Riset Antariksa dan Nabi Adam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Para ilmuwan telah melakukan riset di sejumlah planet di galaksi Bima Sakti. Apa salah satu kesimpulannya? Yang layak dihuni dan nyaman oleh makhluk hidup hanya di bumi. Apa maknanya?
Ada planet yang terlalu panas dan dingin. Terlalu lambat dan cepat perputaran. Tidak ada air dan udara. Hanya memuat bebatuan dan gunung berapi.
Nabi Adam langsung ditempatkan di bumi. Apakah kehendaknya? Nabi Adam tidak melakukan migrasi dari planet ke planet. Bukankah Allah bisa melakukan hal itu? Penempatan di muka bumi merupakan takdir-Nya.
Allah memberikan takdir terbaik, tanpa harus diminta dan diinginkan oleh makhluk-Nya. Dalam kebodohan dan kelemahan Nabi Adam. Dalam ketidaktahuan tentang alam semesta. Allah menghendaki takdir terbaik untuk makhluk-Nya.
Apakah Nabi Adam pernah meminta tinggal di bumi? Yang diminta justru ingin hidup abadi di Surga. Tetapi mengapa takdirnya ditempatkan di bumi? Allah Maha Mengetahui yang gaib di masa depan.
Bagaimana cara Nabi Adam menyikapi perbedaan antara takdirnya dan harapannya? Cukup beristighfar. Cukup mengakui kezaliman nya. Lalu, dari bumi menuju surga kembali. Bumi hanya jadi persinggahan sementara. Kelak, surga abadi diraih kembali.
Obsesi dan doa, tetap akan terwujud pada akhirnya. Mengapa belum terealisasi? Hanya penundaan sesaat untuk menguji bahwa dirinya hanya seorang hamba-Nya. Seperti Nabi Adam yang singgah sebentar sebelum ke surga kembali.
0 komentar: