Takdir-Nya Sangat Jelas
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apa yang terjadi di hari ini dan masa depan, seperti apa yang telah terjadi di masa lalu. Seluruh takdir manusia seperti takdir yang telah terjadi di masa lalu. Takdir manusia seperti alam semesta yang beredar di garis orbitnya. Tak ada orbit yang baru.
Yang durhaka menantang para Nabi dan Rasul. Para Nabi dan Rasul berkata, "Tunggulah. Karena semua manusia menunggu takdir Allah." Bagaimana takdir Allah? Yang durhaka dan beriman sudah ada orbit takdirnya sendiri. Jadi mengapa risau?
Para Nabi dan Rasul mempersilahkan para pendurhaka dan kezaliman untuk melakukan apa saja untuk mengusir, menyiksa hingga membunuhnya. Mempersilahkan melakukan seluruh tipu daya dan niat jahatnya. Sebab takdir kedurhakaan sudah jelas akhirnya.
Tugas para Nabi dan Rasul hanya berdakwah dan beramal shaleh. Menanggung semua resikonya. Bersabar atas takdir-Nya. Bertakwa sebagai bentuk kehambaaan pada-Nya. Setelah itu ikhlaskan atas semua yang terjadi demi meraih ridha-Nya.
Apakah kezaliman akan mencelakakannya? Apakah kejahatan dan tipu daya akan menghancurkannya? Apakah persekutuan para oligarki pendurhaka akan mengalahkannya? Tidak akan pernah. Sebab, kecelakaan, kekalahan dan kehancuran itu hanya terjadi bila menanggalkan misi kehidupan yang telah digariskan-Nya.
Para Nabi dan Rasul ada yang dibunuh seperti Nabi Yahya. Bukankah bertemu dengan Rasulullah saw di langit saat Isra Mi'raj? Mereka yang korban genosida, bukankah harum aroma mereka di surga saat Rasulullah saw bertemu dengan mereka saat Isra Mi'raj? Kematiannya itu bukan kekalahan, tetapi telah selesai tugas yang diembannya.
Bagi mukmin, kekalahan dan kehancuran di dunia itu tidak pernah ada. Sebab, dunia hanya persinggahan. Tolak ukurnya, apa yang dialami di akhirat? Neraka atau surga. Dirahmati dan diampuni atau disiksa oleh Allah. Pergelutan di dunia hanya ujian saja.
0 komentar: