarak jauh melalui udara. Mereka membangun benteng kokoh di setiap perbatasan dengan negara, wilayahnya sendiri dan juga rumah. Mereka membangun bungker-bungker di setiap rumah.

Korban jiwa memang sedikit, namun perasaan tertekan justru sangat menghantui. 500.000 pemukim illegal yahudi keluar dari wilayah pendudukan. 70.000 tentara mengalami tekanan jiwa dan luka tubuh. Pariwisata, pelabuhan laut dan udara lumpuh. 60.000 bisnis bangkrut. Badan peringkat dunia menurunkan peringkat keuangannya. Di dalam negrinya, terus rusuh dengan persoalan konstitusi.

Perasaan tertekan inilah yang membuat yahudi Madinah menyerah, walaupun hanya sedikit korban dipihak yahudi dibandingkan dengan pertempuran Rasulullah saw dengan kafir Quraisy. Terkepung, terkucil dan tertekan. Semakin tak jelas dukungan dari sekutu-sekutunya. Itulah penyebab penjajah Israel terkalahkan.

Makan yang Benar-Benar Halal Dahulu kala ada seorang ulama yang setiap harinya hanya memakan kurma. Seseorang pun bertanya kepad...

Makan yang Benar-Benar Halal


Dahulu kala ada seorang ulama yang setiap harinya hanya memakan kurma. Seseorang pun bertanya kepada beliau.

"Mengapa engkau tidak menjual kurmamu dan membeli yang layak untuk dimakan sehari-hari."

"Kurma ini jelas kehalalannya karena ia warisan dari orang tuaku. Di samping itu, bukanlah tujuan utama dari makan untuk menghapus rasa lapar? Bukan untuk mencari kenikmatan makan," jawabnya.

Makanan yang halal adalah sumber semua kebaikan. Oleh karena itu, orang-orang saleh senantiasa memperhatikan apa yang dimakannya.


Sumber:
Habib Novel Alaydrus, Manusia Langit,  Raudah Publishing 

Diamnya, Mengawasi Hati Seorang yang saleh bercerita: Suatu hari aku berada di gunung Lukam untuk mencari ahli ibadah dan para z...

Diamnya, Mengawasi Hati


Seorang yang saleh bercerita:

Suatu hari aku berada di gunung Lukam untuk mencari ahli ibadah dan para zahid. Aku melihat seseorang yang mengenakan pakaian penuh dengan tambahan sedang duduk di atas sebuah batu dan menundukkan kepala memandang ke tanah.

Aku menghampirinya dan berkata kepadanya, " Orang tua, apa yang engkau lakukan di sini?"

"Aku sedang mengawasi dan mengembala." Ujarnya.

"Aku tidak melihat apa pun di hadapanmu selain batu, lantas apa uang engkau awasi?" Tanyaku.

"Aku mengawasi bisikan-bisikan hatiku dan mengembalakan perintah-perintah Tuhanku. Demi Allah yang telah menampakkanmu di hadapanku, tolong engkau segera menyingkirkan dariku."

Aku meminta sebuah nasihat kepadanya dan berjanji untuk segera meninggalkannya. Ia pun memberikan suatu nasihat yang indah kepadaku, setelah itu ia pergi meninggalkanku."


Sumber:
Habib Novel Alaydrus, Manusia Langit,  Raudah Publishing

Menulislah Agar Jadi Amal Jariyah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dzin Nun Al-Misri, sufi besar Mesir, membuat syair,  "Setiap ...

Menulislah Agar Jadi Amal Jariyah 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dzin Nun Al-Misri, sufi besar Mesir, membuat syair, 

"Setiap penulis pasti binasa namun yang ditulis kedua tangannya akan tetap ada sepanjang masa

Maka janganlah engkau menulis sesuatu dengan jari-jarimu

Selain sesuatu yang kelak di hari kiamat akan membahagiakanmu saat kau melihatnya"

Setiap membaca Al-Qur'an, kita akan mengenang para Sahabat yang menuliskannya pada tulang dan dedaunan. Mengenang Abu Bakar yang mengumpulkannya. Mengenang Utsman bin Affan yang menjadikan dalam sebuah mushaf.

Bila saat ini, milyaran muslimin membaca Al-Qur'an, semuanya menjadi amal jariyah yang tak terhingga untuk mereka.

Setiap membaca hadist, kita akan mengenang para Sahabat yang menuliskannya. Imam Zuhri mulai mengumpulkannya. Imam Bukhari yang menyeleksinya. Imam Nawawi yang meringkasnya. Imam Ibnu Hajar yang mensyarahnya.

Bila saat ini, milyaran muslimin membaca hadist, semuanya menjadi amal jariyah yang tak terhingga untuk mereka.

Menulis itu sangat mudah. Hanya menuliskan letupan hati dan yang ditangkap panca indra. Hanya meringkas dan menyimpulkan yang dibaca. Hanya menyalin yang dibaca.

Menulislah untuk memenuhi dunia maya dengan tulisan yang mulia. Menulislah untuk mengepung manusia dengan data dan informasi yang mulia.


Konsistensi Menulis Oleh: Nasrulloh Baksolahar Menulislah, sebab Allah swt menuliskan semua takdir-Nya bagi seluruh makhluk-Nya....

Konsistensi Menulis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Menulislah, sebab Allah swt menuliskan semua takdir-Nya bagi seluruh makhluk-Nya. Menulislah, sebab Allah swt menuliskan seluruh perbuatan baik dan buruk manusia.

Menulislah, sebab Allah swt menjadikan perintah menulis menjadi ayat terpanjang dalam Al-Qur'an. Menulislah, sebab salah satu kesibukan malaikat adalah menulis.

Semuanya bisa ditulis. Yang ditangkap dan dirasakan oleh panca indra. Bergejolaknya hati bisa ditulis. Bukankah, semuanya merupakan realisasi dari tulisan takdir-Nya juga? 

Menulislah, sebab Allah swt memulai seluruh penciptaan-Nya dengan menulisnya. Sebab, perintah Allah yang pertama adalah membaca. Bukankah saat itu tidak ada tulisan di kertas? Semua yang ada merupakan tulisan-Nya.

Rasulullah saw memerintahkan para Sahabat menulis setiap wahyu yang turun. Sekretaris pribadi Rasulullah saw salah satu tugas utamanya adalah menulis.

Saat mengkompilasi Al-Qur'an oleh Abu Bakar. Saat Utsman bin Affan menjadikan tulisan Al-Qur'an menjadi sebuah mushaf, mereka membandingkan antara hafalan dan tulisannya para Sahabat yang ahli Al-Qur'an.

Menulislah untuk mengikuti jejak Allah swt dalam memulai penciptaan. Mengikuti para malaikat yang menulis perbuatan manusia. Mengikuti jejak Rasulullah saw yang menuliskan wahyu.

Ringkasan Kitab yang Menjadi Karya Besar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Setelah menciptakan pena, Allah menuliskan seluruh takdir ma...

Ringkasan Kitab yang Menjadi Karya Besar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Setelah menciptakan pena, Allah menuliskan seluruh takdir makhluk-Nya. Lalu, menciptakan alam semesta. Sejarah masa kini, masa lampau dan masa depan adalah coretan takdir-Nya. Seluruh peristiwa di alam semesta adalah tulisan takdir-Nya.

Bila ingin mengetahui ringkasan takdir-Nya sejak penciptaan hingga kehancuran alam semesta. Bila ingin mengetahui coretan takdir-Nya di Lauhul Mahfudz, bukalah Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah ringkasan filosofi dari seluruh takdir-Nya. Sebab itulah, Al-Qur'an akan selalu melampaui zamannya, namun tetap sesuai dengan realitas.

Bila ingin mengetahui seluruh liku-liku perjalanan para Nabi dan Rasul di Al-Qur'an bukalah sirah Nabawiyah. Bila ingin mengetahui seluruh liku-liku perjalanan umat manusia dan solusinya, bukalah perjalanan keseharian Rasulullah saw. Membuka Al-Qur'an, Hadist dan Sirah Nabawiyah berarti membaca peta seluruh persoalan dan solusi bagi umat manusia dan alam semesta.

Bila ingin mengetahui seluruh kandungan Al-Qur'an dalam waktu singkat, bukalah Al-Fatihah. Al-Fatihah adalah ringkasan Al-Qur'an. Seluruh temanya dijelaskan di selain surat Al-Fatihah. Bila ingin mengetahui ringkasan Al-Fatihah, bacalah Bismillah.

Jumlah hadist sangat banyak. Semuanya disebut kutubun sitah. Tak usah berlelah untuk mempelajari dan membacanya. Imam Nawawi sudah meringkasnya dalam karyanya Riyadhus Shalihin. Kitab ini menjadi terlaris sepanjang masa. Bila masih terlalu panjang, Imam Nawawi sudah meringkasnya dengan hadist Arbain An-Nawawiyah.

Kitab Ihya Ulumudin sebuah kitab yang paling lengkap. Ada yang mengatakan, bila seluruh kitab hilang, maka Ihya Ulumudin sudah cukup mewakilinya. Bila ingin tahu ringkasannya, bacalah kitab Minhajul Abidin, karya Imam Al-Ghazali juga. Hidup ini singkat. Ilmu itu tak terbatas. Mari menikmati ringkasannya saja.

Bersahabat dengan Alam, Langkah Awal Ilmu dan Teknologi  Peradaban kapitalis telah mempergunakan kekuatan alam dengan ungkapan &...

Bersahabat dengan Alam, Langkah Awal Ilmu dan Teknologi 


Peradaban kapitalis telah mempergunakan kekuatan alam dengan ungkapan "Menaklukkan alam." Ini ungkapan jahiliyah yang terputus dengan Allah dan dengan ruh alam semesta yang tunduk kepada Allah.

Bagi mukmin, yang hatinya selalu terhubung dengan Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang, yang ruhnya juga senantiasa berhubungan dengan ruh alam semesta yang senantiasa bertasbih kepada Allah Rabbul 'Alamin, maka meyakini bahwa ada hubungan lain selain hubungan penaklukan dan kekerasan.

Mukmin percaya bahwa Allah yang menciptakan semua kekuatan ini. Ia menciptakannya sesuai undang-undang-Nya, agar semuanya saling membantu dan menunjang untuk mencapai sasaran yang ditakdirkan untuknya sesuai undang-undang itu.

Ia telah menundukkannya bagi manusia sejak semula, dan memudahkannya bagi mereka untuk menyingkap rahasianya dan mengenal hukum-hukumnya. Dan, manusia harus bersyukur kepada Allah setiap kali Dia menyediakan untuknya agar mempergunakan kemampuan dengan pertolongan salah satu dari keduanya.

Allah-lah yang menundukkan alam untuk manusia, bukan dia sendiri yang menaklukannya,

"Dan, Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya." (Al-Jaatsiyah: 13)

Kalau begitu, khayalan itu tidak dapat mengisi indranya di dalam menghadapi kekuatan alam, dan tidak akan ada hal-hal yang menakutkan antara mukmin dan alam ini. Karena, ia beriman, menyembah dan meminta pertolongan kepada Allah saja. Dan, kekuatan ini termasuk ciptaan Tuhannya.

Ia memikirkannya, menjiinakannya, dan mengenal rahasianya, maka alam pun mencurahkan bantuannya kepada  mukmin dan menyingkapkan untuknya rahasia-rahasianya. Maka, hiduplah ua bersama alam dalam suasana tenang, bersahabat, dan penuh kecintaan.

Alangkah indahnya apa yang diucapkan Rasulullah saw ketika beliau memandang Gunung Uhud, "Ini adalah gunung yang cinta kepada kita dan kita pun cinta kepadanya."

Maka, dalam kata-kata ini terdapatlah segala sesuatu yang terkandung di dalam jiwa Rasulullah saw, yaitu kecintaan, kelemahlembutan, dan respon positif antara Rasulullah saw dan alam semesta yang besar dan keras itu.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Berinteraksi dengan Kekuatan Alam Terhadap Kekuatan alam, sikap mukmin ialah berusaha mengenalnya dan bersahabat dengannya, buka...

Berinteraksi dengan Kekuatan Alam


Terhadap Kekuatan alam, sikap mukmin ialah berusaha mengenalnya dan bersahabat dengannya, bukan takut dan memusuhinya.

Sebab, manusia dan alam itu bersumber dari iradah dan kehendak Allah, tunduk kepada iradah dan kehendak-Nya, saling mengisi dan membantu dalam gerak dan arahnya.

Akidah mukmin mengajarkan, Allah telah menciptakan seluruh kekuatan alam untuk menjadi sahabatnya dan pelayannya, dan jalan untuk bersahabat itu harus dipikirkannya sendiri, dan bersama-sama menuju Allah, Tuhannya dan Tuhan bagi alam ini.

Dan, kalau suatu ketika kekuatan alam ini mengganggunya, hal itu disebabkan karena tidak memikirkannya dan mengenalinya dengan baik, serta tidak mengerti undang-undang ini.


Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP 

Sebab Hilangnya Seluruh Kekuatan Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, "Betapa banyak kelompok keci...

Sebab Hilangnya Seluruh Kekuatan


Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah." Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah: 249)

Kekuatan manusia, dalam pandangan mukmin, ada dua macam. Pertama, kekuatan yang memperoleh petunjuk, beriman kepada Allah, dan mengikuti manhaj-Nya.

Kedua, kekuatan sesat yang tidak berhubungan dengan Allah dan tidak mengikuti manhaj-Nya. Ini yang harus diperangi, dilawan, dan diubah.

Dan, jangan sekali-kali seorang mukmin menganggap kekuatan sesat ini sebagai kekuatan yang besar dan tinggi.

Karena, ia dengan kesesatannya dari sumber pertamanya, yaitu kekuatan Allah, berarti telah kehilangan kekuatan hakiki. Ia telah kehilangan makanannya yang abadi, yang memelihara kemampuannya.

Maka, sebagaimana planet besar yang terpisah dari planet yang menyala, maka tidak lama lagi ia akan padam, menjadi dingin, dan hilang api dan cahayanya, bagaimana pun besarnya tumpukannya ketika masih ada elemen yang berhubungan dengan sumber yang menggosok kekuatannya, panasnya dan cahayanya.

Dikalahkan oleh golongan kecil karena golongan kecil ini selalu berhubungan dengan sumber kekuatan yang pertama, dan dikembangkan dari sumber satu-satunya bagi kekuatan dan seluruh keperkasaan.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP 

Makna Kemerdekaan  اِÙŠَّاكَ Ù†َعۡبُدُ ÙˆَاِÙŠَّاكَ Ù†َسۡتَعِÙŠۡÙ†ُؕ‏ Ù¥ Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaula...

Makna Kemerdekaan 


اِÙŠَّاكَ Ù†َعۡبُدُ ÙˆَاِÙŠَّاكَ Ù†َسۡتَعِÙŠۡÙ†ُؕ‏ Ù¥

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
(Al-Fatihah: 5)

Inilah akidah yang menyeluruh. Tidak ada ibadah kecuali kepada Allah. Tidak ada permohonan kecuali kepada Allah.

Dan, ini juga persimpangan jalan antara kemerdekaan mutlak dari segala macam perbudakan dan perbudakan mutlak dengan segala hamba.

Akidah yang menyeluruh ini menyatakan lahirnya kemerdekaan bagi manusia yang sempurna dan menyeluruh, kemerdekaan dari perhambaan paham-paham yang keliru.

Kemerdekaan dari perhambaan dari berbagai tata kehidupan dan kemerdekaan dari perhambaan segala undang-undang.

Kalau hanya Allah saja yang disembah dan diibadahi, dan Allah saja yang diminta pertolongan, maka hati nurani manusia telah bebas dari merendahkan diri kepada peraturan undang-undang dan dari individu manusia, sebagaimana ia terbebas dari merendahkan diri kepada ragam mitos, paham keliru dan khurafat.

Sumber: 
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Syaqiq bin Salamah Berpesan kepada Pembelajar Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Syaqiq bin Salamah hidup di era Rasulull...

Syaqiq bin Salamah Berpesan kepada Pembelajar Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Syaqiq bin Salamah hidup di era Rasulullah saw namun tidak pernah bertemu dengan Rasulullah saw. Dia berkisah, "Aku masih ingat ketika jaman jahiliyah dulu, saat usia 10 tahun, ketika itu saya sedang mengembala kambing milik keluargaku, pada saat itulah Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul."

Dikisahkan tentang Syaqiq bin Salamah, "Syaqiq selalu menangis tersedu hanya ketika ia melaksanakan  shalatnya di rumah sendiri. Kalaupun seandainya ia ditawarkan seluruh dunia beserta isinya untuk melakukan hal ini dengan dilihat oleh orang lain, maka ia tidak akan melakukannya."

Syaqiq bin Salamah berdoa dishalatnya, "Tuhanku, ampunilah aku. Tuhanku, maafkan aku. Jika Engkau maafkan aku, itu semata karena rahmat-Mu yang begitu luas. Tapi jikapun Engkau menghukumku, maka itu pasti bukan karena kezaliman dari-Mu."

Syaqiq bin Salamah sangat fokus belajar Al-Qur'an, dia belajar kepada Abdullah bin Masud. Dia teringat pesan gurunya, "Apabila telah telah belajar sepuluh ayat Al-Qur'an, maka ia masih belum boleh melangkah lebih jauh hingga mengerti benar dari kesepuluh ayat tersebut dan menjalankannya."

Syaqiq bin Salamah memberikan pesan kepada muridnya, agar benar menjadi sosok yang berkepribadian Qurani. "Apakah kamu tahu seperti apa para pembelajar Al-Qur'an di zaman ini?"

"Mereka laksana seorang pria yang mengemukakan kambingnya, namun ketika ia menyembelihnya, ternyata kambing itu penuh kotoran yang tidak bisa dibersihkan."

"Atau laksana pria yang mengumpulkan uang Dirham dan Dinar, lalu dia membawa pulang semua uang tersebut, namun ketika diletakkan di air raksa, ternyata semuanya luntur dan hanya berupa tembaga saja."

Bila di era Syaqiq bin Salamah seperti itu, bagaimana dengan pembelajar Al-Qur'an di masa sekarang?

Sumber:
Badar Bin Nashir, Kisah Kaum Salaf Bersama Al-Qur'an, Al-Kautsar

Adab kepada Allah Surat Al-Fatihah mengajarkan kepada hamba etika berinteraksi dengan Rabb-nya. Oleh karena itu, ia ...

Adab kepada Allah


Surat Al-Fatihah mengajarkan kepada hamba etika berinteraksi dengan Rabb-nya. Oleh karena itu, ia terbagi menjadi dua bagian yaitu:

Pertama, pujian kepada Allah swt. Ini dapat dilihat pada ayat berikut:

اَÙ„ۡØ­َÙ…ۡدُ Ù„ِÙ„ّٰÙ‡ِ رَبِّ الۡعٰÙ„َÙ…ِÙŠۡÙ†َۙ‏ Ù¢ الرَّØ­ۡÙ…ٰÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠۡÙ…ِۙ‏ Ù£ Ù…ٰÙ„ِÙƒِ ÙŠَÙˆۡÙ…ِ الدِّÙŠۡÙ†ِؕ‏ Ù¤ اِÙŠَّاكَ Ù†َعۡبُدُ ÙˆَاِÙŠَّاكَ Ù†َسۡتَعِÙŠۡÙ†ُؕ‏ Ù¥

Kedua, doa (permohonan) kepada Allah swt. Ini dapati lihat pada ayat berikut:

اِÙ‡ۡدِÙ†َا الصِّرَاطَ الۡÙ…ُسۡتَÙ‚ِÙŠۡÙ…َۙ‏ Ù¦ صِرَاطَ الَّØ°ِÙŠۡÙ†َ اَÙ†ۡعَÙ…ۡتَ عَÙ„َÙŠۡÙ‡ِÙ…ۡ ۙ‏ غَÙŠۡرِ الۡÙ…َغۡضُÙˆۡبِ عَÙ„َÙŠۡÙ‡ِÙ…ۡ ÙˆَÙ„َا الضَّآÙ„ِّÙŠۡÙ†َ‏ Ù§

Uniknya, jumlah huruf pujian pada bagian pertama sama persis dengan jumlah huruf doa pada bagian kedua.

Dengan demikian, surat ini mengajarkan kepada manusia cara berinteraksi dengan Allah.

Oleh karena itu, jika ingin berdoa, hendaknya memuji Allah swt terlebih dahulu. Memulai dengan pujian dan sanjungan kepada Allah swt, lalu bershalawat kepada Rasulullah saw, kemudian berdoa sesuai keinginan, insya Allah doanya terkabul.

Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, Al-I'tisham 

Persoalan Pribadi Sang Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Sang raja Mesir yang menganggap dirinya tuhan, apakah tidak memiliki pe...

Persoalan Pribadi Sang Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Sang raja Mesir yang menganggap dirinya tuhan, apakah tidak memiliki persoalan yang sangat personal? Persoalan ini yang sangat menekan dirinya sebagai raja. Yang berpengaruh pada keberlangsungan kekuasaannya. Bukankah para penguasa, persoalan terbesarnya tentang kekuasaan pula?

Sang raja Mesir tak memiliki anak. Bukankah anak itu penyejuk hati? Bukankah anak itu sumber kebahagiaan? Kekuasaan tanpa anak. Kekayaan tanpa anak. Bagaimana rasanya? Inilah yang menekan kejiwaan Firaun.

Oleh sebab itu, saat di pinggir istana, di tepian sungai Nil mengapung perahu dengan suara tangisan bayi yang keras, nurani keluarga Firaun tersentuh, untuk melihatnya. Kemudian memungutnya.

Maka dia dipungut oleh keluarga Fir'aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang berdosa. (Al-Qasas: 8)

Saat dilihat, ternyata postur tubuh sang bayi sangat cocok menjadi sosok raja yang perkasa. Bukankah kelak, bayi Musa menjadi pemuda dengan satu pukulan bisa membunuh? Dikejar ke negri Madyan tak tersusul oleh pasukan Firaun? Menang bersaing mengambil air? Mampu mengelola lahan pertanian dan peternakan yang luas? Karakter ini sudah terbaca oleh keluarga Fir'aun  saat melihat bayi Musa.

Dan istri Fir'aun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati yang memenuhi dan bagimu. Janganlah engkau membunuh, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadarinya. (Al-Qasas: 9)

Musa kecil menjadi kebanggaan Firaun. Dia menggendongnya dihadapan para pembesarnya. Namun kerisauannya muncul kembali, saat Musa memegang janggutnya. Apa Musa kecil menjadi pelanjut kekuasaannya atau yang mengambil alih kekuasaannya? Untuk itulah, Firaun mengujinya dengan diminta memakan roti atau bara api.

Kerisauan Firaun terus berlanjut tentang keberlangsungan kekuasaannya yang berawal dari belum memiliki keturunan. Inilah persoalan krusial para penguasa. 

Menghancurkan Penjajah Israel, Cukup Ditakuti Saja Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yahudi tidak mampu berperang kecuali bila ada yang...

Menghancurkan Penjajah Israel, Cukup Ditakuti Saja

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yahudi tidak mampu berperang kecuali bila ada yang melindunginya. Kecuali, bila dilindungi di dalam benteng-benteng yang kokoh. Kelak, benteng-bentengnya pun akan dihancurkannya sendiri.

Yahudi memang pintar membangun infrastruktur militer dan kekayaan. Membuat sesuatu yang paling modern dan tercanggih. Namun persoalan terbesarnya, mereka tidak tahu dan tidak benar dalam cara menggunakannya.

Para pemukim illegal yahudi di Tepi Barat, sudah diberi senjata, namun saat bentrok di Tepi Barat, masih dilindungi polisi dan tentara penjajah Israel. Masih membawa infrastruktur militer padahal yang dilawan sipil.

Di Gaza, tentara penjajah Israel menyusup harus membawa tank tercanggih dan kendaraan militer teraman di dunia. Turun dari tank dan kendaraan tempur, mereka berlindung di gedung-gedung. Bukankah sangat mudah dihancurkan?

Penjajah Israel hanya bisa menghancurkan melalui  pesawat, drone, tank dan helikopter. Hanya bisa menembaki para pengungsi, wartawan, dan dokter saja. Namun, tak berani bertempur saling berhadapan.

Iran dan Hizbullah tak perlu melakukan serangan darat. Cukup sesering mungkin melakukan serangan dengan roket. Berhasilnya roket menembus daerah pendudukan Israel sudah cukup menakutkan. Sebab, kecanggihan sistem pertahanan penjajah Israel yang dibanggakan ternyata gagal. Ini sudah cukup menghancurkan moralitas pemukim illegal yahudi.

Houti di Yaman teruslah menyerang kapal sekutu penjajah Israel. Penduduk Arab dan internasional cukuplah melakukan demonstrasi. Semuanya sudah cukup menakutkan bagi penjajah Israel. Boikot dan memutuskan hubungan diplomatik sudah lebih dari cukup untuk menakuti penjajah Israel. Dengan cara ini pun, mereka akan hancur dengan sendirinya.

Penjajah Israel, Saat Solusi Hanya Senjata  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel terus memburu para pemimpin perlawanan un...

Penjajah Israel, Saat Solusi Hanya Senjata 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel terus memburu para pemimpin perlawanan untuk membunuhnya. Tak hanya yang ada di Palestina, tetapi juga di Lebanon bahkan Iran. Bahkan mengancamnya hingga di seluruh dunia. Bukankah ada ilmuwan Palestina yang dibunuh di Malaysia dan Tunisia?

Penjajah Israel memang memiliki senjata persisi yang mampu mengarahkan senjata ke objek yang dituju dengan tepat sasaran. Memiliki teknologi pengumpulan big data dari google dan microsoft, dari satelit dan pesawat mata-mata, dengan pengolahan kecerdasan buatan. Persoalannya bukan di ranah ini, tetapi apakah keputusannya benar? Apakah strateginya benar?

Keputusan yang salah yang didukung oleh sumberdaya tak terbatas, analisis yang dalam, infrastruktur yang kuat, manusia yang hebat hanya menghasilkan kehancuran. Keputusan yang benar yang didukung oleh sumberdaya yang terbatas, tetap akan membuahkan hasil, walaupun membutuhkan proses yang lambat.

Di Tepi Barat yang lemah, tiba-tiba menjadi sangat kuat. Perlawanannya semakin kuat, terpadu dan terorganisir setelah mereka melihat keteguhan saudaranya di Gaza. Setelah penjajah Israel mempersenjatai pemukim illegal yahudi untuk merampas tanah dan rumah, membangun kompleks perumahan illegal dan tembok-tembok yang menutup pergerakan rakyat Palestina.

Di Gaza, perlawanan terus menekan penjajah Israel. Hingga hampir setahun, tak bisa ditumpas. Efeknya, perekonomian semakin hancur, dua pelabuhan laut sudah mulai rontok. Pelabuhan udara mulai sepi. Kompensasi atas efek perang terus meningkat. Padahal tanda-tanda kemenangan belum juga terlihat.

Penjajah Israel semakin lupa diri. Terus meminta bantuan bom dan persenjataan lebih banyak untuk mempercepat kemenangan. Terus memaksa rakyatnya untuk menjadi tentara cadangan yang diterjunkan ke medan perang. Sudah dikerahkan 500.000 orang, tetapi tak cukup?

Bukankah perang hanya menghancurkan? Termasuk bagi pemenangnya? Bukankah perang karena dorongan kemarahan sangat mudah dipatahkan karena tak memiliki strategi yang jitu? Sebab kemarahan hanya membuahkan penghancuran semata tanpa berfikir yang mendalam.



Liku-liku Kebenaran Janji Allah pada Ibunda Musa Oleh: Nasrulloh Baksolahar Janji Allah itu benar. Masih meragukankah? Bila ragu...

Liku-liku Kebenaran Janji Allah pada Ibunda Musa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Janji Allah itu benar. Masih meragukankah? Bila ragu, bukalah kisah Ibunda Musa. Bagaimana Allah mengembalikan bayi Musa ke pangkuannya, padahal sang bayi dihanyutkan ke sungai Nil yang besar dan alirannya deras?

Bukankah bila terhanyut di sungai Nil yang besar, deras dan dalam, tak ada seorang pun yang bisa menolongnya? Namun, Allah memerintahkan untuk menghanyutkannya ke sungai Nil. Antara logika manusia dan perintah Allah bertolak belakang, mengikuti yang mana? Ibunda Musa tetap mengikuti perintah Allah. Inilah kemenangan pertama atas gejolak hatinya. 

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, "Susuilah dia (Musa), dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul." (Al-Qasas: 7)

Kenyataan berikutnya sangat mendebarkan. Bayinya dipungut oleh keluarga Fir'aun. Bukankah bayinya memang menjadi sasaran pembunuhan Firaun? Dilepaskan ke sungai untuk menghindari kekejaman Firaun, namun mengapa justru dengan mudah berada di pangkuan Fir'aun?

Maka dia dipungut oleh keluarga Fir'aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang berdosa. (Al-Qasas: 8)

Ternyata Fir'aun yang gagah perkasa memiliki persoalan yang serius. Dia belum dikaruniai anak. Bagaimana tiba-tiba sang istrinya bermaksud kelak bisa mengangkatnya menjadi anak? 

Dan istri Fir'aun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati yang memenuhi dan bagimu. Janganlah engkau membunuh, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadarinya. (Al-Qasas: 9)

Allah berjanji bahwa kelak bayi Musa akan kembali ke pangkuannya. Namun, sekarang sang istri Fir'aun justru akan mengangkatnya menjadi anak? Bagaimana sang ibu yang lemah merebutnya dari tangan sang raja Mesir? Yang pengawalannya sangat ketat? Kenyataan ini yang membuat sang ibu hampir lupa diri.

Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya Kami tidak teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah). (Al-Qasas: 10)

Allah meneguhkan hati sang ibu agar tidak membongkar jati diri sang bayi. Sang ibu ditentramkan dengan janji Allah. Sang ibu memilih bertawakal daripada menggunakan logika dan perasaannya. Episode kehidupan belum tuntas, kehidupan berjalan sesuai rancangan Allah, bukan logika alur manusia. Ibunda Musa memerintahkannya putrinya untuk memantau adiknya, yaitu bayi Musa.

Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, "Ikutilah dia (Musa)." Maka dia melihat (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya, (Al-Qasas: 11)

Rencana Allah sangat lembut. Tak bisa ditangkap oleh nalar manusia. Tiba-tiba, bayi Musa tidak mau menyusu kepada siapapun. Bukankah ini sangat janggal? Begitulah kehendak-Nya yang hanya berfirman, "Kun fayakun." Dalam kondisinya ini, kakak perempuan bayi Musa memberikan solusinya. Yaitu, agar sang bayi menyusui pada seseorang. 

dan Kami mencegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyususi(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), "Maukah aku menunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya dan mereka dapat berlaku baik padanya?" (Al-Qasas: 12)

Seseorang itu ternyata Ibundanya bayi Musa itu sendiri. Itulah kebenaran janji Allah. Mana mungkin dibuang untuk kembali? Padahal sang bundanya tak melakukan apa pun agar bayinya kembali? Sang bayi datang sendiri tanpa rekayasanya. Tetapi, mengikuti rekayasa Allah. 

Maka kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hati dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (Al-Qasas: 13)

Wafatnya Ahli Wirid Surat Al-Ikhlas Al Ala' bin Muhammad Ats-Tsaqafi berkisah, suatu ketika Kami bersama Rasulullah saw di T...

Wafatnya Ahli Wirid Surat Al-Ikhlas


Al Ala' bin Muhammad Ats-Tsaqafi berkisah, suatu ketika Kami bersama Rasulullah saw di Tabuk, matahari terbit dan bersinar sangat terang, tidak  seperti biasanya.

Lalu, Jibril datang kepada Rasulullah saw, dan beliau bertanya, "Wahai Jibril, ada apa gerangan, mengapa matahari pagi ini terbit dan bersinar sangat terang, tidak seperti biasanya?"

Jibril menjawab, "Hal ini disebabkan telah wafat  Muawiyah bin Muawiyah Al-Laitsi di Madinah, dimana Allah telah mengutus 70.000 malaikat untuk  menshalatkannya."

Rasulullah saw bertanya, "Mengapa demikian?" 

Jibril menjawab, "Karena ia selalu membaca Al-Ikhlas, baik siang maupun malam, ketika duduk maupun berjalan. Sudikah engkau, bumi ini aku lipat agar engkau dapat menshalatkannya?" 

Rasulullah saw menjawab, "Iya". Lalu beliau menshalatkannya. 


Sumber:
Mushthafa Murad, 1.000 mukjizat Rasulullah saw, Pustaka Azzam

Umar bin Abdul Aziz Menikmati Jawaban Allah Setiap kali Umar bin Abdul Aziz membaca surat Al-Fatihah, ia menghayati ayat demi ay...

Umar bin Abdul Aziz Menikmati Jawaban Allah


Setiap kali Umar bin Abdul Aziz membaca surat Al-Fatihah, ia menghayati ayat demi ayat dan diam sejenak di sela-sela setiap ayat. Ketika ditanyakan alasannya, dia menjawab, "Aku sedang menikmati jawaban Tuhanku."  Mengapa adabnya seperti ini? 

Membaca surat Al-Fatihah berarti membuka pintu kemuliaan teragung, yaitu berkomunikasi dengan Allah swt.   Rasulullah saw meriwayatkan dalam hadits qudsi,

"Aku membagi shalat antara Aku dengan hamba-Ku menjadi dua bagian,  dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta."

"Apabila hamba berkata, "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam." Allah berfirman, "Hamba-Ku memuji-Ku."

"Apabila hamba berkata, "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." Allah berfirman, "Hamba-Ku menyanjung-Ku."

"Apabila hamba berkata, "Yang menguasai hari pembalasan." Allah berfirman, "Hamba-Ku memulaikan-Ku." Atau, "Hamba-Ku berserah diri kepada-Ku."

"Apabila hamba berkata, "Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan." Allah berfirman, "Ini antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang dimintanya."

"Apabila hamba berkata, "Tunjuki kami jalan yang lurus, yaitu jalan yang Engkau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang sesat dan bukan pula dimurkai." Allah berfirman, "Ini antara Aku dan hamba-Ku dan baginya apa yang dia minta."

Setiap membaca Al-Fatihah, berarti akan merasakan bahwa Allah langsung memberikan jawaban kepada yang membacanya. Adakah kemuliaan yang sepadan dengan dialog yang berisi penyebutan hamba dan pengabulan doanya oleh Allah?

Padahal sang hamba tidak melakukan hal yang baru dan tidak memberikan jasa apa pun kepada Allah. Seandainya ketika membaca Al-Fatihah di dalam hatinya merasakan bahwa Allah menjawabnya ayat demi ayat, maka akan terbang dengan kebahagiaan tak terkira.

Sesungguhnya, Maha Suci Allah, satu-satunya yang layak mendapatkan pujian, bahkan Dia lebih baik dari apa yang dipujikan hamba-Nya.

Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham

Mengapa Kisah di Al-Qur'an Hanya Untuk yang Beriman? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kisah para nabi dan rasul, dikisahkan oleh ...


Mengapa Kisah di Al-Qur'an Hanya Untuk yang Beriman?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Kisah para nabi dan rasul, dikisahkan oleh Allah hanya untuk yang beriman. Mengapa khusus bagi yang beriman? Bagi yang tak beriman, dianggap dongeng dan legenda. Semuanya bualan, mimpi, khayalan dan tak mungkin terjadi. Yang menggunakan logika, akal, dan pengalaman, tak akan mempercayainya. 

Kisah para nabi dan rasul sangat mencengangkan dan menakjubkan. Banyak yang di luar nalar dan jangkauan. Namun, bagi yang beriman, semuanya nyata, jelas dan pasti terjadi dalam waktu singkat.

Allah membuka kisah Nabi Musa dengan latarbelakang situasi dan kondisi yang sangat kontradiktif. Istana yang sewenang-wenang dan pembuat kerusakan, melawan kaum minoritas yang tertindas, terpecah belah, dan tak memiliki kekuatan sedikit pun. Namun apa janji Allah bagi yang tertindas?

"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)," (Al-Qasas: 5)

"dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi dan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka." ( Al-Qasas: 6)

Bagaimana proses pertumbuhan kaum minoritas yang tertindas, terpecah belah dan tidak memiliki kekuatan menjadi kekuatan yang menghancurkan Firaun, Haman dan bala tentaranya yang sangat kuat? Bagaimana kekuatan yang zalim tiba-tiba diliputi kepungan ketakutan yang luar biasa?

Di saat kontradiktif ini. Allah justru menampilkan adegan seorang ibu yang sedang ketakutan dipinggir sungai. Yang sedang menyusui lalu menghanyutkan sang bayi ke sungai Nil. Bagaimana situasi ini kelak menghancurkan kezaliman dan kerusakan Firaun sang "tuhan" Mesir? 

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, "Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul." (Al-Qasas: 7)

Solusi ragam fenomena kontradiktif ini dibutuhkan keimanan. Liku-liku perjalanannya dibutuhkan keimanan. Sebab, iman melahirkan para pemimpin yang berkarakter pahlawan. 

Masih Ada Ilham Oleh: Nasrulloh Baksolahar Wahyu itu untuk para Nabi dan Rasul. Wahyu itu sudah terputus dengan wafatnya Rasulul...

Masih Ada Ilham

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Wahyu itu untuk para Nabi dan Rasul. Wahyu itu sudah terputus dengan wafatnya Rasulullah saw. Itulah yang disedihkan oleh para Sahabat. Indahnya, wahyu itu solusi dan bimbingan hidup untuk setiap zaman dan generasi.

Manusia sering menghadapi persoalan hidup yang spesifik dan khas. Harus dipecahkan dengan langkah strategis dan taktis yang sangat spesial, namun tetap berpegang teguh pada yang prinsip yaitu wahyu. Bagaimana jalan keluarnya?

Allah selalu menyediakan samudera ilham kepada manusia. Allah selalu menganugerahkan limpahan karamah yang tak terduga. Apa syaratnya? Bila berpegang teguh pada yang prinsip yaitu wahyu dan sunnah.

Ilham mendatangi hati yang bersih. Hati yang tak ditipu dan disibukan oleh hawa nafsu. Hati yang selalu tersambung dengan Allah. Hati yang ingin bersama dengan Allah. Hati yang selaras dengan kecenderungan fitrahnya. 

Hati yang memiliki sambung rasa dengan malaikat, wahyu, sunah dan alam semesta. Hati yang memiliki kasih sayang kepada seluruh makhluk-Nya, termasuk kepada semut, ulat dan cacing. Hati seperti inilah yang menjadi wadah ilham-ilham dari Allah.

Seperti 3 perempuan di era kelahiran bayi Musa yang dianugerahkan ilham. Bagaimana rencana dan eksekusi para pemikir, pejabat dan raja Mesir, bisa dipatahkan oleh 3 wanita yang tidak pernah tercatat dalam sejarah tentang kehebatan kecerdasan dan strateginya? 

Bagaimana cara-cara sederhana mampu menghancurleburkan rencana, strategi dan implementasi yang sempurna? Yang didukung oleh sumberdaya tak terhingga? Tak perlu menjadi yang tercerdas dan terkuat untuk melampaui semuanya. Cukup, menundukkan hati pada wahyu dan sunnah nabi untuk sebuah kebrilianan yang mencengangkan.

3 Perempuan yang Mengagalkan Pembunuhan Bayi Musa Oleh: Nasrulloh Baksolahar Firaun, para pejabat istana dan prajuritnya, membua...

3 Perempuan yang Mengagalkan Pembunuhan Bayi Musa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Firaun, para pejabat istana dan prajuritnya, membuat rencana agar kekuasaan Firaun tetap kokoh. Mereka bermaksud hendak membunuh seluruh bayi-bayi laki-laki yang baru lahir. Semua kekuatan yang masih bayi harus dihancurkan. Berhasilkah?

Para ahli intelejen menyebar untuk mengumpulkan data. Para tokoh masyarakat dikerahkan untuk mendeteksi bayi di setiap rumah. Para prajurit bergerak untuk mengekseksui pembunuhah bayi-bayi laki-laki yang baru lahir. Sukseskah?

Ternyata semua rencana ini gagal. Penyebabnya, Allah mengilhamkan kepada 3 sosok perempuan untuk menyelamatkan bayi Musa. Siapa saja? Ibunda Musa, saudara perempuan Musa dan istrinya Firaun.

Bagaimana peran mereka? Semuanya dijelaskan dalam surat Al-Qasas ayat 7-13. Liku-liku dan peran mereka dijelaskan:

1. Allah mengilhamkan ibu Musa untuk menghanyutkan ke sungai

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul." (Al-Qasas: 7)

2. Allah mengilhamkan keluarga Firaun untuk memungut bayi dari sungai

Maka dia dipungut oleh keluarga Fir'aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang berdosa. (Al-Qasas: 8)

3. Allah menggerakkan hati istri Fir'aun agar mengambil bayi Musa sebagai anak

Dan istri Fir'aun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati yang memenuhi dan bagimu. Janganlah engkau membunuh, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadarinya. (Al-Qasas: 9)

4. Allah meneguhkan hati ibu Musa untuk tidak membongkar jati diri bayi Musa

Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya Kami tidak teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah). (Al-Qasas: 10)

5. Saudara perempuan Musa memantau secara cermat keberadaan bayi Musa

Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, "Ikutilah dia (Musa)." Maka dia melihat (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya, (Al-Qasas: 11)

6. Allah mencegah perempuan lain untuk menyusui bayi Musa

dan Kami mencegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyususi(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), "Maukah aku menunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya dan mereka dapat berlaku baik padanya?" (Al-Qasas: 12)

7. Allah mengembalikan bayi Musa kepada ibunya 
Maka kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hati dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (Al-Qasas: 13)

Sangat mudah bagi Allah untuk menyelamatkan bayi Musa. Tidak dengan manusia yang kuat dan perkasa. Tidak dengan pasukan yang besar. Cukup mengilhamkan kepada perempuan yang tak diperhitungkan oleh siapapun. 

Isi Selain Surat Al-Fatihah Seluruh kandungan Al-Qur'an setelah Al-Fatihah adakalanya menjelaskan aqidah, atau menafsirkan m...

Isi Selain Surat Al-Fatihah


Seluruh kandungan Al-Qur'an setelah Al-Fatihah adakalanya menjelaskan aqidah, atau menafsirkan makna "Alhamdulillah rabbil 'alamin" serta makna "Arrahman arrahim dan Malikiyaumddin"

Selain itu juga menjelaskan cara beribadah kepada Allah "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in"

Atau bercerita tentang manhaj hidup yang ada di bumi serta jalan kaum zalim yang binasa. Juga, perjalanan kaum yang sukses dan selamat, karena itu kita banyak menemui ayat-ayat yang memaparkan makna "Ihdinash shiratal mustaqim".

Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham 

Kesyahduan Bacaan Al-Qur'an Abu Bakar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Abu Bakar memiliki suara khas yang dominan, lembut, merdu, ...

Kesyahduan Bacaan Al-Qur'an Abu Bakar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Abu Bakar memiliki suara khas yang dominan, lembut, merdu, dan khusyuk saat membaca Al-Qur'an. Saat shalat di sekitar Kabah,  banyak anak-anak dan wanita yang mendatangi untuk mendengarkan bacaan Al-Qur'an-nya. Ini terjadi di periode Mekah. 

Melihat fenomena tersebut, Abu Bakar yang bertetangga dengan Ibnu Ad-Daginah, kaum Quraisy mendatangi Ibnu Ad-Daginah lalu  berkata kepadanya , "Suruhlah Abu Bakar menyembah tuhannya di rumahnya sendiri. Ia dapat mendirikan shalat sebanyak yang ia mau."

"Dan, dia juga dapat membaca (Al-Qur'an) apa pun yang ia suka di rumahnya, tanpa menyakiti telinga kita. Jangan pernah lagi tampil di muka umum untuk mendirikan shalatnya atau melantunkan bacaannya selain di rumahnya sendiri."

Abu Bakar sama sekali tak keberatan atas permintaan itu. Ia pun melaksanakan shalat dan membaca Al-Qur'an di dalam rumahnya. Namun, apa yang terjadi? Banyak wanita Quraisy dan anak-anak mereka tetap mendatangi rumah Abu Bakar dan mengelilinginya untuk mendengarkan bacaan Al-Qur'an-nya. Mereka terrenyuh dengan bacaan Abu Bakar yang lembut, halus, berwibawa dan disertai dengan tangisannya.

Kaum Quraisy pun merasa terganggu, mereka kembali memanggil Ibnu Ad-Daginah, mereka memberitahukan berita tersebut. Lalu, Ibnu Ad-Daginah mendatangi Abu Bakar seraya berkata, "Wahai Abu Bakar, aku tahu apa yang aku janjikan kepadamu sebelum ini (memberikan perlindungan), tetapi keadaannya telah berubah sekarang."

"Aku memberikanmu dua pilihan, mengurangi aktivitasmu itu (membaca Al-Qur'an), atau aku tidak bisa melindungimu lagi, karena aku tidak senang jika bangsa Arab sampai mendengar bahwa aku melanggar perjanjian yang aku buat sendiri."

Lalu, Abu Bakar berkata, "Aku memilih untuk melepaskan kebertetanggaanku denganmu, karena aku lebih senang bertetangga dengan Allah dan Rasul-nya." Abu Bakar pun terus melantunkan Al-Qur'an walaupun nyawa menjadi taruhannya.

Sumber:
Badar Bin Nashir, Kisah Kaum Salaf Bersama Al-Qur'an, Al-Kautsar

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (351) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (213) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (127) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)