Logika Putra Nabi Nuh Menyelamatkan Diri Ke Gunung
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Saat badai menerjang yang bersamaan dengan banjir besar, mana yang lebih aman di lautan atau di daratan? Di atas kapal atau di atas gunung? Putranya Nabi Nuh sangat benar, yang paling aman itu di daratan. Lebih aman itu di puncak gunung yang kokoh. Namun, mengapa Nabi Nuh jutru menyeru putranya agar ke kapal?
Pasukan dan pembesar Firaun sangat benar. Di posisi mana yang paling aman, bersama Firaun atau Nabi Musa? Tentu saja bersama Firaun. Sebab, Firaun memiliki kekuasaan, kekayaan dan teknologi yang tak tertandingi. Oleh sebab itu, mereka mendukung Firaun. Namun mengapa perspektif ini tidak berlaku bagi ahli sihir yang telah melihat kebenaran?
Dalam Al-Qur'an banyak kisah tentang manusia di lautan yang berada atas kapal. Saat di kapal, mereka menyeru Allah dengan sepenuh hati. Mereka memurnikan ketaatannya. Namun saat tiba di daratan, mereka tidak berterimakasih karena merasa aman di daratan. Mereka pun durhaka kembali. Apakah di daratan aman?
Al-Qur'an menjelaskan bahwa daratan pun bisa dijungkirbalikkan. Angin kencang yang memuat kerikil-kerikil kecil bisa menghancurkan apa pun yang ada di permukaan tanah. Jadi adakah tempat yang aman?
Sejatinya manusia itu selalu berada di dalam genggaman Allah, di setiap saat dan dimana pun ia berada. Manusia dalam genggaman Allah ketika ia berada di tengah lautan, sebagimana ia juga berada di dalam genggaman Allah ketika ia berada di atas daratan. Jadi tak ada tempat yang aman dari ancaman azab Allah.
Salah satu sifat kelalaian dan kecerobohan manusia adalah merasa aman dari murka dan siksaan-Nya di saat berpaling dan kafir kepada Allah. Ia hanya menghadap Allah ketika situasi sulit dan bahaya, tapi kemudian melupakan-Nya ketika merasa selamat darinya. Seakan-akan kesulitan tersebut sebagai bahaya terakhir yang ditimpakan Allah kepadanya, dan tidak akan ada bahaya lainnya lagi.
Tidak ada keamanan bersama kezaliman, kedurhakaan, kerusakan, kemaksiatan dan kekafiran. Bangunan apapun yang di dalamnya ada pembangkangan kepada Allah, maka akan seperti jaring laba-laba. Jadi, keamanan itu hanya ada dalam ketaatan dan pengabdian kepada Allah.
0 komentar: