Awalnya Hanya Pelempar Batu ke Tank Markava
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Tank Markava penjajah Israel dibuat karena kehancuran pasukan tank penjajah Israel saat perang Yan Kaffur pada 1973. Pasukan ini paling mengalami kehancuran. Bila Amerika, Inggris dan sekutunya tidak membantu penjajah Israel, bisa jadi penjajah bisa lenyap. Belajar dari kehancuran ini, maka didesain tank yang paling aman.
Tank yang dibuat dengan bantuan dana dan pakar militer Amerika, penjajah Israel membuat tank Markava. Tank ini bisa membawa pasukan di dalamnya untuk memasuki wilayah pertempuran hingga ke dalam. Memiliki persenjataan yang bisa secara otomatis menghadap serangan yang mengarah kepadanya. Namun bagaimana takdir tank ini di Palestina?
Saat intifadah mulai bergelora, terutama di Gaza, anak-anak kecil Palestina melempari tank-tank penjajah Israel, yang merangsek dan menghentikan gerakan ini, dengan bebatuan. Bebatuan memang tidak bisa menghancurkan tank, tetapi bagi anak-anak kecil menjadi kisah kepahlawanan di antara mereka.
Tank-tank yang didesain oleh ilmuwan militer dan seharga ratusan milyar rupiah, seolah-olah tak berarti bagi anak-anak Palestina. Hanya dilawan dengan lemparan batu. Apakah mereka memang tidak mengerti? Seperti Musa kecil yang memilih bara api bukan roti? Tetapi bukankah anak kecil memiliki rasa ketakutan juga?
Melempar batu bukanlah permainan remeh. Melempar batu berubah menjadi lemparan dengan ketapel. Bukankah ini cara Nabi Daud yang dianggap lemah melawan Jalut yang besar dan perkasa? Untuk melawan pasukan besar Jalut, cukup mengalahkan Jalut saja. Setelah itu pasukan Jalut lari tunggang langgang.
Keberanian akan perlawanan. Keberanian menghadapi tantangan yang tak terkalahkan. Mental gagah berhadapan dengan mesin perang. Mengasah keahlian ketepatan melempar. Itulah yang sedang dipertontonkan oleh anak-anak kecil Palestina dengan batunya. Isyarat ini tak terbaca oleh penjajah Israel.
Sekarang, anak-anak itu sudah menjadi pemuda yang gagah berani. Mereka tidak lagi melempar batu dengan tangan atau ketapel. Sekarang mereka melempari tank Markava dengan roket Yasin 105 yang dirakitnya sendiri di tanah Palestina. Sekarang tank Markava menjadi mainan, seperti saat mereka kecil yang melempari tank Markava dengan bebatuan. Tank merupakan lambang kebanggaan kekuatan pasukan darat. Sekarang, hancur lebur maka mental berperang mereka pun hancur.
0 komentar: