Interaksi Suku Quraisy dengan Sejarah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Al-Qur'an banyak memuat kisah dan sejarah untuk menggugah keimanan suku Quraisy, sebab suku Quraisy sangat dekat dengan bukti-bukti arkeologi. Perjalanan suku Quraisy saat musim panas dan dingin. Perjalanan ke Syam dan Yaman, bukan sekedar perjalanan bisnis, tetapi juga menapaki bukti-bukti sejarah di sepanjang perjalanannya.
Bukti-bukti arkeologinya sangat mudah dikenali dan dijangkau. Berada di jalur perdagangan yang biasa dilaluinya. Bukan di tempat terpencil dan terkucil. Allah berfirman dalam surat Al-Hijr surat 76, "Dan sungguh, (negri) itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia)." Ayat 79, "Maka Kami membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua (negri) itu terletak di satu jalur jalan raya."
Bangsa Arab, khusus Quraisy, banyak berinteraksi peninggalan arkeologi tentang bangsa-bangsa yang telah dihancurkan oleh Allah. Di Syam, belahan utara, terdapat kaum Nabi Luth, Nabi Saleh dan Syuaib. Di Yaman, belahan selatan, terdapat peninggalan kaum Saba dan Ashabul Ukhdud. Rekaman sejarah mereka amat kuat.
Bukankah menyebarnya bangsa Arab purbakala hingga ke Madinah dan Mekah karena peristiwa kehancuran bendungan Maarib di negri Saba? Negri yang subur kemudian hancur. Bukankah kehadiran Yahudi terutama di Madinah karena kehancurannya di Palestina? Bangsa Arab tidak saja berinteraksi dengan bukti arkeologinya tetapi juga dengan keturunan sebuah bangsa yang selamat dari kehancuran.
Di hadapan mereka pun ada Kabah. Yang menghidupkan mereka, air zamzam, merupakan fakta sejarah peninggalan leluhur mereka yang beriman yang masih berdiri kokoh dan tetap memberikan kemanfaatan. Adat istiadat dan budaya peninggalan Nabi Ibrahim dan Ismail masih ada yang mereka jaga dan lakukan. Pemeluk agama yang hanif dari Ibrahim dan Ismail masih ada. Suku Quraisy memang terkepung dengan fakta sejarah.
Oleh karena itu, cara terbaik membangun dan memperbaiki jiwa kaum Muslimin. Cara terbaik memberikan solusi, ketentraman dan memotivasi Muslimin pun adalah dengan mengungkap kembali kisah dan sejarah. Karena jiwa dan akalnya mereka sebelum Islam pun sudah lekat dengan fakta sejarah.
Bangsa Arab, bangsa yang sangat menjaga nasabnya. Sangat paham leluhurnya. Membanggakan leluhurnya. Bukankah ini kesadaran sejarah yang luar biasa? Maka cara mengembalikan mereka ke jalan yang lurus, yang termudah dengan berkisah dan mengungkapkan kembali sejarah mereka dan sejarah negri-negri yang telah biasa mereka lalui.
0 komentar: