Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Taha?
Surat Taha untuk menjelaskan bahwa Al-Qur'an, Islam dan sistem-Nya tidak untuk menyusahkan tetapi untuk mempermudah manusia. Kesusahan dan kesulitan justru terjadi bila meninggalkan perintah Allah.
Kisah Nabi Adam pada surat Taha ayat 115-124 menjelaskan kenikmatan yang diperoleh Nabi Adam akibat ketaatan dan penderitaan yang diterima setelah terjerumus oleh godaan syetan. Fragmen episode kisah Nabi Adam sebagai berikut:
1. Nabi Adam lupa pesan Allah, tidak memiliki kemauan kuat
Dan sungguh telah Kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa, dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya. (115)
2. Perintah bersujud, syetan menolak
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Lalu mereka pun sujud kecuali Iblis; dia menolak. (116)
3. Pesan bahwa syetan memusuhi manusia, jangan sampai dikeluarkan dari surga dan menjadi celaka
Kemudian Kami berfirman, "Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka. (117)
4. Kenikmatan surga bagi Adam
Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang, (118)
5. Kenikmatan surga bagi Adam
dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari." (119)
6. Cara syetan menipu
Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, "Wahai Adam! maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (120)
7. Adam terjerumus, aurat terbuka, jadi durhaka dan sesat
Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhan-Nya, dan sesatlah dia. (121)
8. Allah memilih, menerima taubat dan memberi petunjuk pada Adam
Kemudian Tuhannya memilih dia, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. (122)
9. Syetan dan Adam turun dari syurga, keduanya bermusuhan, perintah mengikuti petunjuk
Dia (Allah) berfirman, "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (123)
10. Akibat tidak mengakui petunjuk
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta." (124)
Bekal kehidupan yang sangat berharga, bahwa kelapangan atau kesempitan hidup karena ketaatan atau melanggar perintah Allah.
0 komentar: