Waktu dan Tempat Peristiwa dalam Kisah Nabi Adam?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kapan kisah Nabi dimulai? Sangat mudah dipahami. Yaitu, setelah malaikat dan jin diciptakan. Setelah alam semesta diciptakan. Ayat-ayat sebelum kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah memaparkan persediaan yang telah disiapkan Allah di muka bumi.
Namun dimana lokasi kejadiannya? Di langitkah? Di surgakah? Di bumikah? Al-Qur'an tidak menyebutkan. Ini yang diperdebatkan.
Ada ulama tafsir yang tidak mementingkan dan memperdulikan dimana tempat peristiwa tersebut. Sebab, tujuan dikisahkan para nabi dan rasul, untuk dijadikan bimbingan dan petunjuk dalam menghadapi tantangan hidup. Bukan menggali waktu dan tempatnya. Namun ada juga yang mencoba menggalinya.
Buya Hamka, dalam Tafsir Al-Azhar, menjelaskan ada dua pendapat mengenai hal ini. Pertama, Ulama Salaf. Mereka menerima wahyu itu dengan tidak bertanya-tanya dan berpanjang soal.
Allah telah menceritakan dengan wahyu tentang suatu kejadian di alam gaib, dengan kata yang dapat dipahami manusia, tetapi akal tidak mempunyai daya upaya untuk masuk lebih dalam ke arena gaib itu. Sebab itu, terimalah dengan iman.
Kedua, Ulama Khalaf. Yaitu, digunakan penafsiran yang masuk akal, tetapi tidak melampaui garis yang layak bagi manusia sebagai makhluk. Jadi, apa yang dikisahkan Allah tidak sebagaimana yang manusia pikiran.
Pertemuan Allah dengan malaikat pada awal kisah Nabi Adam itu, tidak terjadi di sebuah tempat, bila ini terjadi di sebuah tempat, tentu bertempatlah Allah swt. Bukan pula malaikat duduk berhadapan dengan Allah, bila demikian, tentulah sama kedudukannya antara makhluk dan Allah. Titik akhir ulama salah dan khalaf adalah sama, yaitu mengimaninya.
0 komentar: