Kiat Meneguhkan Langkah Dari Nabi Musa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Sumber daya yang melimpah dan jabatan yang tinggi, apakah menciptakan keyakinan akan sukses? Kekuatan dan kehebatan diri, kepintaran dan kompetensi diri, apakah membawa jiwa pada ketentraman? Jiwa selalu dalam kebimbangan.
Nabi Musa diberikan kemukjizatan berupa tongkat yang bisa berubah menjadi ular besar. Tangannya bisa mengeluarkan cahaya putih. Tak ada keluarbiasaan yang bisa menandinginya saat itu. Namun, saat diperintahkan berdakwah ke FIraun masih ada keraguan. Bagaimana menghilangkan ketidakyakinan ini?
Nabi Musa berdoa kepada Allah agar dilapangkan dadanya, dimudahkan urusannya dan dilancarkan lisannya. Doa sangat mujarab untuk meneguhkan hati yang senantiasa bimbang. Setiap Nabi dan Rasul selalu berdoa dalam setiap menghadapi tantangan hidup.
Nabi Musa memohon dihadirkan Harun, saudaranya, teman untuk membersamainya untuk memperteguh urusannya. Seperti Nabi Adam dengan Siti Hawa. Nabi Ibrahim bersama putranya Nabi Ismail. Rasulullah saw menjadikan Abu Bakar sebagai teman dakwahnya.
Apa guna teman? Untuk bertasbih kepada Allah bahwa Allah suci dari semua prasangka buruk manusia. Agar senantiasa berdzikir kepada Allah. Tanpa tasbih dan dzikir, hati mudah dibisiki keraguan dan ketakutan dari syetan dan hawa nafsu.
Walapun Nabi Musa tidak meminta, namun Allah mengungkapkan kisah hidup yang sudah dilupakan Nabi Musa. Yaitu, suasana sebelum kelahirannya hingga menjadi sosok pemuda Musa. Semua perjalanan Nabi Musa dalam perlindungan dan bimbingan Allah.
Kisah itu untuk memperteguh hati. Seperti Rasulullah saw yang selalu dihibur dengan beragam kisah para Nabi dan Rasul sebelumnya. Setiap momentum yang krusial, Allah selalu mendatangi Rasulullah saw dengan kisah-kisah pendahulunya untuk menghibur, mengokohkan juga mengambil pelajaran.
0 komentar: