Mengapa Hati Jadi Keras? Belajarlah pada Tanah yang Dibakar Api
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kisah Nabi Adam menjelaskan asal penciptaan dua makhluk Allah yang bernama manusia dan iblis. Manusia berasal dari tanah liat yang kering dan hitam. Sedangkan iblis berasal dari api. Bagaimana bila tanah liat dibakar oleh api? Bagaimana bila manusia terperangkap dalam kepungan tipu daya iblis?
Saat Musa berdakwah kepada Firaun. Surat Al-Qasas ayat 38 menjelaskan respon Firaun,
Dia Fir'aun berkata, "Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta." (Al-Qasas: 38)
Di ayat ini, Firaun memerintahkan agar tanah liat dibakar untuk dijadikan batu bata yang digunakan untuk membangun gedung tinggi agar bisa melihat Tuhannya Musa. Tanah liat yang dibakar akan menjadi batu bata yang keras. Tanah gembur, tiba-tiba menjadi keras dengan pembakaran. Semakin tinggi suhu apinya, semakin keras tanah liatnya.
Inti manusia itu hatinya. Hati adalah raja. Hatilah penentu kebaikan dan keburukan manusia. Hati yang rusak dan tak beriman, sering kali disebut dengan hati yang keras. Hati yang keras merupakan siksaan paling terpedih.
Muhammad Ibn ‘Asyur dalam At-Tahrir wa at-Tanwir, menyebutkan:
“Seorang hamba tidaklah dihukum dengan suatu hukuman yang lebih besar daripada hatinya yang dijadikan keras. Tidaklah Allah ‘azza wa jalla marah terhadap suatu kaum kecuali Dia akan mencabut rasa kasih sayang-Nya terhadap mereka.”
Apa penyebab hati yang keras? Seperti tanah gembur yang dibakar api. Tanah jadi sekeras batu. Bahkan, lebih keras lagi. Manusia yang menjadikan iblis atau syetan sebagai teman dan pemimpinnya, seperti tanah liat yang senantiasa dibakar oleh api yang terus menyala. Semakin intensif mengikuti syetan akan semakin keras hatinya.
“Dia (Allah) ingin menjadikan godaan yang ditimbulkan setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit dan orang yang berhati keras. Dan orang-orang yang zhalim itu benar-benar dalam permusuhan yang jauh.” (QS.Al-Hajj: 53).
Tanda hati yang keras adalah yang tidak ada dzikirnya kepada Allah,
Artinya: “Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS.Az-Zumar: 22).
Tanah dan api, sebuah perumpamaan yang sangat mudah dipahami untuk menggambarkan penyebab kerasnya hati.
0 komentar: