Kisah Peneguh Hati Nabi Musa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Nabi Musa mudik ke Mesir dari Madyan. Di perjalanan, di lembah Tuwa, Allah mengutusnya sebagai Nabi. Allah membekalinya dengan beragam mukjizat. Lalu diberi tugas untuk berdakwah kepada Firaun.
Nabi Musa pun ragu-ragu. Dia berdoa kepada Allah agar dilapangkan dadanya, dimudahkan urusannya dan dimudahkan lisannya yang keluh. Tidak itu saja, Dia pun meminta agar Harun diangkat sebagai Nabi.
Allah pun mengabulkan doa Nabi Musa. Diangkatnya Harun sebagai Nabi untuk meneguhkan hati dan urusan, juga pedukung agar senantiasa bertasbih dan berdzikir. Harun tidak hanya saudara kandung tetapi menjadi sahabat perjuangan.
Nabi Musa masih ragu-ragu pula. Untuk meneguhkan hatinya dalam mengemban dakwah, Allah mengkisahkan perjalanan masa kecil dan remajanya Musa. Mengapa dikisahkan?
Bila belum menjadi Utusan Allah saja senantiasa ditolong, apalagi setelah menjadi Nabi? Lembaran kisah masa lalu pun diangkat kembali oleh Allah.
Kisah saat Ibunya Musa diilhamkan untuk menaruh bayi Musa ke sebuah perahu. Aliran airnya membawanya ke tepian istana Firaun. Allah memunculkan rasa kasih sayang kepada keluarga Firaun. Musa pun dipelihara di istana. Namun, siapakah yang bisa menyusuinya?
Allah pun mempertemukan bayi Musa dengan ibunya. Kisah lain yang diangkat adalah saat Musa kecil akan dibunuh saat menarik jenggot Firaun, dikejar karena tak sengaja membunuh pemuda Mesir dan kelaparan saat di Madyan hingga bertemu dengan Nabi Syuaib.
Kisah masa lalunya kembali diingatkan, agar merasakan kembali sangat nyatanya pertolongan dan perlindungan Allah. Nabi Musa menjadi sangat percaya diri. Dia pun melangkahkan kakinya menuju istana Firaun.
0 komentar: