Bersujudlah Seperti Malaikat
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Nikmat adalah amanah. Setiap nikmat akan dipertanggungjawabkan. Ada yang diberikan tanpa ikhtiar dan ada juga yang dengan ikhtiar. Mana yang lebih banyak? Yang tak perlu ikhtiarkan.
Dijadikan sebagai manusia. Dijadikan sebagai khalifah. Dijadikan sebagai hamba. Ditiuapkan roh, Apakah ikhtiarkan? Dengan nikmat Ini, malaikat diperintahkan bersujud, iblis iri dan alam semesta melayani.
Sebab dijadikan khalifah, Allah mengajarkan nama-nama benda, dianugerahi surga dan bumi, diberikan kitab suci, dilindungi ketika digoda iblis dan diampuni ketika bertaubat karena terperdaya oleh iblis. Juga, diutus jibril untuk menyampaikan Kalimat-Nya kepada para nabi dan rasul. Apakah ini ikhtiarkan manusia?.
Air, tanah, langit, tumbuhan, hewan, buah-buahan dan ragam yang dibutuhkan sudah disiapkan sebelum manusia diciptakan. Manusia hanya tinggal memetik dan mengambilnya. Seluruh keinginan dan kebutuhan hawa manusia sudah ada tanpa diminta. Apakah ini ikhtiarkan manusia?
Mengapa manusia akhirnya harus berikhtiar? Harus bekerja keras dalam meraih nikmat? Sebab, kedurhakaan kepada Allah. Sebab, kesombongan, tamak, tak pernah puas, dan merusak. Sebab, mengikuti hawa nafsu. Itulah sebab manusia menjadi letih dan lelah dalam meraih nikmat.
Bersujudlah atas nikmat yang dianugerahkan Allah tanpa ikhtiar. Sebab, jumlah tak terbatas, tak terhitung, tak bisa dideteksi, dan tak sadar sudah sangat sering dinikmati setiap hembusan nafas.
Bersujudlah, bertasbihlah, memujilah seperti malaikat, hanya cara itu yang membuat nikmat yang tak perlu diikhtiarkan tetap terjaga dan tercurah setiap saat. Bersyukur seperti malaikat. Taatlah kepada Allah seperti malaikat. Itulah sebab mengapa dalam setiap kisah Nabi Adam didahului dengan fragmen malaikat yang bersujud.
0 komentar: