Kisah Nabi Adam, Allah Berkisah Tentang Diri-Nya pada Manusia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Allah memulai kisah dengan menyebutkan diri-Nya sebagai "Rabbuka", bukan "Rabbunnas", bukan "Illah" bukan juga "Malik". Kata "Ka" yang bermakna engkau atau kamu, menunjukkan sebuah keakraban yang menyentuh hati dan perasaan.
Menyebut diri-Nya "Rabbuka", Allah hadir sebagai sosok guru, orangtua dan sahabat yang sangat akrab, yang senantiasa memuliakan, mendidik dan memelihara manusia. Oleh sebab itu, diawal kisah, Allah langsung memuliakan manusia sebagai khalifah karena Kehendak-Nya. Bukan karena asal usulnya.
Allah langsung hadir sebagai sosok pendidik, "Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya." Bila manusia memiliki hikmah, ilmu, mengembangkan teknologi dan berbagai keahlian hidup, maka Allah-lah yang telah mengajarkannya.
Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk menjelaskan apa yang diajarkan-Nya kepada malaikat, lalu memerintahkan mereka bersujud.
Allah menyediakan pasangan hidup dan surga sebagai tempat tinggal dan bersenang-senang sesukanya. Ketika Nabi Adam tergelincir, Allah telah menyediakan bumi sebagai tempat tinggal dan kesenangan sampai waktu yang ditentukan.
Setelah tergelincir, apakah Adam dikucilkan? Allah memberitahukan beberapa kalimat-Nya, menerima taubatnya dan menegaskan Asmaulhusna-Nya yang Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.
Setelah tiba di bumi, apakah Nabi Adam ditinggalkan? Allah menurunkan petunjuk-Nya, bila mengikutinya maka tidak akan ada rasa takut dan bersedih hati dalam mengarungi kehidupan di bumi.
0 komentar: