Di Bumi, Mengapa Nabi Adam Diberi Fasilitas Yang Sama ?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Di surat Al-Baqarah ayat 36, Nabi Adam tergelincir dari surga karena tipu daya syetan. Caranya, Nabi Adam dan istrinya dihasut untuk mendekati dan memakan buah dari pohon yang dilarang. Setelah itu, Allah menurunkannya ke bumi.
Di bumi, Allah memberikan fasilitas yang sama. Yaitu, disediakan tempat tinggal dan kesenangan. Perbedaannya, sebelumnya, menikmati sesukanya. Di bumi, ada batas waktunya.
Allah memilih kosa kata "Jannah" untuk menggambarkan kenikmatan yang diberikan kepada Nabi Adam sebelum diturunkan ke bumi. Makna "Jannah" adalah taman yang pohon-pohonnya menutupi tanah yang ada dibawahnya.
Di surat Al Khafi dan Al-Qalam, dalam kisah dua pemilik kebun, Allah memberikan kenikmatan dengan kosa kata "Jannah" pula. Berarti, ada kemiripan antara kenikmatan sebelum Nabi Adam diturunkan dengan yang di bumi, walaupun secara kualitas dan kuantitasnya sangat jauh berbeda. Di bumi, sifatnya terbatas.
Mengapa ada kesamaan antara nikmat sebelum dan setelah diturunkan ke bumi? Siapakah yang berhak dianugerahkan "Jannah" ? Mereka yang beristighfar dan bertaubat, seperti dalam surat Nuh ayat 10-12, dimana Allah berfirman,
Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, (10)
Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, (11)
dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (12)
Dalam surat Al-Baqarah ayat 37, sebelum Nabi Adam menginjakkan kaki ke bumi, dikisahkan fragmen dimana Nabi Adam menerima beberapa kalimat, yang ditafsirkan memohon taubat, dari Tuhannya, lalu Allah pun menerima taubatnya. Allah pun menegaskan sifatnya, bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Sebab istighfar dan bertaubat inilah, Allah memberikan fasilitas di bumi seperti sebelum diturunkan ke bumi.
0 komentar: