Firman Allah dalam Kisah Nabi Adam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kisah Nabi Adam dimulai dengan, "Dan, (ingatlah) tatkala Tuhan Engkau berfirman..." Apa maknanya? Firman Allah merupakan Kehendak-nya berdasarkan Ilmu dan kebijaksanaan-Nya.
Firman Allah adalah takdir-Nya di alam semesta. Firman-Nya merupakan hukum alam dan kehidupan. Semua peristiwa dan kejadian pada manusia dan alam semesta sesuai dan segaris dengan Firman-Nya.
Tak ada yang melenceng. Tak ada yang keluar dari orbit Firman-Nya. Tak ada peristiwa yang tidak sesuai dengan Firman-Nya. Keberlakuan Firman-Nya, abadi dan tak ada yang bisa mengubahnya.
Bukankah untuk menjadikan sesuatu Allah cukup berfirman, "Kun fa yakun." Maka Firman-Nya merupakan kenyataan. Dalam seluruh kemukjizatan para Nabi dan Rasul, bukankah Allah cukup berfirman saja?
Firman Allah merupakan ketetapan yang pasti terjadi. Waktunya sesuai dengan Kehendak-Nya. Manusia hanya beriman, berhijrah dan berjihad. Manusia hanya bersabar dan bertakwa saja.
Karakter malaikat dan makhluk selain iblis yang bersujud. Manusia yang pembelajar dan mudah tergelincir. Iblis yang terus menggelincirkan manusia. Tanaman yang menjadi ujian. Sesama manusia sebagai pasangan. Pasti akan terus berlaku. Sebab itulah hukum kehidupan.
Di bumi, Allah akan menurunkan petunjuk-Nya. Dengan petunjuk itu manusia tidak akan takut dan bersedih, semuanya terus menjadi kenyataan. Tak ada jalan selain yang difirmankan Allah.
0 komentar: