Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Shaad?
Surat Shaad terfokus pada keutamaan kepasrahan total kepada Allah. Sedangkan yang tak pasrah berarti menyombongkan diri dan tidak akan kembali kepada Allah.
Kisah Nabi Adam di surat Shaad ayat 71-85, menekankan pada kesombongan syetan. Setelah tidak mau bersujud, dimasukkan golongan kafir dan terkutuk, syetan justru memohon kepada Allah untuk menjerumuskan manusia. Fragmen episode kisah Nabi Adam sebagai berikut:
1. Asal penciptaan manusia
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. (71)
2. Penyempurnaan kejadian, peniupan roh dan perintah bersujud
Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya." (72)
3. Malaikat bersujud
Lalu para malaikat itu bersujud semuanya, (73)
4. Kesombongan syetan sehingga tergolong kafir
kecuali iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir. (74)
5. Mengurai sebab kesombongan
(Allah) berfirman, "Wahai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?" (75)
6. Alasan syetan sombong
(Iblis) berkata, "Aku lebih baik darinya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (76)
7. Syetan keluar dari surga menjadi makhluk terkutuk
(Allah) berfirman, "Kalau begitu keluarlah kamu dari surga! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. (77)
8. Batas waktu kutukan Allah
Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan." (78)
9. Permohonan syetan
(Iblis) berkata, "Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan." (79)
10. Permohonan syetan dikabulkan
(Allah) berfirman, "Maka sesungguhnya kamu termasuk golongan yang diberi penangguhan, (80)
11. Batas waktu permohonan
sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)." (81)
12. Misi syetan
(Iblis) menjawab, "Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (82)
13. Yang tak terjerumuskan syetan
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka." (83)
14. Jaminan perlindungan Allah
(Allah) berfirman, "Maka yang benar (adalah sumpahku), dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan. (84)
15. Akibat mengikuti syetan
Sungguh, Aku akan memenuhi neraka Jahanam dengan kamu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya." (85)
Kisah ini menjadi bekal agar tidak sombong dan angkuh.
0 komentar: