Allah Berkisah di Perang Badar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Di perang Badar, syetan membantu pasukan kafir Quraisy. Jumlah mereka sangat banyak juga bersenjata lengkap. Melampaui kekuatan Muslimin. Pada sisi lain, munafikin dan yang memiliki penyakit hati yang bersama mukminin, justru berbalik ke belakang. Pulang menuju Madinah. Bagaimana menghadapi kondisi ini?
Para Munafikin berkata, "Kaum Mukminin sudah tertipu oleh agamanya." Dijanjikan kemenangan, padahal kondisi lawan sangat kuat, pasukannya banyak, persenjataannya lengkap dan canggih. Bagaimana bisa menang? Mukminin hanya termakan janji-janji palsu kemenangan oleh agamanya. Itulah anggapan para Munafikin.
Para Munafikin mentertawakan Mukminin yang berani menentang bahaya. Mereka heran, mengapa Mukminin berani menghadang bahaya yang begitu jelas dan tidak menyenangkan? Mereka tidak memiliki alasan pembenaran yang logis untuk melakukan tindakan yang dianggapnya ngawur dan mencampakkannya pada kebinasaan.
Dalam situasi seperti ini Allah meneguhkan dengan firman-Nya, Al-Anfal ayat 49, "Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." Allah menjelaskan sifat-sifat-Nya.
Dalam kondisi perang yang meresahkan Mukminin, Allah berkisah tentang perjalanan Firaun dan pasukannya pada surat Al-Anfal ayat 52, "Keadaan mereka serupa dengan keadaan Firaun dan pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah akan menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya."
Allah melanjutkan kisahnya tentang Firaun, "Kami tenggelamkan Firaun dan tentaranya. Semuanya adalah orang-orang yang zalim." Setelah itu apa yang terjadi? Yang tak dilihat oleh para Munafikin, namun nyata dalam pandangan Mukminin?
Mukminin menyaksikan pedangnya belum sempat menebas tubuh kafir Quraisy, namun mereka sudah tewas tanpa diketahui sebabnya. Tubuhnya kafir Quraisy terkena senjata tajam tetapi bukan senjata yang diayunkan oleh Mukminin. Itulah yang tak terjangkau oleh Munafikin.
0 komentar: