Para Pengikut Jejak Syetan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Allah memerintahkan syetan untuk bersujud kepada Adam, namun ditolaknya. Allah pun tidak lagi memerintahkannya untuk beribadah. Syetan memilih jalan yang dipilihnya sendiri. Yaitu, memuaskan nafsu kedengkiannya.
Untuk mencapai tujuannya, syetan meminta beragam fasilitas. Kematiannya ditangguhkan hingga hari Kiamat. Leluasa menjerumuskan manusia. Allah pun mempersilahkan untuk mengerahkan pasukan infrantri dan kavalerinya. Bahkan bekerjasama dengan harta dan anak-anak manusia. Bisa memasukkan bisikan hiasan yang indah ke dada manusia.
Syetan hidup sesuai kemauannya, pilihannya, jalannya dan obsesinya sendiri. Seolah-olah bebas melakukan apa pun di dunianya sendiri. Apakah berhasil misi syetan? Itulah dunia tipu dayanya. Namun Allah pembuat tipu daya terbaik. Allah mengutus para Nabi dan kitab suci. Allah Maha Pengampun dan Maha Luas Rahmat-Nya.
Ternyata para Mukhlasin tak bisa diperdaya oleh syetan. Mereka yang berdosa lalu bertaubat akan diampuni Allah. Mereka yang masih bermaksiat dan berbuat zalim masih ditunggu untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus hingga kematiannya tiba.
Bagaimana dengan penjajah Israel? Segala kejahatan direstui dan diizinkan dunia. Segala kezalimannya dianggap untuk membela diri. Mengoreksinya dianggap gerakan antisemit. Mengirim persenjataan untuk genosida dipuji untuk menjaga perdamaian di Timur Tengah.
Mengusir dan membunuh rakyat Palestina. Merampas tanah dan rumah rakyat Palestina. Merupakan perbuatan sah melawan terorisme. Sehingga tak ada satu kekuatan dunia yang bisa menahannya. Penjajah Israel bisa melakukan apa saja sesuai keinginannya, rencananya, dan pikirannya. Apakah akan berhasil obsesinya?
Semua prilaku syetan yang bisa melakukan apa saja. Yang dibebaskan melakukan apa saja. Yang diberi fasilitas yang dimaui. Yang diberikan keleluasaan dan kekuatan untuk menipu dan memperdaya. Pada akhirnya, obsesinya tak terwujud. Begitu pula bagi manusia yang mengikuti jejaknya.
0 komentar: