Bekal Utama Menghadapi Kegentingan dan Tugas Berat
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Dalam peristiwa yang genting. Dalam menghadapi peristiwa yang besar. Perbekalan apa yang harus disiapkan? Apa perintah dan bimbingan Allah kepada para Nabi dan Rasul? Perbekalan itu masih ada hingga sekarang. Bimbingan itu masih berlaku hingga sekarang.
Nabi Musa menghadapi beragam peristiwa besar dan genting. Menyelamatkan diri dari kejaran Firaun, sekarang harus menegakkan kebenaran di hadapan singgasana Firaun. Lalu, menghadapi kekejaman Firaun pasca dibunuhnya para ahli sihir dan menghindar dari kepungan pasukan Firaun yang akan membunuh semua laki-laki kaumnya. Apa bekal yang harus dipersiapkan?
Rasulullah saw menghadapi momentum yang akan mengubah sejarah dunia. Allah memerintahkan untuknya untuk berhijrah. Para pemuka Kafir Quraisy berkumpul untuk membunuh Rasulullah saw. Manusia dan syetan berkumpul di Darul Nadwah. Para pemuda terkuat dari seluruh kabilah sudah mengepungnya. Bekal apa yang dipersiapkan? Shalat.
Al-Qur'an menggambarkan sangat pentingnya menghadapi Firaun di Istananya. Allah memberikan mukjizat. Nabi Musa masih gelisah, doa dipanjatkan, meminta seorang teman dan Allah pun berkisah. Semua itu bekal sekunder. Namun apa bekal utamanya? Mentauhidkan Allah dan mengerjakan shalat
Al-Qur'an menggambarkan peristiwa genting sebelum pengepungan Firaun kepada pengikut Nabi Musa. Yang beriman hanya yang satu keturunan dengan Nabi Musa, itupun dibawah siksaan Firaun dan para pembesar kaumnya. Firaun telah pada puncak kesewenangan dan sudah jauh melampaui batas.
Dalam kondisi ini Nabi Musa dan kaumnya berdoa, "Ya Allah, jangan Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim dan selamatkan kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang kafir." Apa jawaban Allah atas doa ini?
Allah memerintahkan Nabi Musa agar beberapa rumah di Mesir dijadikan tempat tinggal untuk kaumnya dan dijadikan rumah-rumah itu tempat ibadah dan melaksanakan shalat. Shalat telah menjadi bekal menghadapi kegentingan.
0 komentar: