Kisah Mengumpulkan dan Menanam Bibit Tanaman
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Mengumpulkan bibit nanas dari tetangga dan petani di sekitar kebun. Walaupun cukup lama, namun bisa memberdayakan tanaman nanas yang tak dipedulikan. Walaupun belum tahu, akhir dari menanam nanas, namun nanas telah menjadi tanaman yang cukup menarik di sejumlah negara tropis.
Awalnya tak tahu untuk apa menanam pisang. Saat itu, meminta pisang kepada seseorang tapi ditolaknya. Dengan agak kesal, maka menanamlah pohon pisang agar tidak meminta lagi ke orang tersebut. Akhirnya, pisang menjadi bisnis tersendiri.
Begitu pun kisah menanam alpukat, awalnya beberapa teman mengajak menanam porang. Saat melihat lahan yang saya miliki, ternyata membutuhkan modal pengolahan yang cukup besar. Akhirnya, semuanya mundur.
Ada yang menawarkan menanam Alpukat dan kelapa, tetapi mereka meminta dana 1 juta untuk satu pohon untuk bibit dan saran dan konsultasi saja. Akhirnya, memberanikan diri menanam sendiri.
Saat menanam kelapa, membeli bibit dari seseorang. Saat pembelian ke dua, ternyata penjual bibit tidak mau menjualnya kembali karena mereka akan menggunakannya sendiri di kebunnya. Akhirnya, bibit kelapa dibeli dari warga sekitar kebun yang mau menjual satu atau dua pohon.
Pembelian bibit petai, tidak terlalu terkendala karena sejak awal beli langsung ke pusat pembibitan. Setiap jenis pohon yang ditanam, memiliki sejarah yang unik, yang mengokohkan komitmen untuk terus menanam dan mulai menanam.
Banyak cara Allah mendorong dan menggugah untuk memulai sesuatu. Kadang dari kisah dan fragmen yang menjatuhkan juga yang memberikan semangat. Setiap fragmen bertanyalah, apa yang Allah ingin ajarkan?
0 komentar: