Syarat Memenangi Pergelutan Kehidupan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Banyaknya pasukan apakah pasti memenangkan pertempuran? Jalut memiliki tentara yang besar dan kuat. Mengapa kalah dengan pasukan kecil yang dipimpin oleh Thalut? Firaun memiliki tentara yang besar, mengapa tidak bisa mengalahkan Nabi Musa yang tidak memiliki tentara?
Dalam surat Al-Anfal ayat 19, Allah menegaskan bahwa pasukan yang besar tidak bisa menolak bahaya sedikit pun. Bukankah kafir Quraisy selalu memerangi Rasulullah saw dengan jumlah pasukan yang melebihi pasukan Mukminin? Namun di perang Hunain, pasukan besar Mukminin justru hampir terkalahkan karena kesombongan.
Dalam surat Al-Anfal ayat 65-66, juga ditegaskan bahwa 20 penyabar dapat mengalahkan 200 yang tidak sabar. Atau 10 penyabar dapat mengalahkan 20 yang tidak sabar. Jadi bukan banyak pasukan yang menentukan kemenangan, tetapi kekuatan kesabarannya. Lalu siapakah yang memiliki kesabaran dalam pertempuran?
Isi surat Al-Anfal banyak berkisah tentang perang Badar. Surat Al-Anfal menjadi wiridan para mujahid di pertempuran. Namun bagaimana Allah memulai surat Al-Anfal ini? Ini kunci karakter untuk memenangkan pertempuran bagi para mujahid. Ini pula yang menjadi materi seleksi bagi mereka yang diterjunkan ke pertempuran.
Awal surat Al-Anfal menjadi nasihat Khalifahtur Rasyidin kepada panglima dan tentaranya. Awal surat Al-Anfal menjadi seleksi Shalahuddin Al-Ayubi dan Muhammad Al-Fatih bagi para prajuritnya yang mau bergabung dalam Perang Salib dan pembebasan Konstantinopel.
Awal surat Al-Anfal menjelaskan karakter bagi para mujahid yang ingin berdakwah dan bergelut dalam seluruh lapangan kehidupan. Yaitu, bertakwa, perbaikan hubungan dengan manusia, taat kepada Allah dan Rasul.
Apabila disebut nama Allah, gemetar hatinya. Bila dibacakan ayat Allah, bertambah imannya. Bertawakal hanya kepada Allah. Mendirikan shalat dan berinfak. Inilah karakter yang membuat Allah menurunkan pertolongan dan melindunginya dalam seluruh medan perjuangan.
0 komentar: