Tema Ayat di Surat Al-Baqarah Sebelum Kisah Nabi Adam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kisah Nabi Adam pada surat Al-Baqarah dimulai dari ayat 30 hingga 39. Berarti, apa yang dijelaskan di ayat sebelumnya? Surat-surat dalam Al-Qur'an saling terhubung dan menyatu, tak terpisahkan, apalagi bila dalam satu surat. Sebuah surat terkait dengan surat sebelumnya, apalagi ayat-ayat dalam satu surat.
Oleh karena itu, salah satu cara para ulama tafsir dalam memperdalam pemahaman terhadap sebuah surat adalah dengan membahas hubungan surat tersebut dengan surat sebelumnya. Karena itu pula, maka cara memahami Kisah Nabi Adam dalam surat Al-Baqarah, salah satunya, dengan memahami ayat-ayat sebelum Kisah Nabi Adam dipaparkan.
Menurut Quraish Shihab, dalam tafsir Al-Misbah, tema sebelum Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah adalah berbicara secara umum tentang perjalanan hidup manusia hingga berakhir dengan perhitungan yang dilakukan Allah di akhirat, demikian juga penciptaan langit dan bumi serta sarana yang telah disiapkan-Nya sebelum manusia tercipta.
Menurut Buya Hamka, dalam Tafsir Al-Azhar, tema sebelum Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah, adalah Allah menyadarkan manusia tentang, bagaimana manusia kufur kepada Allah, padahal dari mati, Allah hidupkan kembali kemudian Allah matikan, setelah itu dihidupkan kembali untuk memperhitungkan amal.
Bagaimana akan kufur kepada Allah, padahal seluruh isi bumi telah disediakan untuk manusia. Allah lebih dulu menyiapkan persediaan sarana kehidupan di bumi dan langit untuk menerima kedatangan manusia. Bila demikian adanya, pikirkan siapakah manusia itu? Buat apa manusia diciptakan? Untuk tujuan inilah kisah Nabi Adam dihadirkan.
Sayid Qutb, dalam Tafsir Fizilalil Qur'an, konteks sebelum Kisah Nabi Adam adalah menjelaskan parade kehidupan, bahkan parade alam wujud secara keseluruhan. Kemudian membicarakan bumi, dalam rangka menampakkan nikmat-nikmat Allah kepada manusia, dan menetapkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di bumi ini untuk manusia. Di dalam suasana ini, datanglah Kisah penciptaan Adam untuk menjadi khalifah di bumi.
Amru Khalid, dalam kitabnya Khowathir Qur'aniyah, Allah mengkasifikan manusia menjadi tiga kelompok di muka bumi yaitu Mukmin, Kafir dan Munafik, salah satu kelompoknya berhak menjadi pemimpin dunia. Sedangkan Kisah Nabi Adam merupakan contoh kepemimpinan yang pernah ada di bumi.
0 komentar: