Mengobsesikan Dunia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Ya Allah, jangan Engkau jadikan dunia sebagai puncak obsesi, ilmu dan semangatku. Jadikan hanya penopang untuk meraih keridhaan-Mu. Jadikan hanya untuk sarana pembuktian bahwa diri ini hanya hamba dan khalifah-Mu.
Setiap obsesi terhadap dunia adalah "kemusyrikan dan kekafiran". Sebab, telah menjadi dunia sebagai tandingan-Mu. Telah mengingkari Engkau sebagai Rabb, Illah, Malik dan tempat bergantung.
Obsesi terhadap dunia berarti kekerasan dan kekelaman hati. Obsesi terhadap dunia berarti kehancuran dan kemunduran kemanusiaan dan peradaban manusia. Alam semesta saja bertasbih dan bersujud, mengapa yang dilayani alam semesta justru menjadi hamba dunia?
Kekeruhan hati karena obsesi dunia. Kekeruhan hidup karena perseteruan akan dunia. Cinta dunia penyebab prahara yang tidak pernah tuntas sesama manusia. Bumi yang luas menjadi sangat sempit.
Kesemrawutan sistem kehidupan, kekuasaan dan sosial kemasyarakatan, disebabkan oleh obsesi terhadap dunia. Dunia menyebabkan setiap manusia menjalani hidup sesuai egonya, bukan bimbingan Allah.
Mengapa dunia sangat melekat di hati? Selalu menjadi puncak ilmu dan kelelahan? Padahal puncak kesenangan dunia hanya saling berbangga atas yang dimiliki dan banyaknya pengikut saja. Hanya mengakui dan pengakuan saja bahwa diri lebih baik dari yang lain.
Berebut akan sampah. Berperang dan berselisih akan yang musnah dan ditinggalkan. Kemana akal dan mata hatinya? Padahal manusia hanya tinggal beramal kebaikan, bertawakal dan bersabar terhadap segala yang ada di dunia. Setelah itu, akan tuntas semua persoalan dunia.
0 komentar: