Agar Tertarik dengan Kisah Nabi Adam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Saat memulai kisah Nabi Adam di Al-Qur'an, pada surat Al-Baqarah ayat 30, Allah berfirman, "Dan (ingatlah), ketika Tuhan engkau berkata kepada Malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah." Apa yang dirasakan hati dari awal kisah Nabi Adam ini?
Banyak firman Allah yang hanya ditujukan kepada malaikat. Namun firman ini sangat unik, bukan perintah atau larangan, tetapi menginformasikan penciptaan makhluk lain yang sangat khusus dan mulia di sisi Allah. Bukankah kemuliaan seseorang sudah tersebar walaupun sosoknya belum atau tidak dihadirkan?
Awal firman Allah, "Dan, (ingatlah) ketika...." menunjukkan bahwa fitrah manusia selalu akan mencari-cari dengan sekuat kemampuan dan kekuatannya untuk mengetahui peristiwa ini, momentum ini, kisah ini, untuk menentramkan hati dan akalnya akan siapakah diri ini? Bila tidak ada pun, manusia akan membuatnya sendiri.
Al-Qur'an menggugah kesadaran manusia, akan waktu tertentu yang istimewa, peristiwa tertentu yang luar biasa, tempat tertentu yang amat bersejarah bagi manusia. Inilah sejarah awal penciptaan manusia. Inilah sejarah awal keberadaan manusia di muka bumi.
Bukankah setiap suku menulis asal usulnya? Bukankah setiap bangsa menulis tentang awal keberadaannya? Bukankah Babat Tanah Jawa pun menulis tentang silsilahnya? Bukankah para raja-raja pun mengabadikan silsilahnya?
Al-Qur'an pun memulai dengan Firman-Nya, "Dan, (ingatlah) ketika Tuhan Engkau..." Allah menyebutkan dan memperkenalkan diri-Nya dengan panggilan "Tuhan Engkau" untuk menegaskan bahwa manusia tidak dibawah kekuasaan apa pun, tidak dibawah pengaruh siapapun. Penciptaannya bukan pesanan siapa pun. Tetapi, atas kehendak Tuhannya.
Mengapa Allah menyebutkan diri-Nya dengan "Rabbuka"? Inilah rahmat dan kelembutan Allah pada manusia. Sebab makna "Rabb" adalah yang menciptakan, memelihara, memenuhi kebutuhan, membimbing, mendidik dan memimpin manusia. Manusia diciptakan untuk memimpin bumi, itulah bukti nyata rahmat dan kelembutan Allah.
0 komentar: